Satgas Imunisasi IDAI: Efikasi Vaksin Corona Merujuk Rekomendasi WHO

Senin, 11 Januari 2021 - 17:03 WIB
Guru Besar Fakultas Kedokteran Unpad yang juga Ketua Satgas Imunisasi IDAI, dr. Cissy Kartasasmita menegaskan, efikasi vaksin Corona merujuk rekomendasi WHO. Foto/SINDOnews/Ilustrasi
JAKARTA - Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran yang juga Ketua Satgas Imunisasi IDAI, dr Cissy Kartasasmita menegaskan, efikasi vaksin Corona (Covid-19) telah merujuk pada rekomendasi Badan Kesehatan Dunia (WHO).

(Baca juga: Ingin Transparan, Menkes Minta KPK Awasi Pengadaan Vaksin Corona)

WHO menyatakan bahwa vaksin dengan efikasi di atas 50% dapat digunakan oleh masyarakat luas. (Baca juga: Ibu Hamil dan Menyusui Dilarang Suntik Vaksin Corona)



"Selama efikasi di atas 50% sesuai rekomendasi WHO, dan Badan POM sudah mengeluarkan izin penggunaan, maka saya tegaskan vaksin tersebut aman untuk digunakan," ujar Cissy dalam keterangan yang diterima MNC Portal Indonesia, Senin (11/1/2021).

"Jika vaksin A memiliki efikasi 70% dan vaksin B memiliki efikasi 90%, bukan berarti vaksin B lebih baik dari vaksin A. Dengan efikasi yang tinggi, maka cakupan rasio vaksinasi bisa dilakukan tidak terlalu tinggi. Tapi kalau efikasinya tidak terlalu tinggi, maka cakupan vaksinasinya harus lebih besar. Tapi bukan berarti yang satu lebih baik dari yang lain," jelas Cissy.

Sementara itu Cissy mengatakan, untuk efek samping atau yang disebut Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI), sesuai hasil uji klinik yang telah dilakukan, sangat jarang ditemukan dan bersifat ringan, serta mudah diatasi.

"KIPI itu ada yang ringan seperti merah atau bengkak di tempat penyuntikan atau demam. Namun itu akan hilang satu dua hari sesudahnya. Maka dari itu, setiap orang yang baru selesai disuntik harus menunggu 30 menit untuk diobservasi," jelas Cissy.

Meskipun sudah ada vaksin, Cissy menegaskan agar masyarakat terus mematuhi protokol kesehatan yang ketat. "Semakin cepat vaksin dilakukan dan semakin banyak masyarakat yang divaksin, maka pandemi semakin cepat kita tangani hingga kasusnya nol," ucapnya.

"Ini bukan tidak mungkin karena ada negara yang sudah melaporkan kasus nol. Untuk itu, perlu dukungan dari teman-teman tenaga kesehatan untuk memberikan informasi yang sebaik-baiknya pada masyarakat, salah satunya dengan mengikuti vaksinasi," tutup Cissy.
(maf)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More