Soal Drone Bawah Laut di Selayar, Karding Minta Menhan dan TNI AL Bersikap
Senin, 04 Januari 2021 - 11:10 WIB
JAKARTA - Anggota Komisi I DPR Abdul Kadir Karding menyatakan, penemuan drone bawah laut di wilayah Selayar, Sulawesi Selatan harus menjadi catatan penting kita sebagai bangsa terutama untuk pertahanan dan keamanan kita. Dia meminta Menteri Pertahanan dan TNI AL bersikap.
"Posisi pertahanan keamanan kita belum mampu deteksi terhadap upaya-upaya atau niat-niat dari pihak lain untuk menjebol pertahanan kita," tutur Karding saat dihubungi SINDOnews, Senin (4/1/2021).
Karding menyarankan pemerintah memperkuat sistem pertahanan dengan teknologi yang canggih, yang mampu mendeteksi sekecil apa pun infiltrasi atau serangan dari pihak asing atau pihak luar negeri. "Yang kedua, kalau seandainya, ini kalau ya, dari ( drone ) China, maka Menteri Pertahanan atau TNI AL kita melakukan klarifikasi itu kepada Menteri Pertahanan Cina atau ke negara China," ujar Karding.
(
).
Politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini menganggap, klarifikasi dari China atau negara mana pun yang mengirim 'mata-mata' bawah laut menjadi penting, agar negara mengetahui motif sesungguhnya.
Di luar itu, lanjut Karding, harus ada upaya penyelidikan lebih lanjut di internal pertahanan kita atau lembaga-lembaga yang memiliki kemampuan melakukan penyelidikan ini bahwa sesungguhnya apakah ini sengaja dipasang oleh negara lain atau ada faktor-faktor lain.
(
).
"Atau dari semua ini kemampuan pertahanan kita masih mudah, masih rawan dijebol begitu kalau drone ini aktif, fungsional. Artinya kalau ini terjadi, kerawanan ini bisa terjadi di titik-titik (perairan) lain. Jadi pertahanan kita harus merespons dengan baik masalah ini," tandasnya.
"Posisi pertahanan keamanan kita belum mampu deteksi terhadap upaya-upaya atau niat-niat dari pihak lain untuk menjebol pertahanan kita," tutur Karding saat dihubungi SINDOnews, Senin (4/1/2021).
Karding menyarankan pemerintah memperkuat sistem pertahanan dengan teknologi yang canggih, yang mampu mendeteksi sekecil apa pun infiltrasi atau serangan dari pihak asing atau pihak luar negeri. "Yang kedua, kalau seandainya, ini kalau ya, dari ( drone ) China, maka Menteri Pertahanan atau TNI AL kita melakukan klarifikasi itu kepada Menteri Pertahanan Cina atau ke negara China," ujar Karding.
(
Baca Juga
Politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini menganggap, klarifikasi dari China atau negara mana pun yang mengirim 'mata-mata' bawah laut menjadi penting, agar negara mengetahui motif sesungguhnya.
Di luar itu, lanjut Karding, harus ada upaya penyelidikan lebih lanjut di internal pertahanan kita atau lembaga-lembaga yang memiliki kemampuan melakukan penyelidikan ini bahwa sesungguhnya apakah ini sengaja dipasang oleh negara lain atau ada faktor-faktor lain.
(
Baca Juga
"Atau dari semua ini kemampuan pertahanan kita masih mudah, masih rawan dijebol begitu kalau drone ini aktif, fungsional. Artinya kalau ini terjadi, kerawanan ini bisa terjadi di titik-titik (perairan) lain. Jadi pertahanan kita harus merespons dengan baik masalah ini," tandasnya.
(zik)
Lihat Juga :
tulis komentar anda