BPOM Kaji Potensi Herbal untuk Penanganan Covid-19
Kamis, 14 Mei 2020 - 15:48 WIB
JAKARTA - Beragam cara dilakukan pemerintah untuk mempercepat penanganan pandemi virus Corona (Covid-19) . Salah satunya melakukan uji klinis berbagai bahan herbal yang diharapkan bisa meningkatkan daya tahan tubuh terhadap pandemi virus corona saat ini.
Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny K Lukito menyadari Indonesia memiliki kekayaan dan keanekaragaman hayati yang menjadi peluang besar untuk dikembangkan dan dijadikan produk inovasi untuk penanganan Covid-19.
“Beberapa contoh herbal yang bisa dimanfaatkan antara lain kunyit, jahe merah, temulawak, meniran, jambu biji, daun sembung dan sambiloto, yang dapat dimanfaatkan sebagai imunomodulator,” ungkap Penny dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta, Kamis (14/5/2020).
Menurut dia, salah satu upaya yang dapat dilakukan oleh setiap orang agar terhindar dari wabah Covid-19 adalah memelihara atau menjaga daya tahan tubuh. Salah satunya mengonsumsi suplemen kesehatan dan obat herbal.
“Karena virus ini dapat dicegah apabila tubuh memiliki daya imun yang kuat, gaya hidup sehat, dan mental yang baik,” ujar dia.( )
Penny menyampaikan, BPOM terus mendorong percepatan penelitian Obat Modern Asli Indonesia (OMAI) dan jamu. Pihaknya pun terus bersinergi dengan para peneliti dan akademisi dari perguruan tinggi dan lembaga riset, pelaku usaha industri obat tradisional dan suplemen kesehatan, praktisi herbal, perwakilan Kementerian/Lembaga, asosiasi di bidang obat tradisional dan suplemen kesehatan, serta para pemerhati jamu.
“Diskusi hari ini membahas tantangan obat berbahan alam atau herbal sebagai produk untuk kuratif sekaligus berbagi informasi tentang mekanisme peningkatan daya tahan tubuh dalam menangkal virus Covid-19,” tutur Penny.
Diskusi tersebut membahas bagaimana uji klinis untuk obat herbal dalam mendorong OMAI dan jamu sebagai penangkal COVID-19 dalam kemandirian pengobatan yang berperan bagi ketahanan tubuh untuk upaya promotif, preventif, dan kuratif.
Penny menegaskan, BPOM siap memfasilitasi dan mendampingi para peneliti dan pelaku usaha yang ingin berkontribusi dalam pengujian klinis obat herbal dan suplemen kesehatan untuk menangkal Covid-19.
Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny K Lukito menyadari Indonesia memiliki kekayaan dan keanekaragaman hayati yang menjadi peluang besar untuk dikembangkan dan dijadikan produk inovasi untuk penanganan Covid-19.
“Beberapa contoh herbal yang bisa dimanfaatkan antara lain kunyit, jahe merah, temulawak, meniran, jambu biji, daun sembung dan sambiloto, yang dapat dimanfaatkan sebagai imunomodulator,” ungkap Penny dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta, Kamis (14/5/2020).
Menurut dia, salah satu upaya yang dapat dilakukan oleh setiap orang agar terhindar dari wabah Covid-19 adalah memelihara atau menjaga daya tahan tubuh. Salah satunya mengonsumsi suplemen kesehatan dan obat herbal.
“Karena virus ini dapat dicegah apabila tubuh memiliki daya imun yang kuat, gaya hidup sehat, dan mental yang baik,” ujar dia.( )
Penny menyampaikan, BPOM terus mendorong percepatan penelitian Obat Modern Asli Indonesia (OMAI) dan jamu. Pihaknya pun terus bersinergi dengan para peneliti dan akademisi dari perguruan tinggi dan lembaga riset, pelaku usaha industri obat tradisional dan suplemen kesehatan, praktisi herbal, perwakilan Kementerian/Lembaga, asosiasi di bidang obat tradisional dan suplemen kesehatan, serta para pemerhati jamu.
“Diskusi hari ini membahas tantangan obat berbahan alam atau herbal sebagai produk untuk kuratif sekaligus berbagi informasi tentang mekanisme peningkatan daya tahan tubuh dalam menangkal virus Covid-19,” tutur Penny.
Diskusi tersebut membahas bagaimana uji klinis untuk obat herbal dalam mendorong OMAI dan jamu sebagai penangkal COVID-19 dalam kemandirian pengobatan yang berperan bagi ketahanan tubuh untuk upaya promotif, preventif, dan kuratif.
Penny menegaskan, BPOM siap memfasilitasi dan mendampingi para peneliti dan pelaku usaha yang ingin berkontribusi dalam pengujian klinis obat herbal dan suplemen kesehatan untuk menangkal Covid-19.
tulis komentar anda