Kenaikan Gaji ASN di Masa Pandemi Dinilai untuk Jaga Pertumbuhan Ekonomi
Kamis, 31 Desember 2020 - 10:40 WIB
JAKARTA - Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB), Tjahjo Kumolo, mengajukan kenaikan gaji Aparatur Sipil Negara (ASN). Di masa pandemi virus Covid-19, menaikkan gaji ASN menjadi langkah berani yang diambil Menteri Tjahjo Kumolo.
Direktur Riset dan Program Sudut Demokrasi Riset dan Analisis (SUDRA), Surya Vandiantara, mengatakan rencana kenaikan gaji ASN ini harus dibaca sebagai upaya pemerintah menjaga ekonomi nasional dalam menghadapi krisis akibat Covid-19. "Apabila dikaji dari sudut pandang ekonomi, kenaikan gaji ASN diharapkan dapat mendorong pertumbuhan Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga (PK-RT). Itu langkah berani Tjahjo Kumolo, Patut diapresiasi," kata Surya kepada Sindonews, Kamis (31/12/2020). (Baca juga: Tjahjo Kumolo Perketat Pemberian Cuti Bagi ASN di Akhir Tahun)
Berdasarkan laporan Badan Pusat Statistik (BPS) mengenai pertumbuhan ekonomi Indonesia Triwulan III 2020, struktur Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia menurut pengeluaran atas dasar harga masih di dominasi oleh PK-RT sebesar 57,31%. "Dominasi PK-RT tersebut tentunya perlu disikapi tegas oleh pemerintah. Mengingat pertumbuhan PK-RT (YoY) mengalami kontraksi sebesar -4,04 persen pada Triwulan III 2020," jelas Surya. (Baca juga: Pola Gaji Baru ASN Diklaim Bisa Tingkat Pelayanan Publik)
Surya menilai kenaikan gaji ASN di era pandemi Covid-19 memang sudah layak dilaksanakan. Sebab, pemerintah perlu mendorong pertumbuhan PK-RT di Tanah Air. "Sehingga Pertumbuhan ekonomi Indonesia di 2021 dapat terjaga dengan baik. PK-RT itu memegang peranan penting dalam pertumbuhan ekonomi. Menaikkan konsumsi rumah tangga salah satunya dengan menaikkan pendapatan," beber Surya.
Dengan jumlah yang mencapai 4.189.121 jiwa per 2019, Surya menilai ASN cukup punya peran penting dalam menaikkan tingkat konsumsi rumah tangga di Indonesia. Sebab, kenaikkan konsumsi ini bisa berdampak langsung pada pertumbuhan ekonomi nasional. "Secara makro, kenaikan gaji PNS mendorong kenaikan konsumsi. Kenaikan konsumsi dapat mendorong produksi untuk memenuhi kebutuhan konsumsi. Lebih jauh lagi, kenaikan produksi dapat meningkatkan jumlah lapangan pekerjaan, sehingga angka pengangguran dapat diturunkan," tutur Analis asal UIN Jakarta ini.
Dia menambahkan, penurunan angka pengangguran diharapkan mampu memicu kenaikan konsumsi dari kalangan non-ASN. "Sehingga PK-RT secara keseluruhan mengalami kenaikan yang signifikan dan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia lebih baik," tandasnya. (Rakhmat)
Direktur Riset dan Program Sudut Demokrasi Riset dan Analisis (SUDRA), Surya Vandiantara, mengatakan rencana kenaikan gaji ASN ini harus dibaca sebagai upaya pemerintah menjaga ekonomi nasional dalam menghadapi krisis akibat Covid-19. "Apabila dikaji dari sudut pandang ekonomi, kenaikan gaji ASN diharapkan dapat mendorong pertumbuhan Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga (PK-RT). Itu langkah berani Tjahjo Kumolo, Patut diapresiasi," kata Surya kepada Sindonews, Kamis (31/12/2020). (Baca juga: Tjahjo Kumolo Perketat Pemberian Cuti Bagi ASN di Akhir Tahun)
Berdasarkan laporan Badan Pusat Statistik (BPS) mengenai pertumbuhan ekonomi Indonesia Triwulan III 2020, struktur Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia menurut pengeluaran atas dasar harga masih di dominasi oleh PK-RT sebesar 57,31%. "Dominasi PK-RT tersebut tentunya perlu disikapi tegas oleh pemerintah. Mengingat pertumbuhan PK-RT (YoY) mengalami kontraksi sebesar -4,04 persen pada Triwulan III 2020," jelas Surya. (Baca juga: Pola Gaji Baru ASN Diklaim Bisa Tingkat Pelayanan Publik)
Surya menilai kenaikan gaji ASN di era pandemi Covid-19 memang sudah layak dilaksanakan. Sebab, pemerintah perlu mendorong pertumbuhan PK-RT di Tanah Air. "Sehingga Pertumbuhan ekonomi Indonesia di 2021 dapat terjaga dengan baik. PK-RT itu memegang peranan penting dalam pertumbuhan ekonomi. Menaikkan konsumsi rumah tangga salah satunya dengan menaikkan pendapatan," beber Surya.
Dengan jumlah yang mencapai 4.189.121 jiwa per 2019, Surya menilai ASN cukup punya peran penting dalam menaikkan tingkat konsumsi rumah tangga di Indonesia. Sebab, kenaikkan konsumsi ini bisa berdampak langsung pada pertumbuhan ekonomi nasional. "Secara makro, kenaikan gaji PNS mendorong kenaikan konsumsi. Kenaikan konsumsi dapat mendorong produksi untuk memenuhi kebutuhan konsumsi. Lebih jauh lagi, kenaikan produksi dapat meningkatkan jumlah lapangan pekerjaan, sehingga angka pengangguran dapat diturunkan," tutur Analis asal UIN Jakarta ini.
Dia menambahkan, penurunan angka pengangguran diharapkan mampu memicu kenaikan konsumsi dari kalangan non-ASN. "Sehingga PK-RT secara keseluruhan mengalami kenaikan yang signifikan dan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia lebih baik," tandasnya. (Rakhmat)
(cip)
tulis komentar anda