Satgas Covid IDI Minta Rencana Pembukaan Sekolah Tatap Muka Ditunda

Rabu, 30 Desember 2020 - 18:29 WIB
Satgas Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia mengusulkan pembelajaran tatap muka di masa pandemi Covid-19 diusulkan ditunda. Foto/SINDOnews
JAKARTA - Rencana pembelajaran tatap muka di masa pandemi Covid-19 diusulkan ditunda. Hal tersebut dinilai harus dilakukan kasus penularan Covid-19 di Indonesia masih di atas 20%.

"Usul saya, sekolah tatap muka sebaiknya ditunda. Wajib. Apalagi dengan adanya varian baru Corona dan angka positivity rate kita masih di atas 20 persen. Saya tahu ini enggak nyaman. Tapi ini untuk keselamatan jiwa anak-anak kita dan keluarganya," ujar Ketua Satuan Tugas Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Prof Dr Zubairi Djoerban, SpPD-KHOM melalui akun Twitter @ProfesorZubairi, dikutip Rabu (30/12/2020).

Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia ini mengakui pernah membuat cuitan tentang pencegahan penularan Corona jika sekolah tatap muka tetap dilaksanakan. "Betul. Itu jadi pilihan akhir yang bisa dilakukan ketika kebijakan tersebut sudah terlanjur berjalan. Tapi kalau akhirnya ditunda, itu bagus banget. Dua jempol," tuturnya. ( )



Sebelumnya, Pemerintah mengeluarkan Surat Keputusan Bersama (SKB) Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Agama (Menag), Menteri Kesehatan (Menkes), dan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran pada Semester Genap Tahun Ajaran dan Tahun Akademik 2020/2021 di Masa Pandemi Covid-19 yang telah diumumkan 20 November 2020.

Melalui SKB tersebut, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim menyatakan bahwa sekolah dapat kembali melaksanakan pembelajaran tatap muka di sekolah pada semester genap tahun ajaran 2020/2021 di tengah pandemi Covid-19. (Baca juga: Kuliah Tatap Muka, Kepala LLDikti Jabar Sebut Baru Bisa Dilakukan Usai Pandemi )

Meskipun demikian, dia menegaskan orang tua siswa memiliki hak untuk tidak mengizinkan anaknya ikut pembelajaran tatap muka di sekolah pada semester genap tahun ajaran 2020/2021 di tengah pandemi Covid-19.

Di sisi lain, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) juga menyiapkan alternatif pembelajaran yang bisa dipakai sekolah selama masa pandemi tahun depan. Mulai dari program Belajar Dari Rumah (BDR) yang ditayangkan di stasiun TVRI hingga aplikasi belajar daring.

Dirjen Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah Kemendikbud Jumeri mengatakan, untuk mendukung pendidikan PJJ serta sebagai alternatif pembelajaran di masa pandemi, Kemendikbud menyiapkan program BDR yang ditayangkan di TVRI untuk jenjang pendidikan PAUD dan SD.

Tayangan tersebut akan di mulai dari Januari hingga Maret 2021, Senin sampai dengan Jumat, pukul 08.00 sampai 11.30 WIB. Pada jenjang PAUD tayangan pembelajaran dimulai pukul 08.00 sampai 08.30 WIB, dan jenjang SD kelas 1 pukul 08.30-09.00 WIB, SD kelas 2 pukul 09.00-09.30 WIB, SD kelas 3 pukul 09.30-10.00 WIB, SD kelas 4 pukul 10.00-10.30 WIB, SD kelas 5 pukul 10.30-11.00 WIB, dan SD kelas 6 pukul 11.00-11.30 WIB.

"Tayangan untuk SD mengikuti modul pembelajaran sesuai kurikulum (darurat) dengan mengutamakan pemenuhan kompetensi literasi, numerasi, dan penguatan karakter,” kata Jumeri melalui siaran pers, Senin (28/12/2020).

Selain pembelajaran melalui TVRI, Kemendikbud menyediakan kanal pembelajaran secara daring yang dapat diakses melalui akun pembelajaran dengan domain belajar.id. Akun dapat digunakan oleh peserta didik, pendidik, dan tenaga kependidikan untuk mengakses layanan pembelajaran berbasis elektronik.

Tayangan pembelajaran juga dapat disaksikan TV Edukasi dan Radio Edukasi. Televisi di bawah naungan Kemendikbud tersebut dapat diakses pada satelit Telkom-4 frekuensi 4125/V/5500.
(dam)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More