Satgas NU Peduli Covid-19 Tersebar di 32 Provinsi
Kamis, 14 Mei 2020 - 13:26 WIB
JAKARTA - Sebagai upaya untuk pencegahan dan penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia, Nahdlatul Ulama (NU) membentuk Satuan Tugas NU Peduli Covid-19 . Saat ini, Satgas ini tersebar di 32 provinsi seluruh Tanah Air.
"Setelah sebulan ini, saat ini sudah di 32 provinsi dan hampir di 302 kabupaten yang sudah berkoordinasi penunjukan pos satgas di kabupaten maupun di wilayah," ungkap Ketua Satuan Tugas NU Peduli Covid-19 dr. Muhamad Makky Zamzani di Media Center Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Graha BNPB, Jakarta, Kamis (14/5/2020).
Makky pun mengatakan, ketika wabah pandemi Covid-19 terdeteksi di Jakarta, Ketua Umum NU KH Said Aqil Siraj dan jajarannya merumuskan bahwa ini harus diantisipasi, karena memang virus ini sudah menyebar. Salah satu antisipasinya yakni membentuk Satuan Tugas atau Satgas.
Terbentuknya Satgas ini, kata Makky, juga dilatarbelakangi oleh proses pendidikan sedang berjalan di pesantren-pesantren NU dan perkumpulan-perkumpulan masyarakat juga masih sangat banyak. "Dirasa penting sekali untuk mengantisipasi dan menyebarkan informasi ini ke masyarakat santri pesantren masjid maupun Majelis Taklim di Indonesia, menyampaikan edukasi kepada masyarakat," jelasnya.
Satgas ini, kata Makky, juga dibentuk secara bertahap. "Memang awal didirikan kami menghubungi jajaran wilayah dan juga pengurus cabang di Jawa." ( ).
Makky juga menjelaskan bahwa awal pandemi Satgas ini telah memberikan edukasi kepada masyarakat terkait social distancing. "Sebetulnya di awal-awal sudah ditegaskan oleh Satgas BNPB oleh terkait dengan social distancing pada waktu itu, di situ adalah bagaimana mindset kami edukasi dengan pembatasan jarak dan aktivitas," katanya.
Kemudian, Satgas ini memberikan edukasi dengan mobil-mobil yang terinspirasi dari 'mobil tahu bulat'. "Bahwa lewat pada saat itu terngiang 'mobil tahu bulat' dan itu terngiang-ngiang akhirnya saya pikir ini sangat bagus sekali kita bentuk edukasi di titik-titik tertentu dengan edukasi Covid."
"Terutama di keramaian yang saat ini mungkin kita memberikan edukasi sangat sulit kalau secara langsung. Nah itu berawal dari situ, ada lima mobil dan saat ini alhamdulillah ada 150 mobil yang siap sudah berjalan di kabupaten dan wilayah," kata Makky.
"Setelah sebulan ini, saat ini sudah di 32 provinsi dan hampir di 302 kabupaten yang sudah berkoordinasi penunjukan pos satgas di kabupaten maupun di wilayah," ungkap Ketua Satuan Tugas NU Peduli Covid-19 dr. Muhamad Makky Zamzani di Media Center Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Graha BNPB, Jakarta, Kamis (14/5/2020).
Makky pun mengatakan, ketika wabah pandemi Covid-19 terdeteksi di Jakarta, Ketua Umum NU KH Said Aqil Siraj dan jajarannya merumuskan bahwa ini harus diantisipasi, karena memang virus ini sudah menyebar. Salah satu antisipasinya yakni membentuk Satuan Tugas atau Satgas.
Terbentuknya Satgas ini, kata Makky, juga dilatarbelakangi oleh proses pendidikan sedang berjalan di pesantren-pesantren NU dan perkumpulan-perkumpulan masyarakat juga masih sangat banyak. "Dirasa penting sekali untuk mengantisipasi dan menyebarkan informasi ini ke masyarakat santri pesantren masjid maupun Majelis Taklim di Indonesia, menyampaikan edukasi kepada masyarakat," jelasnya.
Satgas ini, kata Makky, juga dibentuk secara bertahap. "Memang awal didirikan kami menghubungi jajaran wilayah dan juga pengurus cabang di Jawa." ( ).
Makky juga menjelaskan bahwa awal pandemi Satgas ini telah memberikan edukasi kepada masyarakat terkait social distancing. "Sebetulnya di awal-awal sudah ditegaskan oleh Satgas BNPB oleh terkait dengan social distancing pada waktu itu, di situ adalah bagaimana mindset kami edukasi dengan pembatasan jarak dan aktivitas," katanya.
Kemudian, Satgas ini memberikan edukasi dengan mobil-mobil yang terinspirasi dari 'mobil tahu bulat'. "Bahwa lewat pada saat itu terngiang 'mobil tahu bulat' dan itu terngiang-ngiang akhirnya saya pikir ini sangat bagus sekali kita bentuk edukasi di titik-titik tertentu dengan edukasi Covid."
"Terutama di keramaian yang saat ini mungkin kita memberikan edukasi sangat sulit kalau secara langsung. Nah itu berawal dari situ, ada lima mobil dan saat ini alhamdulillah ada 150 mobil yang siap sudah berjalan di kabupaten dan wilayah," kata Makky.
(zik)
tulis komentar anda