Ketum Pemuda Muhammadiyah Heran Masih Ada yang Bicara Perbedaan Ideologi
Minggu, 27 Desember 2020 - 12:50 WIB
JAKARTA - Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah Sunanto menegaskan saat ini bukan saatnya berbicara tentang perbedaan-perbedaan ideologi. Apalagi, tegas Cak Nanto, sapaan akrabnya, saat ini Pancasila dan Negara sudah menjadi kesepakatan final.
"Kita masih berbicara tentang perbedaan ideologi, entah ada apa di bangsa kita ketika masih berbicara tentang perbedaan-perbedaan. Seharusnya kita sudah berbicara tentang bagaimana membangun bangsa yang sejahtera yang sejuk," kata Cak Nanto dalam Silaturahmi Nasional Lintas Agama dengan tema 'Memperkokoh Persatuan dan Kesatuan Bangsa dalam Kebhinekaan' secara virtual, Minggu (27/12/2020).
(Baca juga : Calon Kapolri Wajib Punya Chemistry dengan Presiden Jokowi )
Kata Cak Nanto, ada sesuatu yang keliru di dalam perspektif pembelajaran tentang kehidupan. "Bahwa seharusnya kita sekarang sudah beranjak. Maka di konsep Muhammadiyah pernah dikenal dengan darul ahdi wa syahadah yaitu Pancasila dan Negara itu sudah kesepakatan final. Tinggal bagaimana kita berjanji untuk membangun bangsa kita," katanya.
(Baca juga : Sandiaga Uno Masuk Kabinet, Menteri yang Bakal Bertarung di Pilpres 2024 Bertambah )
Jadi, tegas Cak Nanto, tidak ada lagi pembicaraan-pembicaraan perbedaan yang seharusnya sudah selesai. "Founding fathers kita sudah berkorban untuk itu. Maka kita harus menghargai pengorbanan yang sangat luar biasa, kalau nggak, nggak mungkin bisa jadi bangsa yang aman yang luas seperti ini,” katanya.
( ).
Cak Nanto juga menegaskan, seharusnya sebagai bangsa harus sadar, para anak muda juga harus sadar, jadilah pejabat yang negarawan, jadilah rakyat yang negarawan yang memfungsikan untuk semua golongan tidak hanya satu golongan, tidak hanya kepentingan institusi, tapi untuk kepentingan keamanan dan kesejahteraan rakyat Indonesia.
(
).
"Artinya, saya berharap sebagai anak-anak muda yang ke depan perlu ada satu hal yang kita harus selesaikan tentang ideologi itu kita selesaikan. Sudahlah cukup berbicara tentang itu karena kita ketinggalan jauh dengan negara-negara lain," tegas Cak Nanto.
"Kita masih berbicara tentang perbedaan ideologi, entah ada apa di bangsa kita ketika masih berbicara tentang perbedaan-perbedaan. Seharusnya kita sudah berbicara tentang bagaimana membangun bangsa yang sejahtera yang sejuk," kata Cak Nanto dalam Silaturahmi Nasional Lintas Agama dengan tema 'Memperkokoh Persatuan dan Kesatuan Bangsa dalam Kebhinekaan' secara virtual, Minggu (27/12/2020).
(Baca juga : Calon Kapolri Wajib Punya Chemistry dengan Presiden Jokowi )
Kata Cak Nanto, ada sesuatu yang keliru di dalam perspektif pembelajaran tentang kehidupan. "Bahwa seharusnya kita sekarang sudah beranjak. Maka di konsep Muhammadiyah pernah dikenal dengan darul ahdi wa syahadah yaitu Pancasila dan Negara itu sudah kesepakatan final. Tinggal bagaimana kita berjanji untuk membangun bangsa kita," katanya.
(Baca juga : Sandiaga Uno Masuk Kabinet, Menteri yang Bakal Bertarung di Pilpres 2024 Bertambah )
Jadi, tegas Cak Nanto, tidak ada lagi pembicaraan-pembicaraan perbedaan yang seharusnya sudah selesai. "Founding fathers kita sudah berkorban untuk itu. Maka kita harus menghargai pengorbanan yang sangat luar biasa, kalau nggak, nggak mungkin bisa jadi bangsa yang aman yang luas seperti ini,” katanya.
( ).
Cak Nanto juga menegaskan, seharusnya sebagai bangsa harus sadar, para anak muda juga harus sadar, jadilah pejabat yang negarawan, jadilah rakyat yang negarawan yang memfungsikan untuk semua golongan tidak hanya satu golongan, tidak hanya kepentingan institusi, tapi untuk kepentingan keamanan dan kesejahteraan rakyat Indonesia.
(
Baca Juga
"Artinya, saya berharap sebagai anak-anak muda yang ke depan perlu ada satu hal yang kita harus selesaikan tentang ideologi itu kita selesaikan. Sudahlah cukup berbicara tentang itu karena kita ketinggalan jauh dengan negara-negara lain," tegas Cak Nanto.
(zik)
tulis komentar anda