Reshuffle untuk Partai dan Pengusaha?

Selasa, 22 Desember 2020 - 20:34 WIB
Reshuffle kabinet kali ini kurang menggambarkan iktikad istana memperbaiki kinerja kabinet Pemerintahan Jokowi Jilid II, tapi lebih kepada penyesuaian politik. Foto/Setpres
JAKARTA - Reshuffle kabinet kali ini kurang menggambarkan iktikad istana memperbaiki kinerja kabinet Pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) Jilid II, tapi lebih kepada penyesuaian politik, terutama setelah dua pos menteri berurusan dengan KPK dan setelah beberapa peristiwa politik yang terjadi beberapa waktu belakangan.

(Baca juga: Reshuffle Kabinet, Menteri Baru Jokowi Ada Nama Sandiaga Uno)

Hal tersebut dikatakan pengamat sosial politik, Jannus TH Siahaan. Menurutnya, indikasi itu terlihat dengan munculnya nama Sandiaga Uno. Bahwa Jokowi ingin mempertahankan koalisi permanen dengan Gerindra.





"Sama dengan pemindahan posisi Wamenhan menjadi Menteri KKP dan Risma di posisi Mensos sebagai tanda bahwa PDIP tetap menjadi motor politik utama Jokowi," kata Jannus, Selasa (22/12/2020).

(Baca juga: Kabinet Dirombak, Ini Menteri-menteri Baru Jokowi)

Sementara itu didudukinya kembali Kementerian agama oleh kader NU menurut Jannus, boleh jadi bermakna kekhawatiran Jokowi dan koalisi atas Islam radikal di waktu pembentukan kabinet tahun lalu sudah berkurang.

"Sehingga posisi Kementerian Agama tak perlu lagi diduduki oleh orang-orang berlatar militer, tapi dikembalikan kebiasaan lama, yakni oleh orang NU," ujarnya.

"Hal tersebut bisa dilihat dari keputusan reshuflle kementerian agama setelah terkendalinya tokoh seperti HRS dan FPI. Sementara untuk kementerian kesehatan masih mengandung tanya, karena Gunadi Sadikin tak punya latar belakang dunia kesehatan," tambahnya.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More