Menkes Tanpa Gelar Dokter Bukan Hal Baru, Budi Gunadi Sadikin Pembelajar Cepat dan Taktis
Selasa, 22 Desember 2020 - 20:28 WIB
Lebih lanjut Sidratun mengatakan, berdasarkan pengamatannya, Budi Gunadi Sadikin atau yang akrab disapa BGS itu sebagai sosok pembelajar cepat. Dia menilai, sosok seperti itu sangat dibutuhkan di masa pandemi saat ini.
"Beliau juga taktis, menghargai adanya argumen tetapi juga tahu kapan harus mengambil keputusan, mengeksekusi, dan tidak berlama-lama dalam berdiskusi," katanya.
(
).
Dia membeberkan, rumah sakit-rumah sakit BUMN yang tersebar di seluruh Indonesia sangat taktis menangani pandemi Covid-19. Hal itu, kata Sidratun, salah satunya karena faktor BGS sebagai Wakil Menteri BUMN.
Tidak hanya itu, sejumlah langkah eksekusi cepat di awal pandemi, seperti mengambil alat pelindung diri (APD) dari China, bahan baku obat dari India, dan lainnya juga karena adanya peran BGS dalam kapasitasnya sebagai Wakil Menteri BUMN, khususnya dalam mengerahkan Garuda Indonesia.
"Semoga dengan reshuffle kabinet ini, kita sama-sama berjuang menghadapi tahun 2021 di bawah kepemimpinan yang lebih taktis dan dipercaya publik," katanya.
Sementara, pengamat politik Idil Akbar mengatakan tidak masalah menkes tidak diisi oleh seorang dokter atau ahli kesehatan. Dia menjelaskan yang dibutuhkan dari seorang menteri itu adalah kepemimpinan dan manajerial yang kuat.
"Meskipun dia bukan dokter, Budi Gunadi itu menterinya, tapi di Kemenkes itu hampir semua dirjennya itu dokter dan jauh lebih paham. Dia hanya mengelola kepemimpinan dalam penanganan kesehatan dan manajemen di dalamnya agar bisa lebih baik," ujarnya saat dihubungi SINDOnews, Selasa (22/12/2020).
"Beliau juga taktis, menghargai adanya argumen tetapi juga tahu kapan harus mengambil keputusan, mengeksekusi, dan tidak berlama-lama dalam berdiskusi," katanya.
(
Baca Juga
Dia membeberkan, rumah sakit-rumah sakit BUMN yang tersebar di seluruh Indonesia sangat taktis menangani pandemi Covid-19. Hal itu, kata Sidratun, salah satunya karena faktor BGS sebagai Wakil Menteri BUMN.
Tidak hanya itu, sejumlah langkah eksekusi cepat di awal pandemi, seperti mengambil alat pelindung diri (APD) dari China, bahan baku obat dari India, dan lainnya juga karena adanya peran BGS dalam kapasitasnya sebagai Wakil Menteri BUMN, khususnya dalam mengerahkan Garuda Indonesia.
"Semoga dengan reshuffle kabinet ini, kita sama-sama berjuang menghadapi tahun 2021 di bawah kepemimpinan yang lebih taktis dan dipercaya publik," katanya.
Sementara, pengamat politik Idil Akbar mengatakan tidak masalah menkes tidak diisi oleh seorang dokter atau ahli kesehatan. Dia menjelaskan yang dibutuhkan dari seorang menteri itu adalah kepemimpinan dan manajerial yang kuat.
"Meskipun dia bukan dokter, Budi Gunadi itu menterinya, tapi di Kemenkes itu hampir semua dirjennya itu dokter dan jauh lebih paham. Dia hanya mengelola kepemimpinan dalam penanganan kesehatan dan manajemen di dalamnya agar bisa lebih baik," ujarnya saat dihubungi SINDOnews, Selasa (22/12/2020).
(zik)
tulis komentar anda