Menkes Tanpa Gelar Dokter Bukan Hal Baru, Budi Gunadi Sadikin Pembelajar Cepat dan Taktis

Selasa, 22 Desember 2020 - 20:28 WIB
Presiden Jokowi didampingi Wapres Maruf Amin saat mengumumkan enam menteri baru Kabinet Indonesia Maju, Selasa (22/12/2020). Foto/Setpres
BANDUNG - Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi menunjuk Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Budi Gunadi Sadikin sebagai Menteri Kesehatan ( Menkes ) menggantikan Terawan Agus Putranto . Polemik pun muncul lantaran latar belakang Budi Gunadi yang bukan dokter.

Selain menjabat Wakil Menteri BUMN, Budi Gunadi Sadikin juga dikenal dengan latar belakangnya sebagai seorang bankir. Dirinya juga pernah duduk sebagai direktur utama Bank Mandiri periode 2013-2016.

Analis Kebijakan Indonesia Strategic Institut (Instrat) Sidrotun Naim mengakui, sepanjang sejarah Indonesia, menkes biasanya memang berlatar belakang dokter. Namun begitu, Indonesia pernah memiliki menkes yang berlatar belakang insinyur.

"Kita pernah punya menteri kesehatan yang berlatar belakang insinyur, yaitu Ir Mananti Sitompul, beliau adalah Menteri PU (Pekerjaan Umum) merangkap Menteri Kesehatan pada Kabinet Darurat 1948," sebut Sidratun di Bandung, Selasa (22/12/2020).

Menurutnya, dalam kondisi berjibaku dengan pandemi Covid-19 saat ini, banyak juga negara yang memiliki menkes dengan latar belakang non-kedokteran-medis, di antaranya di Singapura, Selandia Baru, Jerman, Jepang, Australia, dan Thailand. "Di luar negeri sendiri, menkes dengan dengan latar belakang non-kedokteran-medis juga bukan hal yang baru," tegasnya.





Sidratun yang juga berprofesi sebagai seorang virolog itu melanjutkan, belajar dari pandemi Covid-19 , semua orang kini sama-sama belajar menghadapi berbagai persoalan yang diakibatkan oleh pandemi, mulai rumitnya jaminan dan pelayanan kesehatan hingga persoalan vaksin.

Dia juga mengatakan, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) bukan hanya menghadapi persoalan pandemi Covid-19. Lebih jauh dari itu, Kemenkes juga harus mampu menangani layanan kesehatan secara keseluruhan, termasuk faktor non-medis, seperti sumber daya manusia (SDM), sistem pelayanan, pembiayaan, nutrisi, gizi, dan lainnya. "Jadi, cocok jika menteri kesehatan diisi oleh orang yang paham finance dan lobi internasional," katanya.

( ).
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More