Ungkap Tembak Mati 6 Anggota FPI, Begini Alur Kerja Komnas HAM

Senin, 21 Desember 2020 - 11:47 WIB
Komnas HAM menyatakan peristiwa penembakan enam anggota FPI semakin terang benderang setelah investigasi yang dilakukan. Foto/ist
JAKARTA - Anggota Komisi Nasional Hak Asasi Manusia ( Komnas HAM ) Choirul Anam mengaku masih mengumpulkan bukti-bukti ihwal peristiwa penembakan anggota FPI di Tol Jakarta-Cikampek KM 50. Tetapi penyelidikan tersebut semakin terang benderang.

"Temuannya lebih detil dan lebih dalam ya. Semakin lama lebih detil lebih dalam dan lebih jelas," kata Anam di Kantor Komnas HAM, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (21/12/2020).

(Baca: Keluarga 6 Laskar FPI Harap Komnas HAM Investigasi Penuh Tragedi KM 50)

Dia pun menjelaskan tahapan-tahapan yang dilakukan pihaknya dalam mengusut kasus ini. Pertama, Komnas HAM akan membeberkan keterangan soal temuan yang didapatkan saat memeriksa mobil Laskar FPI serta mobil polisi.



"Sehabis itu kami merangsek untuk soal senjata api, kami akan lihat siber juga, dan lain sebagainya. Termausk kalau soal mobil ini dengan inavisnya," tuturnya.

(Klik ini untuk ikuti survei SINDOnews tentang Calon Presiden 2024)

Selain itu, pihaknya juga akan menggali kebenaran soal kepemilikan senjata yang keterangannya masih simpang siur antara FPI dan polisi. Soal senjata, pihaknya pun akan melakukan uji balistik.

"Kalau senjata akan melihat, kan ada pernyataan ini senjata itu ini senjata ini, kami akan uji. Pasti akan ada uji balistik, terus ada pemeriksaan ahli. Jadi semua yang kami dapatkan kami harap ada beberapa ahli yang membantu kami, untuk menjelaskan duduk persoalannya," ujarnya.

(Baca: Periksa Mobil Laskar FPI dan Polda Metro Jaya, Komnas HAM Surati Kabareskrim)

Ketika dikonfirmasi lebih lanjut kapan investigasi Komnas HAM rampung, Anam belum bisa menyebutkan detilnya. Dia menjelaskan ada sedikit kendala terkait dengan waktu ketersediaan para ahli yang kurang fleksibel saat memasuki bulan Desember.

"Semakin cepat penyelidikan yang kami lakukan akan lebih baik bagi kami, baik bagi publik dan baik bagi semua pihak. Persoalannya, contoh mencari ahli, kita jadwalkan minggu ini ya, ada yang tidak bisa itu kan repot. Karena memang pas banget Desember banyak orang yang sudah punya skema sendiri soal jadwal," ungkapnya.
(muh)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More