PAN Masuk Kabinet, Menteri Profesional Terdepak
Senin, 21 Desember 2020 - 11:35 WIB
JAKARTA - Isu reshuffle kabinet semakin santer belakangan ini setelah dua kursi menteri kosong, yakni Menteri Sosial ( Mensos ) serta Menteri Kelautan dan Perikanan . Partai Amanat Nasional (PAN) pun diisukan bakal mendapat jatah kursi.
Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) Ujang Komarudin meyakini bakal ada menteri dari kalangan profesional alias non-partai politik yang terdepak dari kabinet jika PAN diberikan kursi menteri. Sebab, Presiden Jokowi diyakini tetap mempertahankan menteri dari kalangan partai politik.
"Jika PAN deal dengan Jokowi, bisa saja PAN akan masuk kabinet. Jika PAN masuk kabinet, biasanya menteri dari kalangan profesional yang akan terdepak. Karena Jokowi emoh mengganti menteri dari parpol, dia butuh back up politik," ujar Ujang Komarudin kepada SINDOnews, Senin (21/12/2020).
(
).
Pengamat Politik dari Universitas Al Azhar Indonesia (UAI) ini menambahkan bahwa jika terjadi reshuffle, ada yang datang dan ada yang keluar. "Ada yang masuk dan ada yang terlempar. Yang terdepak bisa saja menteri-menteri yang berkinerja tak memuaskan, tak moncer, dan memble," ujarnya.
Diketahui, kabar yang beredar, selain pergantian Mensos dan Menteri Kelautan dan Perikanan , ada beberapa menteri yang bakal diganti. Misalnya, kursi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dikembalikan ke Muhammadiyah.
( ).
Kemudian, Menteri Kesehatan, Menteri Perdagangan, dan Menteri Agama juga diganti. "Itu hal bagus-bagus saja. Karena menteri-menteri tersebut sering saya sebut di media untuk di-reshuffle," pungkasnya.
Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) Ujang Komarudin meyakini bakal ada menteri dari kalangan profesional alias non-partai politik yang terdepak dari kabinet jika PAN diberikan kursi menteri. Sebab, Presiden Jokowi diyakini tetap mempertahankan menteri dari kalangan partai politik.
"Jika PAN deal dengan Jokowi, bisa saja PAN akan masuk kabinet. Jika PAN masuk kabinet, biasanya menteri dari kalangan profesional yang akan terdepak. Karena Jokowi emoh mengganti menteri dari parpol, dia butuh back up politik," ujar Ujang Komarudin kepada SINDOnews, Senin (21/12/2020).
(
Baca Juga
Pengamat Politik dari Universitas Al Azhar Indonesia (UAI) ini menambahkan bahwa jika terjadi reshuffle, ada yang datang dan ada yang keluar. "Ada yang masuk dan ada yang terlempar. Yang terdepak bisa saja menteri-menteri yang berkinerja tak memuaskan, tak moncer, dan memble," ujarnya.
Diketahui, kabar yang beredar, selain pergantian Mensos dan Menteri Kelautan dan Perikanan , ada beberapa menteri yang bakal diganti. Misalnya, kursi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dikembalikan ke Muhammadiyah.
( ).
Kemudian, Menteri Kesehatan, Menteri Perdagangan, dan Menteri Agama juga diganti. "Itu hal bagus-bagus saja. Karena menteri-menteri tersebut sering saya sebut di media untuk di-reshuffle," pungkasnya.
(zik)
tulis komentar anda