Muhammadiyah Koreksi Tinggi Matahari, Waktu Subuh Mundur 8 Menit
Senin, 21 Desember 2020 - 09:06 WIB
JAKARTA - Muhammadiyah mengoreksi ketinggian matahari untuk waktu subuh dari 20 derajat menjadi 18 derajat. Konsekuensinya, waktu subuh mundur dari biasanya. Ini merupakan salah satu hasil Musyawarah Nasional Tarjih Muhammadiyah di Gresik, Jawa Timur, Minggu (20/12/2020).
Sekretaris Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah Mohamad Mas’udi menjelaskan, pembahasan terkait masalah waktu subuh ini juga merupakan lanjutan dari temuan Islamic Science Research Network (ISRN) UHAMKA, Pusat Astronomi Universitas Ahmad Dahlan (Pastron UAD), dan Observatorium Ilmu Falak Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (OIF UMSU).
(Baca: Muhammadiyah Menjadi Teladan dalam Penanggulangan COVID-19)
“Berdasarkan temuan ketiga lembaga penelitian astronomi dan ilmu falak Muhammadiyah ini menyimpulkan bahwa ketinggian matahari pada waktu subuh di angka -20 derajat perlu dikoreksi dan Majelis Tarjih menilai -18 derajat merupakan angka yang lebih akurat,” jelas Mas’udi sebagaimana dikutip SINDOnews dari muhammadiyah.or.id, Senin (21/12/2020).
Koreksi ketinggian matahari sebesara dua derajat mengkibatkan waktu subuh saat ini mundur kurang lebih 8 menit. Misalnya pukul 03.50 untuk Indonesia bagian barat yang tertera pada kalender mundur menjadi 03.58 menit.
(Klik ini untuk ikuti survei SINDOnews tentang Calon Presiden 2024)
Sekretaris Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah Mohamad Mas’udi menjelaskan, pembahasan terkait masalah waktu subuh ini juga merupakan lanjutan dari temuan Islamic Science Research Network (ISRN) UHAMKA, Pusat Astronomi Universitas Ahmad Dahlan (Pastron UAD), dan Observatorium Ilmu Falak Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (OIF UMSU).
(Baca: Muhammadiyah Menjadi Teladan dalam Penanggulangan COVID-19)
“Berdasarkan temuan ketiga lembaga penelitian astronomi dan ilmu falak Muhammadiyah ini menyimpulkan bahwa ketinggian matahari pada waktu subuh di angka -20 derajat perlu dikoreksi dan Majelis Tarjih menilai -18 derajat merupakan angka yang lebih akurat,” jelas Mas’udi sebagaimana dikutip SINDOnews dari muhammadiyah.or.id, Senin (21/12/2020).
Koreksi ketinggian matahari sebesara dua derajat mengkibatkan waktu subuh saat ini mundur kurang lebih 8 menit. Misalnya pukul 03.50 untuk Indonesia bagian barat yang tertera pada kalender mundur menjadi 03.58 menit.
(Klik ini untuk ikuti survei SINDOnews tentang Calon Presiden 2024)
(muh)
Lihat Juga :
tulis komentar anda