Antisipasi Teror Pergantian Tahun, Deteksi Dini Intelijen Harus Ditingkatkan
Jum'at, 18 Desember 2020 - 09:30 WIB
JAKARTA - Pergantian tahun merupakan masa rawan kejahatan terorisme , berdasarkan pengalaman. Pengamat intelijen dan keamanan Stanislaus Riyanta menyatakan peran intelijen negara dalam melakukan deteksi dini dan pencegahan dini harus diperkuat.
Menurut dia, dalam situasi dengan tingkat kerawanan tinggi saat ini, instrumen negara harus melakukan tugas deteksi dini dan melakukan pencegahan secara maksimal. "Jika intelijen lengah maka ancaman akan menjadi nyata," kata Stanislaus saat dihubungi SINDOnews, Jumat (18/12/2020).
(Baca: Densus 88 Tangkap Terduga Teroris Kelompok Jamaah Islamiyah di Lebak)
Stanislaus mengungkapkan, kerawanan bisa saja datang dari kelompok-kelompok radikal dan pelaku intoleran. Untuk itu, negara melalui jaringan intelijen harus bergerak memastikan bahwa tidak ada sumber ancaman di wilayah mereka masing-masing.
Di sisi lain, fakror deteksi dini juga dibutuhkan peran aktif masyarakat, jika ada indikasi yang mencurigakan maka tidak perlu ragu untuk melaporkan. "Aparat keamanan, intelijen dan masyarakat harus kerja sama," pungkasnya.
Menurut dia, dalam situasi dengan tingkat kerawanan tinggi saat ini, instrumen negara harus melakukan tugas deteksi dini dan melakukan pencegahan secara maksimal. "Jika intelijen lengah maka ancaman akan menjadi nyata," kata Stanislaus saat dihubungi SINDOnews, Jumat (18/12/2020).
(Baca: Densus 88 Tangkap Terduga Teroris Kelompok Jamaah Islamiyah di Lebak)
Stanislaus mengungkapkan, kerawanan bisa saja datang dari kelompok-kelompok radikal dan pelaku intoleran. Untuk itu, negara melalui jaringan intelijen harus bergerak memastikan bahwa tidak ada sumber ancaman di wilayah mereka masing-masing.
Di sisi lain, fakror deteksi dini juga dibutuhkan peran aktif masyarakat, jika ada indikasi yang mencurigakan maka tidak perlu ragu untuk melaporkan. "Aparat keamanan, intelijen dan masyarakat harus kerja sama," pungkasnya.
(muh)
tulis komentar anda