Vaksin Covid-19 Gratis, Politikus PDIP Minta Pemerintah Persiapkan Hal-hal Ini

Kamis, 17 Desember 2020 - 10:43 WIB
Komisi IX DPR meminta pemerintah mempersiapkan sosialisasi yang matang telebih dulu bila sewaktu-waktu izin edar dan penggunan vaksin Covid-19 terbit. Foto/dok.SINDOnews
JAKARTA - Anggota Komisi IX DPR RI Rahmad Handoyo mengapresiasi Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang membuat kebijakan untuk menggratiskan vaksin Covid-19 bagi seluruh masyarakat Indonesia.

"Itu melegakan, itu kita sambut baik dan saya kira presiden sangat mendengarkan nasehat, masukan terhadap untuk menggratiskan vaksin ini," kata politikus PDIP ini kepada wartawan, Kamis (17/12/2020).

(Baca: 100% Vaksin Gratis, Spekulan Meringis)

Namun, Rahmad melanjutkan, setelah menggratiskan vaksin ini, pihaknya berharap bahwa sebelum dilakukan vaksinasi kepada masyarakat luas, faktor keamanan dan keselamatannya perlu terjamin lewat serangkaian mekanisme uji klinis yang dilakukan lembaga terkait.



"Nah kaitannya setelah menggratiskan, sekarang kita berharap vaksinisasi yang dari China maupun lainnya, kita menunggu data keamanan, keselamatan dan data efektivitas sesuai harapan kita. Sehingga segera bisa mengvaksinasi masyarakat," tegasnya.

Menurut Rahmad ini, proses udah vaksinasi ini tidak semudah membalikkan telapak tangan, karena ada lebih dari 100 juta orang yang harus divaksin. Sehingga, butuh organisasi, butuh manajemen dan butuh persiapan dan perencanaan yang matang. Dan vaksinasinya pun dilakukan secara bertahap.

(Klik ini untuk ikuti survei SINDOnews tentang Calon Presiden 2024)

Legislator asal Dapil Jawa Tengah V ini mengingatkan sejumlah hal yang perlu dilakukan. Pertama, sosialisasi untuk menginformasikan kepada masyarakat mengenai skala prioritas, siapa saja yang divaksin tahap pertama, kedua dan seterusnya. Sehingga, jika faktor keamanan dan izin edar sudah diberikan, masyarakat tidak bertanya-tanya dan meminta didahulukan.

"Kalau edukasi informasi sosialisasisi, siapa prioritas satu, prioritas dua dan seterusnya, sehingga rakyat yang tergolong prioritas empar, ya tidak mungkin untuk terburu-buru untuk minta didahulukan," terang Rahmad.
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More