100% Vaksin Gratis, Spekulan Meringis
Kamis, 17 Desember 2020 - 06:33 WIB
JAKARTA - Pemerintah akhirnya membuat kebijakan besar dengan menggratiskan biaya vaksin Covid-19 bagi seluruh rakyat Indonesia. Kebijakan ini mengubah rencana pemerintah sebelumnya yang menyiapkan dua skema dalam vaksinasi, yakni gratis dan mandiri.
Perubahan kebijakan terbaru ini kemarin disampaikan langsung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi). Terhadap vaksinasi ini, Jokowi juga menegaskan akan menjadi orang pertama di Indonesia yang akan disuntik vaksin. (Baca: Hadis-hadis Tentang Doa Mustajab)
Presiden Jokowi mengatakan, revisi kebijakan ini akhirnya dilakukan setelah pemerintah menerima banyak masukan dari masyarakat. Banyak kalangan mendukung penuh langkah pemerintah ini. Selain memenuhi rasa keadilan masyarakat, dengan penggratisan maka para spekulan vaksin akan gigit jari. Mereka gagal meraup untung besar lantaran tak ada lagi jual beli vaksin selain dilakukan resmi oleh pemerintah.
Secara global, tak hanya Indonesia yang sudah mendeklarasikan penggratisan vaksin. Hingga kemarin setidaknya sudah ada belasan negara yang melakukan langkah serupa. Di antaranya Singapura, Malaysia, Inggris, Jepang, Australia, Mesir, Prancis, Amerika Serikat, Bangladesh, Maroko dan Kanada.
Soal penggratisan ini, Jokowi mengaku negara telah menghitung ulang dengan seksama anggaran pengadaan vaksin. “Dan setelah melakukan kalkulasi ulang, melakukan perhitungan ulang mengenai keuangan negara dapat saya sampaikan bahwa vaksin covid-19 untuk masyarakat adalah gratis. Gratis tidak dikenakan biaya sama sekali,” katanya dalam keterangan persnya, kemarin. (Baca juga: Tujuh Buku Biografi yang Direkomendasikan Najwa Shihab)
Dia pun menginstruksikan kepada jajarannya baik kementerian/lembaga maupun pemerintah daerah (pemda) untuk memprioritaskan program vaksinasi pada tahun anggaran 2021.
Pihaknya juga memerintahkan kepada Menteri Keuangan Sri Mulyani untuk memprioritaskan dalam merealokasi dari anggaran lain terkait ketersediaan dan vaksinasi secara gratis ini. “Sehingga tidak ada alasan bagi masyarakat untuk tidak mendapatkan vaksin,” ujarnya.
Jokowi juga menyampaikan bahwa vaksinasi akan dilakukan secara bertahap. Tahap pertama akan dilakukan pada Januari 2021. Dia menandaskan bahwa vaksinasi membutuhkan waktu. Sebab untuk mencapai kekebalan komunitas atau herd immunity minimal 70% masyarakat harus divaksinasi Covid-19. “Artinya berapa? 182 juta yang harus divaksin. Bayangkan nyuntik orang, nyuntik vaksin 182 juta orang. Sehari bisa dapat berapa butuh berapa bulan,” tuturnya. (Baca juga: Bisa Serang Siapa Saja, Kenali Gejala Radang Usus Buntu)
Perubahan kebijakan terbaru ini kemarin disampaikan langsung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi). Terhadap vaksinasi ini, Jokowi juga menegaskan akan menjadi orang pertama di Indonesia yang akan disuntik vaksin. (Baca: Hadis-hadis Tentang Doa Mustajab)
Presiden Jokowi mengatakan, revisi kebijakan ini akhirnya dilakukan setelah pemerintah menerima banyak masukan dari masyarakat. Banyak kalangan mendukung penuh langkah pemerintah ini. Selain memenuhi rasa keadilan masyarakat, dengan penggratisan maka para spekulan vaksin akan gigit jari. Mereka gagal meraup untung besar lantaran tak ada lagi jual beli vaksin selain dilakukan resmi oleh pemerintah.
Secara global, tak hanya Indonesia yang sudah mendeklarasikan penggratisan vaksin. Hingga kemarin setidaknya sudah ada belasan negara yang melakukan langkah serupa. Di antaranya Singapura, Malaysia, Inggris, Jepang, Australia, Mesir, Prancis, Amerika Serikat, Bangladesh, Maroko dan Kanada.
Soal penggratisan ini, Jokowi mengaku negara telah menghitung ulang dengan seksama anggaran pengadaan vaksin. “Dan setelah melakukan kalkulasi ulang, melakukan perhitungan ulang mengenai keuangan negara dapat saya sampaikan bahwa vaksin covid-19 untuk masyarakat adalah gratis. Gratis tidak dikenakan biaya sama sekali,” katanya dalam keterangan persnya, kemarin. (Baca juga: Tujuh Buku Biografi yang Direkomendasikan Najwa Shihab)
Dia pun menginstruksikan kepada jajarannya baik kementerian/lembaga maupun pemerintah daerah (pemda) untuk memprioritaskan program vaksinasi pada tahun anggaran 2021.
Pihaknya juga memerintahkan kepada Menteri Keuangan Sri Mulyani untuk memprioritaskan dalam merealokasi dari anggaran lain terkait ketersediaan dan vaksinasi secara gratis ini. “Sehingga tidak ada alasan bagi masyarakat untuk tidak mendapatkan vaksin,” ujarnya.
Jokowi juga menyampaikan bahwa vaksinasi akan dilakukan secara bertahap. Tahap pertama akan dilakukan pada Januari 2021. Dia menandaskan bahwa vaksinasi membutuhkan waktu. Sebab untuk mencapai kekebalan komunitas atau herd immunity minimal 70% masyarakat harus divaksinasi Covid-19. “Artinya berapa? 182 juta yang harus divaksin. Bayangkan nyuntik orang, nyuntik vaksin 182 juta orang. Sehari bisa dapat berapa butuh berapa bulan,” tuturnya. (Baca juga: Bisa Serang Siapa Saja, Kenali Gejala Radang Usus Buntu)
tulis komentar anda