Pengamat: Pelembagaan Parpol Belum Berjalan, Capres 2024 Diprediksi Seperti Ini
Senin, 14 Desember 2020 - 08:16 WIB
JAKARTA - Dosen Ilmu Politik UIN Jakarta, Bakir Ihsan menyatakan, keberadaan figur atau tokoh memperlihatkan bahwa kepemimpinan itu lebih pada sosok, bukan pada siapa atau partai apa yang mengusungnya. (Baca juga: Jika Ini Terjadi, Susi Pudjiastuti, Gatot, Din dkk Berpeluang Nyapres)
Hal itu dikatakan Bakir menanggapi munculnya figur yang berpeluang di Pilpres 2024, berdasarkan temuan yang dilakukan sejumlah lembaga survei, termasuk survei online Litbang SINDO. "Ini menunjukan bahwa pelembagaan (institusionalisasi) parpol belum berjalan. Dari nama-nama yang muncul seperti Ridwan, Anies, Ganjar, Prabowo adalah nama-nama yang pada dirinya punya kemampuan, bukan karena partainya," kata Bakir saat dihubungi SINDOnews, Senin (14/12/2020). (Baca juga: Simulasi Kandidat Capres 2024, Pengamat: Belum Ada yang Tembus Angka 50%)
Bakir mengatakan, dengan melihat perolehan kursi partai di DPR, maka semua partai politik perlu melakukan koalisi jika dilakukan simulasi. Sebab dari hasil Pemilu 2019 lalu, dipastikan hanya PDI Perjuangan yang bisa mengusung bakal pasangan capres-cawapres sendiri. Sementara lainnya, harus berkoalisi untuk mengusung figur tertentu. (Baca juga: Skema Cawapres Masih Mungkin Anies Bersanding dengan Prabowo di 2024)
"Namun dengan nama-nama tersebut partai politik tertentu sudah punya kandidat, seperti Ganjar PDIP, Prabowo Gerindra, Anies dan Ridwan bisa menjadi "rebutan" partai lainnya, seperti Golkar, Nasdem, dan lainnya dengan kursi yang relatif banyak di DPR RI," ujarnya.
Hal itu dikatakan Bakir menanggapi munculnya figur yang berpeluang di Pilpres 2024, berdasarkan temuan yang dilakukan sejumlah lembaga survei, termasuk survei online Litbang SINDO. "Ini menunjukan bahwa pelembagaan (institusionalisasi) parpol belum berjalan. Dari nama-nama yang muncul seperti Ridwan, Anies, Ganjar, Prabowo adalah nama-nama yang pada dirinya punya kemampuan, bukan karena partainya," kata Bakir saat dihubungi SINDOnews, Senin (14/12/2020). (Baca juga: Simulasi Kandidat Capres 2024, Pengamat: Belum Ada yang Tembus Angka 50%)
Bakir mengatakan, dengan melihat perolehan kursi partai di DPR, maka semua partai politik perlu melakukan koalisi jika dilakukan simulasi. Sebab dari hasil Pemilu 2019 lalu, dipastikan hanya PDI Perjuangan yang bisa mengusung bakal pasangan capres-cawapres sendiri. Sementara lainnya, harus berkoalisi untuk mengusung figur tertentu. (Baca juga: Skema Cawapres Masih Mungkin Anies Bersanding dengan Prabowo di 2024)
"Namun dengan nama-nama tersebut partai politik tertentu sudah punya kandidat, seperti Ganjar PDIP, Prabowo Gerindra, Anies dan Ridwan bisa menjadi "rebutan" partai lainnya, seperti Golkar, Nasdem, dan lainnya dengan kursi yang relatif banyak di DPR RI," ujarnya.
(cip)
tulis komentar anda