Ibas Ajak Kolaborasi Bersama Gairahkan Kembali Pariwisata
Minggu, 13 Desember 2020 - 16:30 WIB
JAKARTA - Anggota DPR dari Fraksi Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono didapuk menjadi pembicara dalam acara Bimbingan Teknis Pengenalan dan Promosi Wisata Khusus dengan Penerapan Protokol CHSE/K4 pada Sektor Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
Acara yang digelar di Hotel Grand Bromo selama dua hari, 10-11 Desember 2020 ini dihadiri sekitar 100 peserta yang berasal dari industri pariwisata serta ekonomi kreatif.
Selain Edhie Baskoro Yudhoyono atau Ibas, ada tiga pembicara lain yang juga ikut berpartisipasi, yakni Kabid Koordinator Promosi Wisata Minat Khusus Buatan Alfrida Pelita Sari, Perwakilan Unit Kerja Direktorat Industri Kreatif Musik Andar Bhakti Purnomo, dan Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Andi Faliandra.
Dalam acara tersebut, Ibas memaparkan materi secra virtual.“Walaupun kita hanya dapat bertemu secara virtual, saya yakin kita semua memiliki semangat yang sama untuk terus bersilaturahmi dan berjuang membangun bangsa, nggih..,” kata Ibas dalam keterangan tertulis yang diterima SINDOnews, Minggu (13/12/2020).
Pandemi memberikan dampak besar bagi ekonomi Indonesia, tidak terkecuali sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Menurut Ibas, keadaan ini sangat berdampak langsung kepada kondisi negara, mengingat sektor ini merupakan salah satu sumber devisa terbesar.( )
Tidak hanya bagi negara, kata dia, dampak ini tentu sangat dirasakan semua pihak yang terlibat. Jumlah pelaku usaha yang mengeluhkan landainya keuntungan tidak sedikit. Pelaku usaha merugi, terkena PHK, dirumahkan sementara, hingga kerugian lainnya.
Oleh karena itu, Ibas mengungkapkan kolaborasi antar-stakeholder sangat diperlukan untuk menggairahkan kembali roda ekonomi di sektor ini. Dukungan dari berbagai pihak juga sangat dibutuhkan, mulai dari pemerintah pusat, pemerintah daerah, asosiasi terkait, dan seluruh masyarakat; termasuk para pelaku usaha.
“Saya pikir, kita semua harus terus berupaya melakukan langkah-langkah mitigasi dan melakukan penanganan seoptimal mungkin untuk membangkitkan perekonomian Indonesia, khususnya kabupaten,” ungkapnya.(
)
Ibas juga kembali melanjutkan, adaptasi kebiasaan baru (new normal) melalui penerapan protokol kesehatan perlu dilakukan untuk menjaga potensi sektor pariwisata dengan cara yang sehat dan tepat, khususnya dalam aspek kesehatan dan sosial ekonomi. Ia juga menekankan bahwa kesehatan dan keselamatan warga dan pengunjung adalah prioritas, yang terpenting di atas segalanya.
Acara yang digelar di Hotel Grand Bromo selama dua hari, 10-11 Desember 2020 ini dihadiri sekitar 100 peserta yang berasal dari industri pariwisata serta ekonomi kreatif.
Selain Edhie Baskoro Yudhoyono atau Ibas, ada tiga pembicara lain yang juga ikut berpartisipasi, yakni Kabid Koordinator Promosi Wisata Minat Khusus Buatan Alfrida Pelita Sari, Perwakilan Unit Kerja Direktorat Industri Kreatif Musik Andar Bhakti Purnomo, dan Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Andi Faliandra.
Dalam acara tersebut, Ibas memaparkan materi secra virtual.“Walaupun kita hanya dapat bertemu secara virtual, saya yakin kita semua memiliki semangat yang sama untuk terus bersilaturahmi dan berjuang membangun bangsa, nggih..,” kata Ibas dalam keterangan tertulis yang diterima SINDOnews, Minggu (13/12/2020).
Pandemi memberikan dampak besar bagi ekonomi Indonesia, tidak terkecuali sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Menurut Ibas, keadaan ini sangat berdampak langsung kepada kondisi negara, mengingat sektor ini merupakan salah satu sumber devisa terbesar.( )
Tidak hanya bagi negara, kata dia, dampak ini tentu sangat dirasakan semua pihak yang terlibat. Jumlah pelaku usaha yang mengeluhkan landainya keuntungan tidak sedikit. Pelaku usaha merugi, terkena PHK, dirumahkan sementara, hingga kerugian lainnya.
Oleh karena itu, Ibas mengungkapkan kolaborasi antar-stakeholder sangat diperlukan untuk menggairahkan kembali roda ekonomi di sektor ini. Dukungan dari berbagai pihak juga sangat dibutuhkan, mulai dari pemerintah pusat, pemerintah daerah, asosiasi terkait, dan seluruh masyarakat; termasuk para pelaku usaha.
“Saya pikir, kita semua harus terus berupaya melakukan langkah-langkah mitigasi dan melakukan penanganan seoptimal mungkin untuk membangkitkan perekonomian Indonesia, khususnya kabupaten,” ungkapnya.(
Baca Juga
Ibas juga kembali melanjutkan, adaptasi kebiasaan baru (new normal) melalui penerapan protokol kesehatan perlu dilakukan untuk menjaga potensi sektor pariwisata dengan cara yang sehat dan tepat, khususnya dalam aspek kesehatan dan sosial ekonomi. Ia juga menekankan bahwa kesehatan dan keselamatan warga dan pengunjung adalah prioritas, yang terpenting di atas segalanya.
tulis komentar anda