Menunggu Bukti Pemimpin Muda

Kamis, 10 Desember 2020 - 06:17 WIB
Di luar semua itu, Idil menilai kepemimpinan muda seperti Gibran, Bobby, dan Hanindhito akan memberikan keuntungan bagi daerah. Jokowi, menurutnya, akan memberikan perhatian terhadap jalannya pemerintahan dan pembangunan di wilayah anak dan menantunya. Bentuknya, bisa sokongan anggaran dan program pemerintah pusat yang dilakukan di daerah tersebut.

Analis politik Pangi Syarwi Chaniago menilai, kemenangan Gibran bukan serta merta karena pemberian seperti zaman kerajaan. Meski Gibran sebagai anak Presiden Jokowi, keberhasilan itu hasil kerja keras melalui kampanye yang dilakukan. Begitu juga Bobby Nasution yang juga menantu Presiden Jokowi.

“Itu bukan seperti kerajaan yang langsung dikasih jabatan, kemudian diduduki. Tapi hasil kerja keras juga, kampanye juga, menemui dan menyapa masyarakat. Itu hal yang mereka lakukan,” tutur Pangi. (Baca juga: Mau Suntik Vaksin Covid-19, Lihat Dulu Daftar Harganya)

Namun, Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting itu menilai kemenangan tersebut tidak lepas dari bayang dinasti politik . Ada patron politik atau pengaruh dari Presiden Jokowi yang masih berkuasa. Pangi menilai tokoh muda itu tidak akan sulit dalam menjalankan kinerjanya jika nantinya memimpin daerah. Hal itu dikarenakan memiliki patron politik dan punya mentor langsung dari orang besar di belakangnya.

Selain itu, baik Gibran, Bobby dan Hanindhito memiliki jaringan politik yang kuat karena didukung partai yang kuat. “Kesulitan di lapangan saat menjabat akan bisa diatasi dengan baik karena modal (politik) itu sudah cukup. Tinggal bagaimana mereka bisa perhatian kepada rakyatnya, tidak berjarak dengan rakyat dan pemimpin yang mengayomi,” terangnya.

Tak jauh beda diungkapkan pengamat politik dari Universitas Brawijaya Wawan Sobari. Dia menilai kemenangan tokoh-tokoh muda itu bukan hanya latar belakang seperti punya kekerabatan langsung dengan Presiden Jokowi. Namun, mereka juga dikenal oleh masyarakat seperti pebisnis kuliner yang berhasil. (Baca juga: Canggih, India Gunakan Robot untuk Merawat Pasien)

“Majunya Gibran dan Bobby misalnya sebenarnya sudah diuntungkan secara tidak langsung oleh branding-nya Pak Jokowi sebagai Presiden. Orang itu punya deep shift imagine. Karena mereka anak dan menantunya Pak Jokowi makanya (masyarakat) ya sudahlah. Itulah rasionalitas terbatas dari publik,” kata Wawan.

Melihat sepak terjang di dunia politik dan pemerintahan, ia tidak setuju dengan adanya paradigma bahwa pemimpin itu satu-satunya penentu kemajuan suatu daerah. Sebab, nantinya mereka akan dibayangi oleh birokrasi. Pasca pilkada, maka kemudian mesin politik itu harus bertransformasi dan berubah menjadi mesin kerja.

Satu hal yang terpenting, menurut Wawan, mereka jangan sampai direcoki oleh tim sukses. Mereka juga harus bisa memberi kepercayaan kepada birokrasi. Karena bagaimanapun, birokrasi jauh lebih paham dibanding mereka untuk mengelola pemerintahan. Di sisi lain, inilah kesempatan juga bagi tokoh muda ini kreatif. Tidak hanya dalam bisnis, tapi bisa membawa kreativitas itu dalam birokrasi pemerintahan.

Kepatuhan Protokol Kesehatan Tinggi
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More