Tingkat Keterisian RS Darurat Corona di Wisma Atlet Sebesar 57,44%
Senin, 07 Desember 2020 - 17:54 WIB
JAKARTA - Koordinator Rumah Sakit (RS) Darurat Covid-19, Mayjen TNI, dr. Tugas Ratmono mengatakan dari laporan per 7 Desember 2020 pukul 06.00 WIB, tingkat keterisian di RS Darurat Covid-19 Wisma Atlet Kemayoran Jakarta saat ini sebesar 57,44%.
(Baca juga: Menteri Sosial Tersangka Korupsi, Warganet Ramai-ramai Sebut Luhut)
"Untuk di Wisma Atlet sendiri saat ini ya, hari ini laporan pagi jam 6 pagi, ketersediaan atau hunian dari rumah sakit Darurat Covid, disana ada rumah sakit yang menangani gejala ringan dan sedang, dan juga yang flat isolasi mandiri disana yang hanya satu sekarang di Tower 5. Di Rumah Sakit Darurat Covid sendiri, saat ini huniannya adalah 57,44% ya, jadi lebih dari 40% lah tersisa untuk hunian," ungkap Tugas dalam dialog secara virtual “Strategi Rumah Sakit Rujukan Tangani Peningkatan Angka Positif Covid-19” dari Media Center Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Graha BNPB Jakarta, Senin (7/12/2020).
(Baca juga: 1,2 Juta Vaksin Corona Sinovac Buatan China Tiba di Indonesia)
Sementara kata Tugas, khusus untuk hunian isolasi mandiri sebesar 52,7%. Sehingga, katanya, tingkat ketersediaan di RS Darurat Wisma Atlet masih sekitar 40%. "Dan yang diisolasi mandiri, hunian kita adalah 52,7%. Jadi lebih cukup lah, lebih dari 40% juga di sana," katanya.
Selain itu, Tugas mengatakan saat ini jumlah pasien yang dirawat berjumlah 2.041 pasien. "Dan ini jumlah pasien yang diisolasi saat ini adalah 825, dari 1.500 hunian. Kemudian yang dirawat saat ini adalah 2.041 pasien yang di rumah sakit darurat Covid. Sehingga, kami masih punya hunian yang cukup lah untuk saat ini," ujarnya.
Tugas mengungkapkan, kasus positif harian yang sempat 8.000 per hari juga mempengaruhi tingkat keterisian RS Darurat Wisma Atlet. "Memang saat (penambahan) 8 ribu per hari waktu itu, kita juga huniannya yang masuk itu ke rumah sakit Darurat Covid-19 cukup tinggi hampir 400-an per hari di sana," jelasnya.
Ia mengatakan, RS Darurat Wisma Atlet membutuhkan tenaga ekstra. Pasalnya, dalam satu hari bisa 100-an pasien yang masuk. "Jadi cukup membuat suatu masuknya ini perlu tenaga yang ekstra, untuk bagaimana menangani secara sekali datang bisa lebih dari 100 (pasien) dan seterusnya. Ini menjadi tenaga kita disana juga ekstra lebih besar tenaganya untuk menangani pasien-pasien yang dirawat di RS Darurat Covid-19 ini," tuturnya.
(Baca juga: Menteri Sosial Tersangka Korupsi, Warganet Ramai-ramai Sebut Luhut)
"Untuk di Wisma Atlet sendiri saat ini ya, hari ini laporan pagi jam 6 pagi, ketersediaan atau hunian dari rumah sakit Darurat Covid, disana ada rumah sakit yang menangani gejala ringan dan sedang, dan juga yang flat isolasi mandiri disana yang hanya satu sekarang di Tower 5. Di Rumah Sakit Darurat Covid sendiri, saat ini huniannya adalah 57,44% ya, jadi lebih dari 40% lah tersisa untuk hunian," ungkap Tugas dalam dialog secara virtual “Strategi Rumah Sakit Rujukan Tangani Peningkatan Angka Positif Covid-19” dari Media Center Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Graha BNPB Jakarta, Senin (7/12/2020).
(Baca juga: 1,2 Juta Vaksin Corona Sinovac Buatan China Tiba di Indonesia)
Sementara kata Tugas, khusus untuk hunian isolasi mandiri sebesar 52,7%. Sehingga, katanya, tingkat ketersediaan di RS Darurat Wisma Atlet masih sekitar 40%. "Dan yang diisolasi mandiri, hunian kita adalah 52,7%. Jadi lebih cukup lah, lebih dari 40% juga di sana," katanya.
Selain itu, Tugas mengatakan saat ini jumlah pasien yang dirawat berjumlah 2.041 pasien. "Dan ini jumlah pasien yang diisolasi saat ini adalah 825, dari 1.500 hunian. Kemudian yang dirawat saat ini adalah 2.041 pasien yang di rumah sakit darurat Covid. Sehingga, kami masih punya hunian yang cukup lah untuk saat ini," ujarnya.
Tugas mengungkapkan, kasus positif harian yang sempat 8.000 per hari juga mempengaruhi tingkat keterisian RS Darurat Wisma Atlet. "Memang saat (penambahan) 8 ribu per hari waktu itu, kita juga huniannya yang masuk itu ke rumah sakit Darurat Covid-19 cukup tinggi hampir 400-an per hari di sana," jelasnya.
Ia mengatakan, RS Darurat Wisma Atlet membutuhkan tenaga ekstra. Pasalnya, dalam satu hari bisa 100-an pasien yang masuk. "Jadi cukup membuat suatu masuknya ini perlu tenaga yang ekstra, untuk bagaimana menangani secara sekali datang bisa lebih dari 100 (pasien) dan seterusnya. Ini menjadi tenaga kita disana juga ekstra lebih besar tenaganya untuk menangani pasien-pasien yang dirawat di RS Darurat Covid-19 ini," tuturnya.
(maf)
tulis komentar anda