Berbatik Nitik, AHY Diterima Sultan Hamengkubowono X di Kraton

Minggu, 06 Desember 2020 - 22:15 WIB
Putri Mahkota GKR Mangkubumi dan Putri Kedua GKR Condrokirono menerima Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan istrinya Anissa Pohan di Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat. Foto/Istimewa
YOGYAKARTA - Dalam kunjungannya ke Yogyakarta, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyempatkan diri melakukan kunjungan kehormatan pada Sri Sultan Hamengkubowono X di kediaman Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat. Acara ini melanjutkan tradisi bersilaturahmi pada kepala daerah yang dilintasi dalam rute Gerilya Nusantara yang selama ini dilakukan AHY.

Sri Sultan HB X, didampingi Putri Mahkota GKR Mangkubumi dan Putri Kedua GKR Condrokirono menerima AHY dan istrinya Anissa Pohan dengan jamuan makan malam khas Keraton, Kamis 4 Desember 2020. Sri Sultan kemudian ngobrol-ngobrol dengan AHY di ruang pribadinya. (Baca juga: AHY Dinilai Lebih Gesit Bermanuver Politik Dibandingkan Puan Maharani)

Dalam pertemuan tersebut, AHY menyampaikan bahwa Yogyakarta juga daerah istimewa untuk keluarganya. Almarhumah Ibu Ani Yudhoyono lahir di Yogyakarta, saat almarhum ayahnya, Sarwo Edhie Wibowo berdinas di Batalyon Keris yang berkedudukan di sana. AHY juga sempat beberapa kali tinggal di Gedong Agung dan sering berbelanja batik khas Yogya di Malioboro.

Hubungan baik keluarga Yudhoyono dan Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat sudah terjalin sejak Kolonel Infantri Susilo Bambang Yudhoyono menjadi Danrem 072/ Pamungkas tahun 1995. Hubungan ini makin kuat saat Undang-undang Keistimewaan (UUK) DIY disahkan pada tahun 2012, dalam masa Pemerintahan Presiden SBY.



Undang-undang ini menjadi dasar hukum pengakuan keistimewaan Yogyakarta dan peran sejarahnya dalam kemerdekaan Indonesia, serta juga mengatur tata cara pengisian jabatan gubernur. (Baca juga:AHY Temui Ganjar, Warganet: Kode Keras Minta Jatah Wakil Presiden)

Dalam pertemuan ini, AHY dan Annisa mengenakan batik Nitik khas Yogyakarta dengan motif Lereng Campur Sari. Ini termasuk corak batik tertua di lingkungan Keraton Yogya, dibuat dengan canting khusus bernama canting cawang/kembang, untuk menghasilkan ribuan titik yang membentuk motif unik yang tidak pernah sama antara satu kain dengan kain lainnya.
(kri)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More