Rekaman Suaranya Soal JK Dibalik Penangkapan Edhy Prabowo Beredar, Ini Kata Danny Pomanto
Sabtu, 05 Desember 2020 - 18:54 WIB
JAKARTA - Rekaman video berisi suara yang diduga mirip calon Wali Kota Makassar, Danny Pomanto beredar di media sosial. Dalam rekaman itu, disebut Jusuf Kalla (JK) berada di balik penangkapan Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) .
Mantan Wakil Presiden JK bahkan disebut mengontrol KPK dalam operasi tangkap tangan (OTT) Edhy Prabowo. Video yang beredar itu berdurasi 1 menit 58 detik. "Makanya, kalau urusannya Edhy Prabowo ini, kalau Novel yang tangkap, itu berarti JK. JK Anies tuh. Maksudnya kontrolnya di JK. Artinya begini, dia sudah mulai menyerang Prabowo.Yang kedua, nanti seolah-olah Pak Jokowi yang suruh, Prabowo dan Jokowi baku tabrak. Inikan politik. kemudian mengalihkan (isu) Habib Rizieq, Habib Rizieq mau digeser. JK yang main, karena JK yang paling diutungkan dengan ini. Coba lihat siapa yang paling diuntungkan dengan tertangkapnya Edhy Prabowo? JK lagi dihantam, beralih ke Edhy Prabowo, jadi dia." suara dalam video tersebut. (Baca juga: Jusuf Kalla Dituding Dalang Penangkapan Edhy Prabowo, Begini Respons Jubir)
"Kedua, Prabowo yang turun karena dianggap bahwa korupsi pale di sini, calon presiden to. Berarti Anies dan JK yang diuntungkan. Apalagi mengkhianati Jokowi. Jadi yang paling untung ini JK. Chaplin yang untung. Jago memang mainnya. Tapi, kalau kita hafal apa yang dia mau main ini." Demikian rekaman suara yang beredar tersebut. (Baca juga: Edhy Prabowo Akui Semua Bukti-bukti yang Dikantongi KPK)
Merespons ini, Danny Pomanto mengatakan rekaman suara itu adalah percakapan pribadinya yang kemudian direkam tanpa dia ketahui. Itu juga merupakan pendapat pribadinya atas dinamika politik yang terjadi. Dia juga akan melaporkan pihak yang diduga merekam percakapan tersebut. "Itu percakapan pribadi di rumah pribadi. Diduga ada orang sebelah. Persoalan ini ada yang rekam. Besok kita akan laporkan. Itu pendapat pribadi di rumah pribadi. Orang sebelah diduga merekam," ucapnya saat dihubungi, Sabtu (5/12/2020).
Danny menegaskan rekaman percakapan tersebut diduga disebar oleh orang sebelah dengan tujuan mengadu domba. Namun dia tidak menjelaskan siapa orang sebelah yang dimaksud. "Yang sebar juga diduga orang sebelah. Diduga ingin mengadu domba. Kita keberatan. Ini ada muatan politik. Besok kita akan laporkan. Ini sedang dirapatkan bersama tim kuasa hukum," tutup Danny.
Mantan Wakil Presiden JK bahkan disebut mengontrol KPK dalam operasi tangkap tangan (OTT) Edhy Prabowo. Video yang beredar itu berdurasi 1 menit 58 detik. "Makanya, kalau urusannya Edhy Prabowo ini, kalau Novel yang tangkap, itu berarti JK. JK Anies tuh. Maksudnya kontrolnya di JK. Artinya begini, dia sudah mulai menyerang Prabowo.Yang kedua, nanti seolah-olah Pak Jokowi yang suruh, Prabowo dan Jokowi baku tabrak. Inikan politik. kemudian mengalihkan (isu) Habib Rizieq, Habib Rizieq mau digeser. JK yang main, karena JK yang paling diutungkan dengan ini. Coba lihat siapa yang paling diuntungkan dengan tertangkapnya Edhy Prabowo? JK lagi dihantam, beralih ke Edhy Prabowo, jadi dia." suara dalam video tersebut. (Baca juga: Jusuf Kalla Dituding Dalang Penangkapan Edhy Prabowo, Begini Respons Jubir)
"Kedua, Prabowo yang turun karena dianggap bahwa korupsi pale di sini, calon presiden to. Berarti Anies dan JK yang diuntungkan. Apalagi mengkhianati Jokowi. Jadi yang paling untung ini JK. Chaplin yang untung. Jago memang mainnya. Tapi, kalau kita hafal apa yang dia mau main ini." Demikian rekaman suara yang beredar tersebut. (Baca juga: Edhy Prabowo Akui Semua Bukti-bukti yang Dikantongi KPK)
Merespons ini, Danny Pomanto mengatakan rekaman suara itu adalah percakapan pribadinya yang kemudian direkam tanpa dia ketahui. Itu juga merupakan pendapat pribadinya atas dinamika politik yang terjadi. Dia juga akan melaporkan pihak yang diduga merekam percakapan tersebut. "Itu percakapan pribadi di rumah pribadi. Diduga ada orang sebelah. Persoalan ini ada yang rekam. Besok kita akan laporkan. Itu pendapat pribadi di rumah pribadi. Orang sebelah diduga merekam," ucapnya saat dihubungi, Sabtu (5/12/2020).
Danny menegaskan rekaman percakapan tersebut diduga disebar oleh orang sebelah dengan tujuan mengadu domba. Namun dia tidak menjelaskan siapa orang sebelah yang dimaksud. "Yang sebar juga diduga orang sebelah. Diduga ingin mengadu domba. Kita keberatan. Ini ada muatan politik. Besok kita akan laporkan. Ini sedang dirapatkan bersama tim kuasa hukum," tutup Danny.
(cip)
Lihat Juga :
tulis komentar anda