Sembilan Bulan Pandemi COVID-19, Satgas Nilai Disiplin Protokol Kesehatan Masih Kurang
Jum'at, 04 Desember 2020 - 15:20 WIB
JAKARTA - Pandemi COVID-19 telah berlangsung 9 bulan. Namun, dari data perubahan perilaku justru menunjukkan terjadinya penurunan tingkat kepatuhan masyarakat terhadap protokol kesehatan . Saat ini, tingkat kepatuhan di Indonesia hanya mencapai 59,20%.
Apalagi, pada Kamis 3 Desember 2020 menunjukkan penambahan kasus COVID-19 yang sangat signifikan, yaitu sebanyak 8.369 kasus. Karena itu, peran seluruh elemen bangsa dalam memutus mata rantai penyebaran COVID-19 sangatlah berarti. (Baca juga: Tempat Isolasi di Rumah Sakit Rujukan Covid-19 Capai 79 Persen)
Koordinator Tim Pakar dan Juru Bicara Pemerintah Untuk Penanganan COVID-19, Prof Wiku Adisasmito mengatakan bahwa tanggung jawab pribadi atau individu masyarakat disiplin protokol kesehatan 3M (memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan dengan sabun) masih kurang.
“Tanggung jawab pribadi itu masih kurang. Ada yang mempunyai tanggung jawab pribadi yang sangat tinggi, mengingatkan orang lain juga ada. Tapi kurang banyak yang seperti itu,” ujar Wiku dalam diskusi “Pandemi Belum Berakhir: Patuhi Protokol Kesehatan!” dari Media Center Satgas COVID-19, Graha BNPB, Jakarta, Jumat (4/12/2020).
Saat ini, kata Wiku, tingkat penularan juga masih tinggi sehingga protokol kesehatan harus tetap disiplin dijalankan. “Jadi sebenarnya tingkat penularannya di masyarakat juga masih tinggi, meningkat ya. Dan itulah pentingnya protokol kesehatan,” kata Wiku. (Baca juga:Obama, Bush, Clinton dan Biden Siap Divaksin Covid-19 Live di TV)
Wiku pun tidak menampik jika ada kejenuhan di masyarakat selama 9 bulan menghadapi pandemi COVID-19. “Dan memang ini waktunya sudah cukup lama, hampir 9 bulan sekarang, pasti ada kejenuhan dan efektivitas masyarakat kita bersama-sama untuk
mensosialisasikan juga masih terbatas belum sampai dipahami dan bisa melekat di setiap orang untuk melakukannya,” tutupnya.
(Klik ini untuk ikuti survei SINDOnews tentang Calon Presiden 2024)
Apalagi, pada Kamis 3 Desember 2020 menunjukkan penambahan kasus COVID-19 yang sangat signifikan, yaitu sebanyak 8.369 kasus. Karena itu, peran seluruh elemen bangsa dalam memutus mata rantai penyebaran COVID-19 sangatlah berarti. (Baca juga: Tempat Isolasi di Rumah Sakit Rujukan Covid-19 Capai 79 Persen)
Koordinator Tim Pakar dan Juru Bicara Pemerintah Untuk Penanganan COVID-19, Prof Wiku Adisasmito mengatakan bahwa tanggung jawab pribadi atau individu masyarakat disiplin protokol kesehatan 3M (memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan dengan sabun) masih kurang.
“Tanggung jawab pribadi itu masih kurang. Ada yang mempunyai tanggung jawab pribadi yang sangat tinggi, mengingatkan orang lain juga ada. Tapi kurang banyak yang seperti itu,” ujar Wiku dalam diskusi “Pandemi Belum Berakhir: Patuhi Protokol Kesehatan!” dari Media Center Satgas COVID-19, Graha BNPB, Jakarta, Jumat (4/12/2020).
Saat ini, kata Wiku, tingkat penularan juga masih tinggi sehingga protokol kesehatan harus tetap disiplin dijalankan. “Jadi sebenarnya tingkat penularannya di masyarakat juga masih tinggi, meningkat ya. Dan itulah pentingnya protokol kesehatan,” kata Wiku. (Baca juga:Obama, Bush, Clinton dan Biden Siap Divaksin Covid-19 Live di TV)
Wiku pun tidak menampik jika ada kejenuhan di masyarakat selama 9 bulan menghadapi pandemi COVID-19. “Dan memang ini waktunya sudah cukup lama, hampir 9 bulan sekarang, pasti ada kejenuhan dan efektivitas masyarakat kita bersama-sama untuk
mensosialisasikan juga masih terbatas belum sampai dipahami dan bisa melekat di setiap orang untuk melakukannya,” tutupnya.
(Klik ini untuk ikuti survei SINDOnews tentang Calon Presiden 2024)
(kri)
tulis komentar anda