Lima Srikandi Ini Dikukuhkan Menjadi Profesor Riset

Jum'at, 04 Desember 2020 - 11:21 WIB
Kementerian Kesehatan melalui Ketua Majelis Pengukuhan Profesor Riset mengukuhkan lima srikandi profesor riset asal Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Badan Litbangkes). Foto/Istimewa
JAKARTA - Kementerian Kesehatan melalui Ketua Majelis Pengukuhan Profesor Riset mengukuhkan lima srikandi profesor riset asal Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Badan Litbangkes).

Lima Profesor Riset tersebut adalah Sri Irianti, SKM, M.Phil, Ph.D di bidang kesehatan lingkungan, Dr. Ekowati Rahajeng, S.K.M., M.Kes di bidang epidemiologi dan biostatistik, Dr. Rustika, SKM., MKes di bidang epidemiologi dan biostatistik, Dr. Ir. Yuli Widiyastuti, M.P di bidang tanaman obat dan obat tradisional, serta Dr. drg. Indirawati Tjahja Notohartojo., Sp. Perio di bidang epidemiologi dan biostatistik.

Sekretaris Jenderal Kemenkes drg. Oscar Primadi mewakili Menteri Kesehatan mengatakan apa yang digagas dalam profesor riset sangat relevan dengan upaya membangun kesehatan ke depan baik dari aspek deteksi, pencegahan, pengendalian masalah kesehatan.



Oscar turut menyampaikan harapan Menteri Kesehatan kepada Badan Litbangkes, bahwa Badan Litbangkes dapat memberikan kontribusi dalam merekomendasikan inovasi intervensi kesehatan untuk menjawab berbagai tantangan dan permasalahan kesehatan.

"Saya menantikan hasil penelitian yang cepat, terkini, tajam, dan tepat sasaran dari Badan Litbangkes," ujar Oscar dalam siaran pers yang diterima SINDO Media, Jumat (4/12/2020).

( ).

Orasi pertama dibuka oleh Sri Irianti dengan menyampaikan orasi bertopik "Inovasi Pengintegrasian Program Water, Sanitation And Hygiene (WaSH) menuju Tercapainya Sustainable Development Goal 6 di Indonesia". Menurut Irianti, intergrasi antarelemen WaSH menjadi solusi penting untuk memperbesar peran WaSH dalam pencegahan penyakit dan gangguan kesehatan. Selain itu sebagai pemenuhan hak asasi untuk hidup bermanfaat. Integrasi program WaSH bisa menjadi solusi percepatan tercapainnya SDG 6 di Indonesia.

(Untuk mengisi survei calon Presiden 2024 pilihan Anda, silakan klik di sini ).

Ekowati Rahajeng dalam orasinya mengangkat topik "Penguatan Posbindu PTM Dalam Menurunkan Prevalensi Faktor Risiko Penyakit Tidak Menular Utama". Ekowati mengatakan bahwa ada lima kunci untuk memperkuat Posbindu PTM yaitu, peningkatan rutinitas kegiatan, peningkatan kemampuan edukasi dan konseling bagi petugas dan kader, perluasan cakupan sasaran penduduk, optimalisasi pengelolaan PTM di desa, serta penerapan sistem surveilans secara sistematik.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More