Napi di Rutan Pondok Bambu Jalan Rapid Test, Begini Hasilnya

Selasa, 12 Mei 2020 - 14:23 WIB
Ditjen Pas menegaskan hingga saat ini tidak ada narapidana yang positif Corona (Covid-19) di Rutan Pondok Bambu dan Lapas Gorontalo. Ilustrasi/SINDOnews
JAKARTA - Direktur Jenderal Pemasyarakatan (Dirjen Pas) Reynhard Silitonga menegaskan hingga saat ini tidak ada warga binaan atau narapidana yang positif Corona (Covid-19) di Rutan Pondok Bambu dan Lapas Gorontalo.

Hal tersebut disampaikan Reynhard saat menggelar rapat pimpinan di Direktorat Jenderal Pemasyarakatan, Kementerian Hukum dan HAM, Selasa (12/5/2020).

"Warga binaan dengan hasil reaktif terhadap rapid test akan dikarantina di dalam rutan/lapas yang telah disiapkan di setiap wilayah dan dilanjutkan dengan swab dan tes polymerase chain reaction (PCR)," ujar Reynhard dalam keterangan tertulisnya, Selasa (12/5/2020).(Baca juga: Gugus Tugas Covid-19: Jabodetabek Menurun, Jatim Meningkat )



Sebelumnya rapid test telah dilakukan di Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas I Pondok Bambu dan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Gorontalo yang diikuti petugas dan warga binaan. Ditjen PAS pun masih menunggu hasil dari rapid test tersebut.

“Hingga saat ini kami masih menunggu laporan dari kepala kantor wilayah Kementerian Hukum dan HAM DKI Jakarta dan Gorontalo mengenai hasil swab warga binaan yang reaktif saat rapid test, baik di Rutan Pondok Bambu maupun Lapas Gorontalo. Rapid test hanya digunakan untuk screening awal karena bagaimanapun lapas dan rutan menjadi salah satu tempat yang rawan penyakit menular,” ungkap Reynhard.

Diketahui, Rutan Pondok Bambu menyelenggarakan rapid test selama tiga hari pada 9-11 Mei 2020 bagi 115 orang petugas, dua orang petugas kantor wilayah Kementerian Hukum dan HAM DKI Jakarta, 309 warga binaan, dua anak bayi, sembilan orang pegawai kejaksaan dan 12 orang pihak eksternal.

Dari pemeriksaan hasil kerja sama dengan suku dinas kesehatan Jakarta Timur dan Puskesmas Duren Sawit tersebut terdapat dua orang petugas dan 24 orang warga binaan yang hasil rapid test-nya reaktif.

Hingga saat ini sebanyak 12 warga binaan Reaktif telah menjalani tes PCR dan dikarantina di Rumah Sakit Pengayoman. Sedangkan dua petugas menjalani isolasi mandiri di rumah dan diperintahkan melapor ke puskesmas atau rumah sakit rujukan Covid-19.

"12 warga binaan lainnya yang hasilnya reaktif saat rapid test, diisolasi mandiri di kamar karantina Rutan Pondok Bambu, sambil menunggu hasil swab yang rencananya akan dilakukan pada 12 Mei 2020 oleh Puskesmas Duren Sawit Sudinkes Jaktim," tutur Reynhard.

Sedangkan di Lapas Kelas IIA Gorontalo rapid test dilakukan kepada 489 warga binaan yang bekerja sama dengan dinas kesehatan Kota Gorontalo dan pengamanan oleh Polresta Gorontalo dan Kodim 1304 Gorontalo, Senin 11 Mei 2020.

Dari pemeriksaan tersebut, sebanyak tiga orang petugas dan 25 orang warga binaan hasilnya reaktif atau terduga positif dan dikarantina di Lapas Perempuan Kelas III Gorontalo, yang ditunjuk sebagai Lapas untuk isolasi di wilayah Gorontalo. Dan untuk sementara 33 orang warga binaan LPP Gorontalo dipindahkan ke LPKA Kelas II Gorontalo.

"Saat ini warga binaan yang reaktif rapid test telah kami pindahkan ruang isolasi yang sudah disiapkan sejak jauh-jauh hari. Pengawasan kami lakukan secara maksimal, termasuk dengan memberikan asupan makanan bergizi tinggi dan tambahan multivitamin agar daya tahan tubuh tetap baik,” tutur Reynhard.
(dam)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More