Liburan Dipangkas, Berharap Covid-19 Juga Bisa Ditumpas
Kamis, 03 Desember 2020 - 20:13 WIB
“Ketiga, karena kalau reses, pemerintahan libur, DPR enggak bisa reses, daerah libur. Kalau reses, mau ke daerah enggak bisa, daerah libur. Sementara pelayanan masyarakat harus berjalan. Jangan dipikirkan reses itu libur,” ujarnya. Selain itu, mantan Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR ini menjelaskan pelayanan bank juga tutup misalnya menyetop letter of credit. “Demikian juga, bank kliring, LC (letter of credit) setop kalau libur nasional,” ungkap Legislator Dapil Lampung itu.
Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 mengimbau masyarakat lebih bijak memilih kegiatan di masa libur akhir tahun 2020. Hal itu diperlukan untuk mengantisipasi lonjakan kasus virus korona (Covid-19).
Juru Bicara Satgas Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, pemerintah memahami bahwa masyarakat sudah jenuh dengan rutinitas di dalam rumah sejak pandemi korona melanda Indonesia pada Maret 2020. Namun, pemerintah juga mengimbau momentum libur akhir tahun ini tidak dijadikan alasan untuk mengendurkan semangat pencegahan virus korona.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan akan memberikan peringatan keras ketika angka indikator kasus Covid-19 di Indonesia meningkat, walaupun hanya sedikit. Peringatan itu penting agar semua pihak tidak kebablasan.
Hal tersebut disampaikan Jokowi pada sidang kabinet paripurna yang digelar di Istana Negara, Jakarta, kemarin.
“Melihat ini (angka-angka indikator), sebetulnya kita sangat optimistis dalam pengendalian Covid-19 ini. Tetapi, kemarin saya sampaikan, kalau ada peningkatan sedikit saja, pasti saya akan berikan warning secara keras, karena kita enggak mau ini keterusan. Jadi, saya ingatkan itu karena memang ada kenaikan sedikit, itu yang harus segera diperbaiki,” ujar Jokowi.
Kepala Negara juga memaparkan sejumlah angka indikator penanganan Covid-19. Per 30 November 2020, tingkat kesembuhan di Indonesia berada di angka 83,6%. Angka tersebut jauh lebih baik dari rata-rata angka kesembuhan dunia yang berada di angka 69,03%. #satgascovid19 #ingatpesanibu #jagajarak #pakaimasker #jagajarakhindarikerumunan #cucitangan #cucitangandengansabun. pditaangga/kiswondari
Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 mengimbau masyarakat lebih bijak memilih kegiatan di masa libur akhir tahun 2020. Hal itu diperlukan untuk mengantisipasi lonjakan kasus virus korona (Covid-19).
Juru Bicara Satgas Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, pemerintah memahami bahwa masyarakat sudah jenuh dengan rutinitas di dalam rumah sejak pandemi korona melanda Indonesia pada Maret 2020. Namun, pemerintah juga mengimbau momentum libur akhir tahun ini tidak dijadikan alasan untuk mengendurkan semangat pencegahan virus korona.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan akan memberikan peringatan keras ketika angka indikator kasus Covid-19 di Indonesia meningkat, walaupun hanya sedikit. Peringatan itu penting agar semua pihak tidak kebablasan.
Hal tersebut disampaikan Jokowi pada sidang kabinet paripurna yang digelar di Istana Negara, Jakarta, kemarin.
“Melihat ini (angka-angka indikator), sebetulnya kita sangat optimistis dalam pengendalian Covid-19 ini. Tetapi, kemarin saya sampaikan, kalau ada peningkatan sedikit saja, pasti saya akan berikan warning secara keras, karena kita enggak mau ini keterusan. Jadi, saya ingatkan itu karena memang ada kenaikan sedikit, itu yang harus segera diperbaiki,” ujar Jokowi.
Kepala Negara juga memaparkan sejumlah angka indikator penanganan Covid-19. Per 30 November 2020, tingkat kesembuhan di Indonesia berada di angka 83,6%. Angka tersebut jauh lebih baik dari rata-rata angka kesembuhan dunia yang berada di angka 69,03%. #satgascovid19 #ingatpesanibu #jagajarak #pakaimasker #jagajarakhindarikerumunan #cucitangan #cucitangandengansabun. pditaangga/kiswondari
(alf)
tulis komentar anda