Habib Rizieq Tegaskan Revolusi Akhlak Bukan untuk Cari Kekuasaan
Rabu, 02 Desember 2020 - 14:18 WIB
JAKARTA - Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab menegaskan revolusi akhlak harus didasari keikhlasan kepada Allah SWT. Oleh sebab itu, gerakan ini tidak boleh ditujukan untuk mencari kekuasaan apalagi meruntuhkan pemerintahan yang sah.
"Jadi niatnya mesti ikhlas, bukan cari kekuasaan, jabaan, bukan, mencari ridho Allah," kata Habib Rizieq dalam Dialog Nasional 212 secara virtual, Rabu (2/12/2020).
Ia mengatakan seluruh komponen masyarakat harus dilibatkan dalam upaya ini. Ciri revolusi akhlak lainnya adalah membuka diri untuk berdialog dalam rangka mencari solusi atas persoalan bangsa. ( )
"Untuk menuju ke arah ini kita harus buka pintu dialog, buka diri, kita harus siap mengkritik dan dikritik, jangan merasa paling suci sendiri, gak ada yang maksum kecuali nabi," ujarnya.
Sekadar informasi, Dialog Nasional 212 bertajuk "Revolusi Akhlak: Solusi untuk Indonesia yang Bermartabat." Kegiatan ini digelar secara luring dan daring. Untuk pertemuan luring menerapkan protokol kesehatan. Tempat acara dibatasi kapasitasnya yakni hanya 20%. Acara ini diikuti oleh 100 tokoh dan ulama.
Pemandu acara Dialog Nasional 212 ini adalah Ustaz Haikal Hassan alias Babe Haikal. Ia menyapa para tokoh yang sudah hadir pada ruang luring dan daring. Haikal menyebut di studio sudah hadir Ketua GNPF Ulama Ustaz Yusuf Martak, Ustadz Ahmad Alhabsyi, Rocky Gerung, dan tokoh KAMI Refly Harun. (
)
Lalu politikus Partai Gerindra Fadli Zon, politikus PKS Mardani Ali Sera, Ketua Umum PA 212 Ustaz Slamet Maarif, Ahmad Dhani, Habib Muchsin, petinggi KAMI Gatot Nurmantyo yang disebut akan hadir, Ustaz Bachtiar Nasir, ekonom Ichsanuddin Noorsy, dan mantan Menko Kemaritiman Rizal Ramli disebut akan hadir.
Haikal menyebut di studio 2 hadir pula Imam Besar FPI Habib Rizieq Shihab. Ia tampak muncul di layar virtual. Kemudian hadir pula Ketua Umum FPI Ahmad Sobri Lubis, Ketua Front Santri Habib Hanif Alatas, dan FPI DKI Habib Muchsin Bin Zaid.
Lalu di ruang daring atau zoom, akan hadir pakar hukum tata negara Prof Suteki, pendiri Partai Ummat Amien Rais, petinggi KAMI Din Syamsuddin, Ustaz Felix Siauw, elite MUI Zaitun Rasmin, Kiai Tengku Zulkarnain, petinggi KAMI Said Didu, intelektual Chusnul Mar'iyah, beserta tokoh dan ulama lainnya.
"Jadi niatnya mesti ikhlas, bukan cari kekuasaan, jabaan, bukan, mencari ridho Allah," kata Habib Rizieq dalam Dialog Nasional 212 secara virtual, Rabu (2/12/2020).
Ia mengatakan seluruh komponen masyarakat harus dilibatkan dalam upaya ini. Ciri revolusi akhlak lainnya adalah membuka diri untuk berdialog dalam rangka mencari solusi atas persoalan bangsa. ( )
"Untuk menuju ke arah ini kita harus buka pintu dialog, buka diri, kita harus siap mengkritik dan dikritik, jangan merasa paling suci sendiri, gak ada yang maksum kecuali nabi," ujarnya.
Sekadar informasi, Dialog Nasional 212 bertajuk "Revolusi Akhlak: Solusi untuk Indonesia yang Bermartabat." Kegiatan ini digelar secara luring dan daring. Untuk pertemuan luring menerapkan protokol kesehatan. Tempat acara dibatasi kapasitasnya yakni hanya 20%. Acara ini diikuti oleh 100 tokoh dan ulama.
Pemandu acara Dialog Nasional 212 ini adalah Ustaz Haikal Hassan alias Babe Haikal. Ia menyapa para tokoh yang sudah hadir pada ruang luring dan daring. Haikal menyebut di studio sudah hadir Ketua GNPF Ulama Ustaz Yusuf Martak, Ustadz Ahmad Alhabsyi, Rocky Gerung, dan tokoh KAMI Refly Harun. (
Baca Juga
Lalu politikus Partai Gerindra Fadli Zon, politikus PKS Mardani Ali Sera, Ketua Umum PA 212 Ustaz Slamet Maarif, Ahmad Dhani, Habib Muchsin, petinggi KAMI Gatot Nurmantyo yang disebut akan hadir, Ustaz Bachtiar Nasir, ekonom Ichsanuddin Noorsy, dan mantan Menko Kemaritiman Rizal Ramli disebut akan hadir.
Haikal menyebut di studio 2 hadir pula Imam Besar FPI Habib Rizieq Shihab. Ia tampak muncul di layar virtual. Kemudian hadir pula Ketua Umum FPI Ahmad Sobri Lubis, Ketua Front Santri Habib Hanif Alatas, dan FPI DKI Habib Muchsin Bin Zaid.
Lalu di ruang daring atau zoom, akan hadir pakar hukum tata negara Prof Suteki, pendiri Partai Ummat Amien Rais, petinggi KAMI Din Syamsuddin, Ustaz Felix Siauw, elite MUI Zaitun Rasmin, Kiai Tengku Zulkarnain, petinggi KAMI Said Didu, intelektual Chusnul Mar'iyah, beserta tokoh dan ulama lainnya.
(abd)
Lihat Juga :
tulis komentar anda