Menagih Janji Prabowo untuk Edhy Prabowo
Kamis, 26 November 2020 - 05:10 WIB
MENTERI Kelautan dan Perikanan (KKP) yang juga Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Edhy Prabowo ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta. Bersama 17 orang lain, usai melakukan lawatan ke Amerika Serikat (AS), Edhy langsung digelandang ke Gedung KPK.
Masyarakat, khususnya para pendukung Prabowo saat maju sebagai calon presiden (capres) pada Pemilu 2019, seakan dibawa kembali ke lorong waktu. Untuk mengingat janji sang idola. Janji yang disampaikan secara tegas pada debat pertama capres-cawapres pada Pilpres 2019. Prabowo dengan lantang mengatakan akan menjebloskan kader partainya yang terbukti korupsi. Gerindra akan melawan korupsi, bahkan ketua umumnya sendiri yang akan bertindak sebagai panglima menghadapi para koruptor.
Prabowo menjamin Partai Gerindra akan melawan korupsi ke akar-akarnya. Bahkan, apabila ada anggota Gerindra yang korupsi, Prabowo menegaskan dirinya yang akan membawa kader tersebut ke penjara. Sejatinya bukan hanya Edhy Prabowo saja kader Gerindra yang terjerat kasus dugaan korupsi.
Ada juga bekas Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya Darmawan yang terjerat kasus dana hibah dan anggota DPRD Sumatera Utara Sony Firdaus yang terlibat kasus suap. Prabowo dikenal sebagai pribadi yang konsisten dengan ucapannya. Berkali-kali penegasan itu diucapkannya saat perhelatan Pilpres 2019.
Kini masyarakat semakin meragukan komitmen tersebut. Apalagi, Prabowo pernah berucap tak mempermasalahkan mantan koruptor menjadi calon anggota legislatif (caleg). Sejumlah caleg Partai Gerindra pun pada Pemilu 2019 ada yang berstatus mantan koruptor.
Alasannya, para mantan koruptor itu sudah dihukum dan hukum mengizinkan mereka maju menjadi caleg. Apalagi jika rakyat menghendaki karena yang bersangkutan dianggap memiliki kelebihan. Prabowo juga memaklumi korupsi dengan nilai yang dianggapnya tidak seberapa.
Kini, masyarakat tentu melihat, bahkan menagih, janji yang diucapkan Prabowo saat Pilpres 2019, yakni membawa sendiri kadernya yang terlibat korupsi ke penjara. Komitmen tentunya ada di dalam jiwa seseorang dan tak dipengaruhi oleh situasi dan waktu.
Masyarakat, khususnya para pendukung Prabowo saat maju sebagai calon presiden (capres) pada Pemilu 2019, seakan dibawa kembali ke lorong waktu. Untuk mengingat janji sang idola. Janji yang disampaikan secara tegas pada debat pertama capres-cawapres pada Pilpres 2019. Prabowo dengan lantang mengatakan akan menjebloskan kader partainya yang terbukti korupsi. Gerindra akan melawan korupsi, bahkan ketua umumnya sendiri yang akan bertindak sebagai panglima menghadapi para koruptor.
Prabowo menjamin Partai Gerindra akan melawan korupsi ke akar-akarnya. Bahkan, apabila ada anggota Gerindra yang korupsi, Prabowo menegaskan dirinya yang akan membawa kader tersebut ke penjara. Sejatinya bukan hanya Edhy Prabowo saja kader Gerindra yang terjerat kasus dugaan korupsi.
Ada juga bekas Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya Darmawan yang terjerat kasus dana hibah dan anggota DPRD Sumatera Utara Sony Firdaus yang terlibat kasus suap. Prabowo dikenal sebagai pribadi yang konsisten dengan ucapannya. Berkali-kali penegasan itu diucapkannya saat perhelatan Pilpres 2019.
Kini masyarakat semakin meragukan komitmen tersebut. Apalagi, Prabowo pernah berucap tak mempermasalahkan mantan koruptor menjadi calon anggota legislatif (caleg). Sejumlah caleg Partai Gerindra pun pada Pemilu 2019 ada yang berstatus mantan koruptor.
Alasannya, para mantan koruptor itu sudah dihukum dan hukum mengizinkan mereka maju menjadi caleg. Apalagi jika rakyat menghendaki karena yang bersangkutan dianggap memiliki kelebihan. Prabowo juga memaklumi korupsi dengan nilai yang dianggapnya tidak seberapa.
Kini, masyarakat tentu melihat, bahkan menagih, janji yang diucapkan Prabowo saat Pilpres 2019, yakni membawa sendiri kadernya yang terlibat korupsi ke penjara. Komitmen tentunya ada di dalam jiwa seseorang dan tak dipengaruhi oleh situasi dan waktu.
(bmm)
tulis komentar anda