Mendagri Minta KPUD Gelar Simulasi Pemungutan Suara Sebelum Pilkada
Senin, 23 November 2020 - 20:59 WIB
JAKARTA - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian berharap KPUD bersama forkopimda melakukan simulasi pemungutan suara jelang pelaksanaan Pilkada pada 9 Desember mendatang. Hal ini juga perlu dilakukan untuk memastikan penerapan protokol kesehatan saat pesta demokrasi berlangsung.
"Nah, mudah-mudahan KPUD segera melaksanakan simulasi bersama forkopimda, sehingga siapa berbuat apa, itu betul-betul bisa diketahui oleh para penyelenggara tempat pemungutan suara (TPS)," katanya dikutip dalam rilis Puspen Kemendagri, Senin (23/11/2020).
Dia juga berharap kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS) sudah dapat mengkoordinasikan prosedur pemungutan suara sebelum pilkada 2020 digelar. Mulai dari cara masuk, perlengkapan untuk pemilih, penyelenggara, pengamanan, dan pengawasan. Termasuk pengaturan waktu pencoblosan untuk menghindari terjadinya kerumunan yang berpotensi sebagai sarana penularan COVID-19. ( )
"Termasuk di antaranya yang paling penting sekali, yang perlu diketahui kita bersama adalah pengaturan jam. Pengaturan jam, kalau dulu tidak. Semua yang datang siapa yang datang dilayani, first in first serve. Nah sekarang tidak, itu kalau begitu akan terjadi pengumpulan, jadi yang kuncinya adalah pada KPPS," katanya.
Lebih lanjut mantan Kapolri ini meminta agar ada perlakuan khusus bagi pemilih usia lanjut (lansia) dan komorbid (menderita penyakit bawaan). Hal ini mengingat keduanya termasuk kelompok rentan.
"Nah kemudian untuk yang lansia yang komorbid di tengah pandemi ini karena mereka rentan penularan, kami menyarankan agar mereka oleh para KPPS diberikan perlakuan khusus," ujarnya. ( )
Tito juga mengingatkan bahwa kesuksesan pilkada bukan hanya menjadi tanggung jawab KPU. Dia mengajak semua stakeholder dan masyarakat mendukung dengan menaati ketertiban dan menerapkan protokol kesehatan.
"Mari kita dukung dengan semua kekuatan yang ada, kekuatan perlindungan masyarakat (Linmas) yang di bawah pemerintah daerah (pemda), Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) yang ada di bawah Pemda, rekan-rekan Polri dan juga rekan-rekan TNI karena memang situasi pilkada kali ini belum pernah terjadi dalam sejarah bangsa Indonesia," katanya.
( Klik ini untuk ikuti survei SINDOnews tentang calon presiden 2024 )
"Nah, mudah-mudahan KPUD segera melaksanakan simulasi bersama forkopimda, sehingga siapa berbuat apa, itu betul-betul bisa diketahui oleh para penyelenggara tempat pemungutan suara (TPS)," katanya dikutip dalam rilis Puspen Kemendagri, Senin (23/11/2020).
Dia juga berharap kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS) sudah dapat mengkoordinasikan prosedur pemungutan suara sebelum pilkada 2020 digelar. Mulai dari cara masuk, perlengkapan untuk pemilih, penyelenggara, pengamanan, dan pengawasan. Termasuk pengaturan waktu pencoblosan untuk menghindari terjadinya kerumunan yang berpotensi sebagai sarana penularan COVID-19. ( )
"Termasuk di antaranya yang paling penting sekali, yang perlu diketahui kita bersama adalah pengaturan jam. Pengaturan jam, kalau dulu tidak. Semua yang datang siapa yang datang dilayani, first in first serve. Nah sekarang tidak, itu kalau begitu akan terjadi pengumpulan, jadi yang kuncinya adalah pada KPPS," katanya.
Lebih lanjut mantan Kapolri ini meminta agar ada perlakuan khusus bagi pemilih usia lanjut (lansia) dan komorbid (menderita penyakit bawaan). Hal ini mengingat keduanya termasuk kelompok rentan.
"Nah kemudian untuk yang lansia yang komorbid di tengah pandemi ini karena mereka rentan penularan, kami menyarankan agar mereka oleh para KPPS diberikan perlakuan khusus," ujarnya. ( )
Tito juga mengingatkan bahwa kesuksesan pilkada bukan hanya menjadi tanggung jawab KPU. Dia mengajak semua stakeholder dan masyarakat mendukung dengan menaati ketertiban dan menerapkan protokol kesehatan.
"Mari kita dukung dengan semua kekuatan yang ada, kekuatan perlindungan masyarakat (Linmas) yang di bawah pemerintah daerah (pemda), Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) yang ada di bawah Pemda, rekan-rekan Polri dan juga rekan-rekan TNI karena memang situasi pilkada kali ini belum pernah terjadi dalam sejarah bangsa Indonesia," katanya.
( Klik ini untuk ikuti survei SINDOnews tentang calon presiden 2024 )
(abd)
tulis komentar anda