Pengamat Ini Anggap Revolusi Akhlak yang Digaungkan Habib Rizieq Hanya Manuver Politik

Sabtu, 14 November 2020 - 12:36 WIB
Habib Rizieq Shihab menyapa pendukungnya. Foto/SINDOnews/Yorri Farli
JAKARTA - Direktur Eksekutif Sudut Demokrasi Research and Analysis (Sudra) Fadhli Harahab menyebut revolusi akhlak yang digaungkan Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab (HRS) tak jelas dan terkesan kamuflase yang sejatinya adalah manuver politik.

Hal itu dikatakan Fadhli melihat gelagat gerakan FPI Cs dalam membentuk opini publik belakangan ini. "Masak tiap hari ngumpulin massa, ini masih pandemi. Mana konsep revolusi akhlaknya. Ini mau revolusi akhlak apa mau revolusi politik?" kata Fadhli kepada SINDOnews, Sabtu (14/11/2020).

Dia pun menduga wacana revolusi akhlak hanya untuk menandingi revolusi mental yang dipopulerkan pemerintahan Jokowi sekaligus bermanuver 'membusuki' bahwa revolusi mental telah gagal. "Revolusi akhlak nggak jelas. Saya duga ini hanya manuver politik membusuki. Konsepnya seperti apa, kan nggak ada," ujarnya.

Analis sosial politik UIN Jakarta itu pun membandingkan bagaimana revolusi mental yang digagas kubu Jokowi sebagai hal aplikatif. Mulai dari refomasi birokrasi, penyederhanaan birokrasi, akuntabilitas dan transparansi serta peningkatan taraf SDM dan lain-lain.



( ).

"Meskipun masih banyak yang perlu dibenahi, karena belakangan ini mulai mengurang ghirohnya (revolusi mental)," ujarnya.

Fadhli pun meyakini, revolusi akhlak akan mendapat tempat istimewa jika benar-benar dapat dikonsepkan dan diaplikasikan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

"Saya meyakini revolusi akhlak akan membumi bahkan akan jadi prototipe perubahan, jika benar-benar menjadi sebuah konsep yang nyata," tandasnya.

Sebelumnya, Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab kembali mengajak umat Islam agar dapat menjalan revolusi akhlak. Apalagi, revolusi akhlak bukanlah sesuatu yang baru bagi umat Islam.
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More