Serangan Adian Dinilai Tak Berpengaruh terhadap Kinerja Erick Thohir

Kamis, 12 November 2020 - 15:06 WIB
Kritikan Sekjen Perhimpunan Aktivis Nasional 98 (Pena 98), Adian Napitupulu dinilai tidak memberikan pengaruh terhadap kinerja Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir. Foto/SINDOnews
JAKARTA - Kritikan Sekjen Perhimpunan Aktivis Nasional 98 (Pena 98), Adian Napitupulu dinilai tidak memberikan pengaruh terhadap kinerja Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir . Pengamat Pusat Studi BUMN dari FEB Universitas Hasanudin Makassar, Mursalim Nohong menilai Erick Thohir sudah memiliki konsep yang jelas dalam melakukan transformasi perusahaan pelat merah.

Sehingga, serangan-serangan dari Adian tersebut tidak perlu ditanggapi secara berlebihan. Sebab hal itu merupakan sesuatu yang wajar, mengingat gangguan-gangguan semacam itu akan terus terjadi akibat pihak-pihak yang merasa terganggu atas kebijakan Erick tersebut. (Baca juga: Soal Kinerja Menteri BUMN, Adian Diminta Tak Monopoli Kebenaran)

“Yang pasti selamanya akan ada yang mengganggu, siapa yang mengganggu tentu mereka-mereka ini yang tidak senang dengan kebijakan yang diambil oleh menteri dan kemudian kebijakan berdampak terhadap situasi nyaman yang selama ini mereka rasakan,” ujar Mursalim kepada wartawan, Kamis (12/10/2020).

Dia menuturkan, sepanjang perjalanan melakukan transformasi perusahaan BUMN tentu tidak selalu berjalan mulus karena bakal ada banyak pihak yang terpengaruh oleh gebrakan kebijakan Erick Thohir itu. Dia berpendapat, selagi Erick Thohir memiliki konsep yang jelas dalam membenahi BUMN tentu tidak akan terganggu oleh kritik yang dilontarkan oleh Adian tersebut.



Sebab, menurutnya, isu yang sampaikan oleh Adian juga belum tentu berdasarkan data yang valid. “Sebenarnya melihat bahwa itu (kritik Adian) tidak terlalu substansi dan sepertinya juga kemudian saya melihatnya Pak Menteri tidak terlalu menganggap itu sebagai sebuah sandungan yang misalnya apa yang disampaikan oleh Adian adalah isu-isu kalau pun data dan informasinya tidak valid kan tidak memiliki efek yang besar,” tuturnya.

Menurut dia, Adian sebagai anggota dari partai pendukung pemerintah seharusnya memberikan sebuah masukan yang konstruktif terhadap pemerintah dalam hal ini BUMN, daripada membangun opini yang berangkat dari sebuah kepentingan. “Lebih bagus juga kalau dia (Adian) menunjukkan sebuah konsep yang jelas bahwa yang selama ini mereka sampaikan bukan sebuah konsep, hanya berdasarkan isu dan isunya itu dibangun dari sebuah kepentingan,” jelasnya.

Mursalim menilai kinerja Erick Thohir dalam satu tahun terakhir ini sudah bagus, seperti contohnya mencoba untuk merampingkan perusahaan BUMN, kemudian melakukan klasterisasi berdasarkan masing-masing core bisnisnya. “Ini sebuah upaya untuk membangun atau menjadikan BUMN ini menjadi lebih berkinerja dan lebih berkontribusi terhadap negara,” katanya.

Sementara itu, Direktur Kajian Lintas Generasi, Agung Wibowo Hadi menilai manuver politik Adian Napitupulu yang kerap menyudutkan Menteri BUMN Erick Thohir dinilai kekanak-kanakan dan diminta segera dihentikan. "Sikap Adian tersebut sangat kekanak-kanakan dan hanya membuat gaduh saja,” tabdas Agung yang juga Aktivis 98 ini.

Agung pun meminta Adian Napitupulu lebih mengedepankan data dan fakta dalam mengkritik kebijakan Pemerintahan Jokowi-Ma’ruf Amin. “Kritik menteri itu biasa dan risiko jabatan publik, tapi sebagai eksponen 98, kritik itu harusnya bersifat korektif dan konstruktif, bukan sekadar membela kepentingan sempit,” kata salah satu pendiri Forkot ini. (Baca juga: Erick Thohir Dipercaya Masyarakat, DPR: Saya Beri Nilai 8 dari 10)

Terkait sikap kritis Adian yang mempersoalkan sedikitnya porsi jabatan di BUMN yang diisi oleh relawan pendukung Jokowi, menurut Agung hal itu bukan wewenang Adian. "Itu bukanlah wewenang Adian untuk mengurusi jabatan di BUMN. Coba lihat saja dari sekian ratus organ relawan pendukung Jokowi, nampaknya hanya Adian saja yang berisik dan gaduh meminta porsi jabatan di BUMN,” pungkasnya.
(kri)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More