Habib Rizieq Pulang, Fahri Hamzah Sarankan Rekonsiliasi Besar
Rabu, 11 November 2020 - 06:09 WIB
JAKARTA - Mantan Wakil Ketua DPR, Fahri Hamzah menyoroti soal kepulangan Imam Besar Front Pembela Islam (FPI), Habib Rizieq Shihab (HRS) pada pagi ini yang disambut gegap gempita oleh para pendukungnya. Namun, ia mempertanyakan kenapa tidak ada satupun dari pemerintah yang menyampaikan ucapan selamat datang pada Habib Rizieq.
"Perpisahannya mengharukan dan pertemuannya dinantikan. Mengapa pemimpin negara tidak ikut pada perasaan sukacita bangsa? Apa yang menghalanginya mengucapkan "selamat datang kembali ke Tanah Air"?" ujar Fahri kepada wartawan, Selasa (10/11/2020). (Baca juga: Simpati Terhadap Habib Rizieq, Warga Pamulang: Dia Orang Baik yang Dizalimi)
Wakil Ketua Umum Partai Gelora ini berpandangan seharusnya para pejabat dan pemimpin negara menunjukkan sikap yang lebih dewasa dalam menanggapi setiap permasalahan yang ada dan mengajak seluruh rakyatnya untuk bersatu.
"Pemimpin negara harus dewasa. Kita tidak akan bisa terus menerus mempertahankan sisa-sisa dengki padahal kita sedang mencari alasan untuk bersatu. Pemimpin harus ada kerelaan untuk menelan malu akibat kecerobohan masa lalu," jelasnya.
Untuk itu, Fahri menyarankan kepada semua pihak untuk memikirkan rekonsiliasi besar dan bersatu untuk kemajuan bangsa ini guna mengakhiri konflik aliran yang sangat menguras tenaga. (Baca juga: Habib Rizieq Pulang, Fadli Zon Berharap Tidak Dikriminalisasi)
"Marilah kita pikirkan rekonsiliasi besar setelah konflik aliran yang melelahkan. Kita belajar dari Amerika, enggak usah malu, presiden terpilih Joe Biden memakai Tagline "Time to Heal" ini waktu untuk mengobati luka hati yang tak jelas. Ayolah kita bisa bersatu," tandasnya.
"Perpisahannya mengharukan dan pertemuannya dinantikan. Mengapa pemimpin negara tidak ikut pada perasaan sukacita bangsa? Apa yang menghalanginya mengucapkan "selamat datang kembali ke Tanah Air"?" ujar Fahri kepada wartawan, Selasa (10/11/2020). (Baca juga: Simpati Terhadap Habib Rizieq, Warga Pamulang: Dia Orang Baik yang Dizalimi)
Wakil Ketua Umum Partai Gelora ini berpandangan seharusnya para pejabat dan pemimpin negara menunjukkan sikap yang lebih dewasa dalam menanggapi setiap permasalahan yang ada dan mengajak seluruh rakyatnya untuk bersatu.
"Pemimpin negara harus dewasa. Kita tidak akan bisa terus menerus mempertahankan sisa-sisa dengki padahal kita sedang mencari alasan untuk bersatu. Pemimpin harus ada kerelaan untuk menelan malu akibat kecerobohan masa lalu," jelasnya.
Untuk itu, Fahri menyarankan kepada semua pihak untuk memikirkan rekonsiliasi besar dan bersatu untuk kemajuan bangsa ini guna mengakhiri konflik aliran yang sangat menguras tenaga. (Baca juga: Habib Rizieq Pulang, Fadli Zon Berharap Tidak Dikriminalisasi)
"Marilah kita pikirkan rekonsiliasi besar setelah konflik aliran yang melelahkan. Kita belajar dari Amerika, enggak usah malu, presiden terpilih Joe Biden memakai Tagline "Time to Heal" ini waktu untuk mengobati luka hati yang tak jelas. Ayolah kita bisa bersatu," tandasnya.
(kri)
tulis komentar anda