Dihantam Corona, Pakar Sebut Kondisi Indonesia Masih Baik
Sabtu, 09 Mei 2020 - 19:20 WIB
JAKARTA - Di tengah krisis global yang melanda akibat pandemi Covid-19 atau virus Corona, laju kondisi Indonesia masih tergolong lebih baik dibandingkan negara lain. Ke depannya, pembenahan sektor menjadi kunci bagi Indonesia menghadapi tantangan yang makin berat ini.
Hal ini disampaikan pakar ekonomi Reza Siregar, yang menilai pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal I tahun 2020 yang mencapai angka 2,97 persen masih lebih baik di tengah krisis yang hampir melanda ekonomi dunia karena pandemi Covid-19.
"Kita harus melihatnya dari dua arah. Memang target yang dicanangkan belum tercapai, tapi jika kita lihat negara lain yang sampai minus pertumbuhan ekonominya, maka Indonesia masih tergolong baik," kata Reza, Sabtu (9/5/2020).
Reza menjelaskan, perekonomian Indonesia yang sedikit banyak tergantung dari luar negeri masih bisa bertahan tanpa lockdown dalam menghadapi pandemi Covid-19. (Baca juga: Aktivitas Sosial dan Ekonomi Dibuka, Pakar Epidemiologi: Yang Menentukan Bukan Ekonom)
"Kita lihat bagaimana perekonomian dunia sedang hancur tapi Indonesia masih bisa bertahan padahal perekonomian dan perbankan masih banyak terpengaruh dari luar negeri dan saya rasa kita harus memberikan apresiasi pada kinerja pemerintah," ujarnya.
Meskipun demikian, Reza menilai kuartal II di tahun 2020 akan lebih berat. Oleh karena itu, harus ada pembenahan terutama di sektor riil.
"Krisis tahun 1997 lalu, UMKM lah yang mampu menopang perekonomian Indonesia saat itu karena sektor riil tidak terlalu terkena dampak. Tapi saat ini semua lini terkena dampak pandemi. Jadi, ke depan UMKM ini yang akan berperan penting dalam membangun kembali perekonomian," jelasnya.
Menurut Reza, ke depan harus ada prioritas untuk perekreditan bagi UMKM dan pemerintah harus mengusahakan agar bank bisa melakukan pembiayaan untuk UMKM.
Hal ini disampaikan pakar ekonomi Reza Siregar, yang menilai pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal I tahun 2020 yang mencapai angka 2,97 persen masih lebih baik di tengah krisis yang hampir melanda ekonomi dunia karena pandemi Covid-19.
"Kita harus melihatnya dari dua arah. Memang target yang dicanangkan belum tercapai, tapi jika kita lihat negara lain yang sampai minus pertumbuhan ekonominya, maka Indonesia masih tergolong baik," kata Reza, Sabtu (9/5/2020).
Reza menjelaskan, perekonomian Indonesia yang sedikit banyak tergantung dari luar negeri masih bisa bertahan tanpa lockdown dalam menghadapi pandemi Covid-19. (Baca juga: Aktivitas Sosial dan Ekonomi Dibuka, Pakar Epidemiologi: Yang Menentukan Bukan Ekonom)
"Kita lihat bagaimana perekonomian dunia sedang hancur tapi Indonesia masih bisa bertahan padahal perekonomian dan perbankan masih banyak terpengaruh dari luar negeri dan saya rasa kita harus memberikan apresiasi pada kinerja pemerintah," ujarnya.
Meskipun demikian, Reza menilai kuartal II di tahun 2020 akan lebih berat. Oleh karena itu, harus ada pembenahan terutama di sektor riil.
"Krisis tahun 1997 lalu, UMKM lah yang mampu menopang perekonomian Indonesia saat itu karena sektor riil tidak terlalu terkena dampak. Tapi saat ini semua lini terkena dampak pandemi. Jadi, ke depan UMKM ini yang akan berperan penting dalam membangun kembali perekonomian," jelasnya.
Menurut Reza, ke depan harus ada prioritas untuk perekreditan bagi UMKM dan pemerintah harus mengusahakan agar bank bisa melakukan pembiayaan untuk UMKM.
(maf)
tulis komentar anda