40% Masyarakat Tolak Vaksinasi, Satgas Tegaskan Tidak Berbahaya
Selasa, 10 November 2020 - 20:10 WIB
JAKARTA - Berdasarkan hasil survei yang dilakukan Lembaga Populi Center, sebanyak 60% responden menyatakan kesediaannya untuk divaksinasi. Sementara sisanya 40% menolak vaksinasi .
Terkait hal tersebut Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19, Wiku Adisasmito kembali menekankan bahwa vaksin COVID-19 tidaklah berbahaya.
"Vaksin ini merupakan virus yang dilemahkan. Dan pada prinsipnya vaksin tidaklah berbahaya," katanya saat konferensi pers, Selasa (10/11/2020). ( )
Menurutnya, apabila seseorang divaksinasi maka vaksin yang masuk ke dalam tubuh akan menstimulasi imunitas tubuh.
"Dan pemerintah memastikan bahwa vaksin COVID-19 ini aman digunakan oleh manusia karena harus melalui tahapan uji praklinis dan klinis untuk memastikan keamanan, efektivitas, dan dosis yang aman yang dapat digunakan manusia," katanya.
Wiku juga mengatakan bahwa risiko yang ditimbulkan vaksin sangat rendah. Sementara dari sisi manfaatnya jauh lebih tinggi. ( )
"Apabila seseorang memperoleh vaksin COVID-19, maka vaksin tersebut tidak saja melindungi diri mereka, tetapi juga orang lain yang tidak mendapatkan vaksinasi karena alasan-alasan tertentu, seperti alasan kesehatan," katanya.
Lihat Juga: AstraZeneca Tuai Polemik Usai Kasus Pembekuan Darah, BPOM: Sudah Tak Beredar di Indonesia
Terkait hal tersebut Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19, Wiku Adisasmito kembali menekankan bahwa vaksin COVID-19 tidaklah berbahaya.
"Vaksin ini merupakan virus yang dilemahkan. Dan pada prinsipnya vaksin tidaklah berbahaya," katanya saat konferensi pers, Selasa (10/11/2020). ( )
Menurutnya, apabila seseorang divaksinasi maka vaksin yang masuk ke dalam tubuh akan menstimulasi imunitas tubuh.
"Dan pemerintah memastikan bahwa vaksin COVID-19 ini aman digunakan oleh manusia karena harus melalui tahapan uji praklinis dan klinis untuk memastikan keamanan, efektivitas, dan dosis yang aman yang dapat digunakan manusia," katanya.
Wiku juga mengatakan bahwa risiko yang ditimbulkan vaksin sangat rendah. Sementara dari sisi manfaatnya jauh lebih tinggi. ( )
"Apabila seseorang memperoleh vaksin COVID-19, maka vaksin tersebut tidak saja melindungi diri mereka, tetapi juga orang lain yang tidak mendapatkan vaksinasi karena alasan-alasan tertentu, seperti alasan kesehatan," katanya.
Lihat Juga: AstraZeneca Tuai Polemik Usai Kasus Pembekuan Darah, BPOM: Sudah Tak Beredar di Indonesia
(abd)
tulis komentar anda