Aliansi Mahasiswa: Jangan Dipilih Paslon Tak Punya Strategi Lawan Corona
Senin, 09 November 2020 - 07:02 WIB
JAKARTA - Kordinator Komite Mahasiswa dan Pemuda Indonesia Bersatu (KOMPISATU) Syamsul Arifin mengajak semua pihak terutama pasangan calon ( Paslon ) yang berkontestasi dalam Pilkada Serentak 2020 menjadikan masalah Covid-19 (virus Corona ) sebagai salah satu isu yang harus mendapat perhatian khusus.
(Baca juga: Dituduh Rizal Ramli Kerap Menjegal, JK Malah Tertawa dan Kasihan)
"Covid-19 harus menjadi perhatian bersama dalam setiap proses pelaksanaan Pilkada, para paslon harus menyiapkan strategi terbaiknya agar masalah ini segera dapat terurai," ungkap Arifin, Senin (9/11/2020).
Menurut Arifin, Pilkada yang dilakukan di berbagai daerah harus menjadi salah satu instrumen dalam penurunan kasus Covid-19 terjadi.
"Semangat untuk terus melawan penyebaran Covid harus tetap di jaga, terlebih saat pesta demokrasi lima tahunan ini," ujar Arif. (Baca juga: Penempatan Pekerja Migran Dinilai Harus Sesuai Nilai Kemanusiaan)
Lebih jauh Arifin mengimbau kepada masyarakat, untuk tidak memberikan kesempatan kepada Paslon sebagai pemimpin di daerahnya jika tidak mempunyai visi dan strategi lawan Covid-19.
"Jangan pilih Paslon yang tidak mempunyai rencana jelas dalam menanggulangi Covid dan pemulihan ekonomi, rugi sekali jika tidak mempunyai pemimpin yang visioner," tegas Arifin yang juga aktif sebagai aktivis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI).
Sementara Koordinator Aliansi Mahasiswa dan Milenial untuk Indonesia (AMMI) Nurkhasanah menyatakan jika seluruh komponen patuh menjalankan protokol kesehatan, dan terus gelorakan kampanye dan debat Paslon saat penyampaian visi-misi serta program kerja maka kasus Covid-19 bisa dikendalikan.
"Penerapan protokol kesehatan di tengah Pilkada ini tanggung jawab seluruh komponen masyarakat, bukan hanya penyelenggara saja," kata Nurkhasanah.
Nurkhasanah mengungkapkan, dengan semangat bersama perang melawan Covid-19 akan menjadikan negeri ini segera normal kembali. "Segala ikhtiar harus kita lakukan, termasuk melalui momentum Pilkada ini untuk menjadikan Indoneia nol kasus Corona," pungkas Nurkhasanah.
(Baca juga: Dituduh Rizal Ramli Kerap Menjegal, JK Malah Tertawa dan Kasihan)
"Covid-19 harus menjadi perhatian bersama dalam setiap proses pelaksanaan Pilkada, para paslon harus menyiapkan strategi terbaiknya agar masalah ini segera dapat terurai," ungkap Arifin, Senin (9/11/2020).
Menurut Arifin, Pilkada yang dilakukan di berbagai daerah harus menjadi salah satu instrumen dalam penurunan kasus Covid-19 terjadi.
"Semangat untuk terus melawan penyebaran Covid harus tetap di jaga, terlebih saat pesta demokrasi lima tahunan ini," ujar Arif. (Baca juga: Penempatan Pekerja Migran Dinilai Harus Sesuai Nilai Kemanusiaan)
Lebih jauh Arifin mengimbau kepada masyarakat, untuk tidak memberikan kesempatan kepada Paslon sebagai pemimpin di daerahnya jika tidak mempunyai visi dan strategi lawan Covid-19.
"Jangan pilih Paslon yang tidak mempunyai rencana jelas dalam menanggulangi Covid dan pemulihan ekonomi, rugi sekali jika tidak mempunyai pemimpin yang visioner," tegas Arifin yang juga aktif sebagai aktivis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI).
Sementara Koordinator Aliansi Mahasiswa dan Milenial untuk Indonesia (AMMI) Nurkhasanah menyatakan jika seluruh komponen patuh menjalankan protokol kesehatan, dan terus gelorakan kampanye dan debat Paslon saat penyampaian visi-misi serta program kerja maka kasus Covid-19 bisa dikendalikan.
"Penerapan protokol kesehatan di tengah Pilkada ini tanggung jawab seluruh komponen masyarakat, bukan hanya penyelenggara saja," kata Nurkhasanah.
Nurkhasanah mengungkapkan, dengan semangat bersama perang melawan Covid-19 akan menjadikan negeri ini segera normal kembali. "Segala ikhtiar harus kita lakukan, termasuk melalui momentum Pilkada ini untuk menjadikan Indoneia nol kasus Corona," pungkas Nurkhasanah.
(maf)
tulis komentar anda