Masyarakat Berharap PKPM Kementerian LHK Dilakukan Berkesinambungan
Jum'at, 06 November 2020 - 11:18 WIB
JAKARTA - Program Padat Karya Penanaman Mangrove (PKPM) 2020 Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) mulai dirasakan masyarakat di kawasan pesisir. Karenanya program ini terus mendapat perhatian, agar bisa dilaksanakan secara berkesinambungan.
(Baca juga: Menristek Siapkan Rp300 Miliar untuk Uji Klinis Vaksin Merah Putih)
Seperti pada masyarakat Belitung yang mengakui bahwa agar program ini telah memberikan dampak positif terhadap ekonomi daerah dan pendapatan masyarakat di kawasan pesisir.
(Baca juga: Masuk Zona Resesi, Indonesia Optimis Ekonomi Segera Bangkit)
Harapan ini disampaikan sejumlah anggota masyarakat yang tergabung dalam kelompok tani hutan mangrove saat berdialog dengan Gubernur Bangka Belitung, di Pantai Pering Desa Mayang, kelapa kampit, Belitung Timur, Kamis 5 November 2020.
Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Roesman bersama Ketua Penggerak PKK Bangka Belitung, Melati dan Kepala Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung (PDASHL) Baturusa Cerucuk, Tekstianto melakukan penanaman mangrove dalam rangkaian Pemulihan Ekonomi Nasional ( PEN) dampak pandemi Covid-19 (virus Corona).
Dalam acara itu, Gubernur Erzaldi juga menyerahkan buku rekening kepada sejumlah anggota dan ketua KTH. Buku rekening ini digunakan untuk pengambilan dana transfer dari Kantor Pembayaran Negara, karena sistem pembayaran program PKPM ini melalui sistem acount to account, ditransfer langsung ke rekening masing masing individu anggota.
Program PKPM merupakan strategi yang dirancang Kementerian LHK dalam upaya menggerakan ekonomi masyarakat pesisir di era pandemi Covid 19. Pada tahun 2020 ini yang masa penanamannya hingga pertengan Desember dirancang seluas 15.000 hektare yang dilaksanakan 34 Unit Pelaksana Teknis Pengendalian DAS dan Hutan Lindung seluruh Indonesia.
Erzaldi mengatakan, program padat karya melalui PEN ini merupakan upaya pemerintah tingkat perekonomian masyarakat di tengah pademi Covid-19. "Program Padat Karya penanaman mangrove melalui PEN di Belitung Timur ini dapat meningkatkan perekonomian masyarakat," kata Erzaldi.
(Baca juga: Menristek Siapkan Rp300 Miliar untuk Uji Klinis Vaksin Merah Putih)
Seperti pada masyarakat Belitung yang mengakui bahwa agar program ini telah memberikan dampak positif terhadap ekonomi daerah dan pendapatan masyarakat di kawasan pesisir.
(Baca juga: Masuk Zona Resesi, Indonesia Optimis Ekonomi Segera Bangkit)
Harapan ini disampaikan sejumlah anggota masyarakat yang tergabung dalam kelompok tani hutan mangrove saat berdialog dengan Gubernur Bangka Belitung, di Pantai Pering Desa Mayang, kelapa kampit, Belitung Timur, Kamis 5 November 2020.
Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Roesman bersama Ketua Penggerak PKK Bangka Belitung, Melati dan Kepala Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung (PDASHL) Baturusa Cerucuk, Tekstianto melakukan penanaman mangrove dalam rangkaian Pemulihan Ekonomi Nasional ( PEN) dampak pandemi Covid-19 (virus Corona).
Dalam acara itu, Gubernur Erzaldi juga menyerahkan buku rekening kepada sejumlah anggota dan ketua KTH. Buku rekening ini digunakan untuk pengambilan dana transfer dari Kantor Pembayaran Negara, karena sistem pembayaran program PKPM ini melalui sistem acount to account, ditransfer langsung ke rekening masing masing individu anggota.
Program PKPM merupakan strategi yang dirancang Kementerian LHK dalam upaya menggerakan ekonomi masyarakat pesisir di era pandemi Covid 19. Pada tahun 2020 ini yang masa penanamannya hingga pertengan Desember dirancang seluas 15.000 hektare yang dilaksanakan 34 Unit Pelaksana Teknis Pengendalian DAS dan Hutan Lindung seluruh Indonesia.
Erzaldi mengatakan, program padat karya melalui PEN ini merupakan upaya pemerintah tingkat perekonomian masyarakat di tengah pademi Covid-19. "Program Padat Karya penanaman mangrove melalui PEN di Belitung Timur ini dapat meningkatkan perekonomian masyarakat," kata Erzaldi.
tulis komentar anda