Banyak Menteri Diduga Positif COVID-19, PAN Tekankan Pentingnya Tracing Pejabat
Rabu, 04 November 2020 - 11:08 WIB
JAKARTA - Beredar informasi bahwa sebanyak delapan pembantu Presiden Joko Widodo ( Jokowi ) yang terdiri atas 7 menteri dan 1 kepala lembaga negara terpapar pandemi COVID-19 . Namun, hanya 3 menteri saja yang secara terbuka mengumumkan ke publik.
Di antaranya, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi, Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Edhy Prabowo dan Menteri Agama (Menag) Fachrul Razi. (Baca juga: Jika Menang, Biden Segera Bentuk Tim Gugus Tugas Covid-19)
Terkait hal itu, Anggota Komisi IX DPR dari Fraksi PAN Saleh Partaonan Daulay berpandangan sebenarnya tidak apa jika pejabat publik yang terpapar COVID-19 ini disampaikan ke publik karena COVID-19 ini persoalan manusia saja dan wajar jika seseorang bisa terpapar COVID-19.
"Kita bisa lihat kalau di luar negeri itu menteri mengumumkan ke publik, bahkan terakhir Donald Trump Presiden AS negara kuat di dunia juga ngomong kalau dia kena COVID-19," ujar Saleh saat dihubungi wartawan, Rabu (4/11/2020).
Karena itu, menurut pelaksana harian (Plh) Ketua Fraksi PAN DPR ini, tidak apa-apa jika pejabat yang terpapar diumumkan ke publik sehingga masyarakat malah makin khawatir dan lebih waspada. Karena masyarakat akan berpikir, menteri juga bisa terpapar apalagi rakyat biasa. Karena intinya, sama-sama menjaga diri menerapkan protokol kesehatan, mengupayakan agar tidak terpapar COVID-19.
"Masalahnya apakah betul mereka kena COVID-19 atau tidak, itu kita tidak tahu juga kan, mudah-mudahan ya enggak," kata mantan Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah itu.
Selain itu, Saleh juga menekankan pentingnya dilakukan tracing atau pelacakan terhadap orang-orang di sekitar pejabat publik itu. Karena, mereka pasti bertemu dan berhubungan dengan banyak orang.
"Jadi perlu ditelusuri kapan dengan siapa kemana menteri itu berbicara dan bertemu dengan orang-orang. Orang orang yang tadi di sekitarnya itu perlu dilakukan swab, kalau betul menterinya ada," usulnya.
Tapi, Saleh menegaskan bahwa terkait isu-isu menteri terpapar COVID-19 masih sekedar desas-desus yang berkembang di media dan dia pun tidak tahu persis seperti apa. Dia pun mengkonfirmasi kepada Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto perihal isu dia positif COVID-19 dan dia membantah. (Baca juga: Calon Wali Kota Semarang Terkonfirmasi COVID-19, Keluarga Mengakui)
"Saya kan belum tau cuma dapat desas desus itu dan itu disampaikan wartawan, saya tidak tahu persis seperti apa. Kemarin saya bertanya Pak Terawan beliau jawab katanya tidak, abis potong rambut, jadi saya percaya itu menterinya bilang begitu," pungkas Ketua DPP PAN ini.
Di antaranya, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi, Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Edhy Prabowo dan Menteri Agama (Menag) Fachrul Razi. (Baca juga: Jika Menang, Biden Segera Bentuk Tim Gugus Tugas Covid-19)
Terkait hal itu, Anggota Komisi IX DPR dari Fraksi PAN Saleh Partaonan Daulay berpandangan sebenarnya tidak apa jika pejabat publik yang terpapar COVID-19 ini disampaikan ke publik karena COVID-19 ini persoalan manusia saja dan wajar jika seseorang bisa terpapar COVID-19.
"Kita bisa lihat kalau di luar negeri itu menteri mengumumkan ke publik, bahkan terakhir Donald Trump Presiden AS negara kuat di dunia juga ngomong kalau dia kena COVID-19," ujar Saleh saat dihubungi wartawan, Rabu (4/11/2020).
Karena itu, menurut pelaksana harian (Plh) Ketua Fraksi PAN DPR ini, tidak apa-apa jika pejabat yang terpapar diumumkan ke publik sehingga masyarakat malah makin khawatir dan lebih waspada. Karena masyarakat akan berpikir, menteri juga bisa terpapar apalagi rakyat biasa. Karena intinya, sama-sama menjaga diri menerapkan protokol kesehatan, mengupayakan agar tidak terpapar COVID-19.
"Masalahnya apakah betul mereka kena COVID-19 atau tidak, itu kita tidak tahu juga kan, mudah-mudahan ya enggak," kata mantan Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah itu.
Selain itu, Saleh juga menekankan pentingnya dilakukan tracing atau pelacakan terhadap orang-orang di sekitar pejabat publik itu. Karena, mereka pasti bertemu dan berhubungan dengan banyak orang.
"Jadi perlu ditelusuri kapan dengan siapa kemana menteri itu berbicara dan bertemu dengan orang-orang. Orang orang yang tadi di sekitarnya itu perlu dilakukan swab, kalau betul menterinya ada," usulnya.
Tapi, Saleh menegaskan bahwa terkait isu-isu menteri terpapar COVID-19 masih sekedar desas-desus yang berkembang di media dan dia pun tidak tahu persis seperti apa. Dia pun mengkonfirmasi kepada Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto perihal isu dia positif COVID-19 dan dia membantah. (Baca juga: Calon Wali Kota Semarang Terkonfirmasi COVID-19, Keluarga Mengakui)
"Saya kan belum tau cuma dapat desas desus itu dan itu disampaikan wartawan, saya tidak tahu persis seperti apa. Kemarin saya bertanya Pak Terawan beliau jawab katanya tidak, abis potong rambut, jadi saya percaya itu menterinya bilang begitu," pungkas Ketua DPP PAN ini.
(kri)
tulis komentar anda