Sumpah Pemuda, Milenial Harus Kritis dan Kawal Perjalanan Bangsa
Sabtu, 31 Oktober 2020 - 20:51 WIB
JAKARTA - Generasi muda Indonesia harus terus menggemakan semangat Sumpah Pemuda. Ikrar satu Tanah Air, satu bangsa, dan satu bahasa terbukti ampuh mempersatukan keragaman dan mengantar Indonesia menjadi negara merdeka.
Karena itu, generasi milenial dituntut untuk terus menghayati Sumpah Pemuda dan tetap kritis dalam mengawal perjalanan bangsa. Apalagi akhir-akhir ini tantangan berbangsa dan bernegara sangat berat seperti politik, ekonomi, sosial, budaya, serta ancaman radikalisme dan terorisme.
Pengamat komunikasi politik Hendri Satrio mengatakan, generasi muda harus tetap di garis pemuda dalam menyikapi berbagai dinamika bangsa akhir-akhir ini.
Pemuda harus ikut menjaga perubahan dan menjaga Indonesia agar tetap dalam trek yang benar dalam pembangunan dan berbagai ancaman bangsa.
“Macam-macam yang bisa dilakukan generasi muda seperti menyuarakan suara rakyat, menyuarakan keadilan, kesetaraan, melawan ancaman perpecahan dan lain-lain,” ujar Hendri di Jakarta, Jumat 30 Oktober 2020.( )
Menurut Hendri, sikap kritis para pemuda seperti dengan melakukan demo adalah salah hal positif untuk menyampaikan aspirasi rakyat. Tapi yang perlu ditingkatkan saat ini, yaitu membuka wadah seluas-luasnya bagi anak muda kita untuk lebih berprestasi mengembangkan kreativitasnya
Pun termasuk dalam menangkal berbagai ancaman seperti intoleransi, radikalisme, terorisme, Hendri menilai generasi muda juga harus terlibat aktif. Sebab hal itu bisa mengancam masa depan bangsa dan negara. Namun dia tidak memungkiri dalam berbagai kejadian di Tanah Air, ada segelintir pemuda yang terlibat anarkisme.
“Itu bukan menggambarkan pemuda Indonesia secara keseluruhan. Inilah yang menjadi tugas penting bagi negara ini untuk tetap menjaga generasi muda agar tetap berada dalam treknya,” kata founder lembaga survei KedaiKOPI ini.( )
Menurut dia, ada tiga hal yang bisa dilakukan generasi muda saat ini. Pertama, tidak melupakan sejarah bangsa. Dengan tidak melupakan sejarah bangsa, maka ada keinginan para pemuda untuk keluar dari masa lalu untuk membuat sejarahnya sendiri yang lebih baik dari sejarah yang dipelajari.
Kedua, melaksanakan tugas saat ini dengan mengedepankan kepemudaannya. Artinya, sebagai pemuda harus bisa menjaga atau meningkatkan kewajiban yang harus dilakukan hari ini selesai dengan sebaik-baiknya dengan hasil semaksimal mungkin. Dan tetap menjga hak-haknya sebagai anak muda
“Ketiga adalah terus bermimpin berimajinasi mengembangkan karya baru, kreativitas baru, demi indonesia yang lebih baik dan maju," ujar Hendri.
Karena itu, generasi milenial dituntut untuk terus menghayati Sumpah Pemuda dan tetap kritis dalam mengawal perjalanan bangsa. Apalagi akhir-akhir ini tantangan berbangsa dan bernegara sangat berat seperti politik, ekonomi, sosial, budaya, serta ancaman radikalisme dan terorisme.
Pengamat komunikasi politik Hendri Satrio mengatakan, generasi muda harus tetap di garis pemuda dalam menyikapi berbagai dinamika bangsa akhir-akhir ini.
Pemuda harus ikut menjaga perubahan dan menjaga Indonesia agar tetap dalam trek yang benar dalam pembangunan dan berbagai ancaman bangsa.
“Macam-macam yang bisa dilakukan generasi muda seperti menyuarakan suara rakyat, menyuarakan keadilan, kesetaraan, melawan ancaman perpecahan dan lain-lain,” ujar Hendri di Jakarta, Jumat 30 Oktober 2020.( )
Menurut Hendri, sikap kritis para pemuda seperti dengan melakukan demo adalah salah hal positif untuk menyampaikan aspirasi rakyat. Tapi yang perlu ditingkatkan saat ini, yaitu membuka wadah seluas-luasnya bagi anak muda kita untuk lebih berprestasi mengembangkan kreativitasnya
Pun termasuk dalam menangkal berbagai ancaman seperti intoleransi, radikalisme, terorisme, Hendri menilai generasi muda juga harus terlibat aktif. Sebab hal itu bisa mengancam masa depan bangsa dan negara. Namun dia tidak memungkiri dalam berbagai kejadian di Tanah Air, ada segelintir pemuda yang terlibat anarkisme.
“Itu bukan menggambarkan pemuda Indonesia secara keseluruhan. Inilah yang menjadi tugas penting bagi negara ini untuk tetap menjaga generasi muda agar tetap berada dalam treknya,” kata founder lembaga survei KedaiKOPI ini.( )
Menurut dia, ada tiga hal yang bisa dilakukan generasi muda saat ini. Pertama, tidak melupakan sejarah bangsa. Dengan tidak melupakan sejarah bangsa, maka ada keinginan para pemuda untuk keluar dari masa lalu untuk membuat sejarahnya sendiri yang lebih baik dari sejarah yang dipelajari.
Kedua, melaksanakan tugas saat ini dengan mengedepankan kepemudaannya. Artinya, sebagai pemuda harus bisa menjaga atau meningkatkan kewajiban yang harus dilakukan hari ini selesai dengan sebaik-baiknya dengan hasil semaksimal mungkin. Dan tetap menjga hak-haknya sebagai anak muda
“Ketiga adalah terus bermimpin berimajinasi mengembangkan karya baru, kreativitas baru, demi indonesia yang lebih baik dan maju," ujar Hendri.
(dam)
tulis komentar anda