Bencana Hidrometeorologi Intai Indonesia, La Nina Berpotensi Ancam Sektor Ini
Jum'at, 23 Oktober 2020 - 07:39 WIB
JAKARTA - Wilayah Indonesia sedang menghadapi fenomena La Nina . Dimana fenomena tersebut berpotensi menyebabkan bencana hidrometeorologi.
Kabid Diseminasi Informasi Iklim dan Kualitas Udara BMKG , Hary Tirto Djatmiko mengatakan hal dampak dari La Nina di Indonesia nantinya akan berupa bencana hidrometeorologi banjir, banjir bandang, longsor angin kencang, dan puting beliung. (Baca juga: Capai 4 Meter, BMKG Warning Gelombang Tinggi di Perairan Indonesia)
"Yang berpotensi mengancam sektor pertanian, perhubungan (transportasi), kesehatan, dan keselamatan masyarakat,” ujar Hary saat dihubungi, Jumat (23/10/2020).
Hary melanjutkan, sebagai langkah mitigasi perlu dilakukan optimalisasi tata kelola air secara terintegrasi dari hulu hingga hilir. “Kemudian danau embung sungai dan kanal untuk antisipasi debit air berlebih,” bebernya.
Selain itu, kata Hary, masyarakat diimbau dapat memonitor perkembangan cuaca sebagai antisipasi menghadapi fenomena La Nina. (Baca juga: BMKG Imbau Waspadai Curah Hujan Tinggi di Bagian Barat Sumsel)
“Agar tetap memonitor perkembangan cuaca untuk setiap 7 hari ke depan, setiap 3-6 jam per hari di seluruh kecamatan di Indonesia, melalui aplikasi mobile phone Info BMKG,” tandasnya.
Kabid Diseminasi Informasi Iklim dan Kualitas Udara BMKG , Hary Tirto Djatmiko mengatakan hal dampak dari La Nina di Indonesia nantinya akan berupa bencana hidrometeorologi banjir, banjir bandang, longsor angin kencang, dan puting beliung. (Baca juga: Capai 4 Meter, BMKG Warning Gelombang Tinggi di Perairan Indonesia)
"Yang berpotensi mengancam sektor pertanian, perhubungan (transportasi), kesehatan, dan keselamatan masyarakat,” ujar Hary saat dihubungi, Jumat (23/10/2020).
Hary melanjutkan, sebagai langkah mitigasi perlu dilakukan optimalisasi tata kelola air secara terintegrasi dari hulu hingga hilir. “Kemudian danau embung sungai dan kanal untuk antisipasi debit air berlebih,” bebernya.
Selain itu, kata Hary, masyarakat diimbau dapat memonitor perkembangan cuaca sebagai antisipasi menghadapi fenomena La Nina. (Baca juga: BMKG Imbau Waspadai Curah Hujan Tinggi di Bagian Barat Sumsel)
“Agar tetap memonitor perkembangan cuaca untuk setiap 7 hari ke depan, setiap 3-6 jam per hari di seluruh kecamatan di Indonesia, melalui aplikasi mobile phone Info BMKG,” tandasnya.
(kri)
tulis komentar anda