Prof Rochmat Wahab, Akademisi NU yang Menjadi Salah Satu Tokoh Sentral KAMI
Sabtu, 17 Oktober 2020 - 17:42 WIB
JAKARTA - Selain Gatot Nurmantyo (tokoh nasionalis) dan Prof Din Syamsuddin (tokoh Muhammadiyah), ada satu nama pentolan Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) yang dianggap mewakili Nahdlatul Ulama (NU) . Dia adalah Prof Rochmat Wahab .
Prof Rochmat Wahab dikenal sebagai akademisi dan seorang yang berjuang menegakkan khittah Nahdlatul Ulama (NU) melalui Komite Khittah Nahdlatul Ulama 1926. Ketua PWNU DIY periode 2011-2016 ini didaulat para kiai dan habaib untuk memimpin Komite Khittah Nahdlatul Ulama 1926, dalam musyawarah di PP HAQ-An-Nahdliyah, Sidoarjo, Jawa Timur, Sabtu (25/7/2020).
Selain itu, Rochmat Wahab juga dikenal sebagai akademisi. Pria kelahiran Jombang, 10 Januari 1957 ini adalah guru besar dalam bidang ilmu pendidikan anak berbakat pada Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Yogyakarta.
(
).
Dia juga menjabat sebagai rektor Universitas Negeri Yogyakarta periode 2009-2017. Selain itu, Ketua III Ikatan Sarjana Pendidikan Indonesia (ISPI) masa bakti 2014-2019, Ketua Umum Asosiasi Profesi Pendidikan Khusus Indonesia (APPKhI) periode 2011-2016.
Rochmat Wahab juga pernah menjadi Ketua Umum Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tingggi Negeri (2015), Ketua Forum Rektor Indonesia (2015-2016), dan Ketua Dewan Pertimbangan Forum Rektor Indonesia tahun 2017.
Sejak awal, Prof Rochmat Wahab terlibat aktif di KAMI. Ketokohannya di KAMI semakin terlihat saat dia menjadi salah satu Presidium KAMI. Dua Presidium lainnya adalah Gatot Nurmantyo dan Din Syamsuddin.
"Beliau (Prof Rochmat Wahab ) adalah tokoh NU. Keberadaannya di KAMI saling melengkapi dengan dua tokoh lainnya yakni Pak Gatot Nurmantyo yang dikenal sebagai nasional dan Prof Din Syamsuddin yang merupakah tokoh Muhammadiyah," ujar Andrianto, salah satu deklarator KAMI.
( ).
Saat deklarasi KAMI di Tugu Proklamasi, Jakarta, 18 Agustus 2020, Prof Rochmat Wahab diberi kesempatan menyampaikan pandangannya. Dia bicara setelah Gatot Nurmantyo. Kala itu, Rochmat Wahab menyampaikan pesan bagi siapa pun, termasuk ilmuwan, politisi agar sepanjang hidupnya menggantungkan diri pada Tuhan Yang Maha Esa. "Insyaallah apa yang kita lakukan selalu terkontrol dan terarah untuk kesejahteraan umat, kemanfaatan umat," katanya.
( ).
Seiring berjalannya waktu, Prof Rochmat Wahab bahkan sangat intens berjuang di KAMI. Dia kerap mendampingi Gatot Nurmantyo ke berbagai daerah. "Beliau sangat aktif. Keberadaan Beliau di KAMI menjadi penting untuk menjembatani KAMI dengan elemen terbesar di Indonesia (NU, red)," kata Andrianto.
Prof Rochmat Wahab dikenal sebagai akademisi dan seorang yang berjuang menegakkan khittah Nahdlatul Ulama (NU) melalui Komite Khittah Nahdlatul Ulama 1926. Ketua PWNU DIY periode 2011-2016 ini didaulat para kiai dan habaib untuk memimpin Komite Khittah Nahdlatul Ulama 1926, dalam musyawarah di PP HAQ-An-Nahdliyah, Sidoarjo, Jawa Timur, Sabtu (25/7/2020).
Selain itu, Rochmat Wahab juga dikenal sebagai akademisi. Pria kelahiran Jombang, 10 Januari 1957 ini adalah guru besar dalam bidang ilmu pendidikan anak berbakat pada Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Yogyakarta.
(
Baca Juga
Dia juga menjabat sebagai rektor Universitas Negeri Yogyakarta periode 2009-2017. Selain itu, Ketua III Ikatan Sarjana Pendidikan Indonesia (ISPI) masa bakti 2014-2019, Ketua Umum Asosiasi Profesi Pendidikan Khusus Indonesia (APPKhI) periode 2011-2016.
Rochmat Wahab juga pernah menjadi Ketua Umum Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tingggi Negeri (2015), Ketua Forum Rektor Indonesia (2015-2016), dan Ketua Dewan Pertimbangan Forum Rektor Indonesia tahun 2017.
Sejak awal, Prof Rochmat Wahab terlibat aktif di KAMI. Ketokohannya di KAMI semakin terlihat saat dia menjadi salah satu Presidium KAMI. Dua Presidium lainnya adalah Gatot Nurmantyo dan Din Syamsuddin.
"Beliau (Prof Rochmat Wahab ) adalah tokoh NU. Keberadaannya di KAMI saling melengkapi dengan dua tokoh lainnya yakni Pak Gatot Nurmantyo yang dikenal sebagai nasional dan Prof Din Syamsuddin yang merupakah tokoh Muhammadiyah," ujar Andrianto, salah satu deklarator KAMI.
( ).
Saat deklarasi KAMI di Tugu Proklamasi, Jakarta, 18 Agustus 2020, Prof Rochmat Wahab diberi kesempatan menyampaikan pandangannya. Dia bicara setelah Gatot Nurmantyo. Kala itu, Rochmat Wahab menyampaikan pesan bagi siapa pun, termasuk ilmuwan, politisi agar sepanjang hidupnya menggantungkan diri pada Tuhan Yang Maha Esa. "Insyaallah apa yang kita lakukan selalu terkontrol dan terarah untuk kesejahteraan umat, kemanfaatan umat," katanya.
( ).
Seiring berjalannya waktu, Prof Rochmat Wahab bahkan sangat intens berjuang di KAMI. Dia kerap mendampingi Gatot Nurmantyo ke berbagai daerah. "Beliau sangat aktif. Keberadaan Beliau di KAMI menjadi penting untuk menjembatani KAMI dengan elemen terbesar di Indonesia (NU, red)," kata Andrianto.
(zik)
tulis komentar anda