BPIP Menyusun Cetak Biru Sistem Nasional Diklat PIP
Kamis, 15 Oktober 2020 - 21:48 WIB
BANDUNG - Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) ajak instansi pemerintah dalam penyusunan cetak biru perencanaan dan kerja sama sistem nasional Pembinaan Ideologi Pancasila (PIP).
Penyusunan cetak biru tersebut disamping target kinerja BPIP juga sejalan dengan arahan Presiden pada acara ‘Presidential Lecturer’ akhir tahun lalu di istana negara.
Dalam sambutannya, Wakil Kepala BPIP, Prof Hariyono mengatakan bahwa upaya menanamkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat terutama dalam membangun karakter bangsa membutuhkan gotong royong yang melibatkan semua kalangan.
“Gotong royong bukan sekedar kerja bakti tapi merupakan sinergi berbagai kalangan dalam mengimplementasikan dan mengaktualisasikan nilai nilai Pancasila. Karena itu, sangat tepat jika BPIP mengajak semua kalangan, terutama kementerian-lembaga di dalam proses-proses pembinanan Pancasila,” jelas Prof. Haryono saat membuka Diskusi Kelompok Terpumpun Penyusunan Cetak Biru Perencanaan dan Kerjasama Sistem Nasional PIP di Bandung, Kamis (15/10/2020).
Hariyono mengungkapkan bahwa problem integrasi bangsa saat ini bukan sekedar integrasi wilayah, namun juga integrasi tanah air dari Sabang sampai Merauke. Menurutnya, untuk menjaga keutuhan dan integrasi bangsa Indonesia ke depan, perlu dibangun penguatan kesadaran bangsa.
Setiap anggota masyarakat tidak ada lagi yang merasa terasing dengan sesama anak bangsa. Demikian pula, menurutnya konsistensi regulasi yang berbasis pada nilai-nilai Pancasila harus diperkuat secara terus-menerus, dalam kesadaran berpemerintahan.
"Mekanisme bernegara harus dipegang oleh semua komponen masyakat. Dalam berbangsa dan bernegara perlu dikembangkan sikap kedewasaan," ujar Hariyono.
Penyusunan dokumen cetak biru sisnas Diklat PIP disamping sebagai tugas BPIP, juga merupakan amanat para pendiri bangsa. Penyusunan cetak biru diharapkan mampu menyesuaikan perkembangan zaman kekinian.
Untuk itu diharapkan pengembangan Diklat PIP perlu memanfaatkan sarana media sosial.
Penyusunan cetak biru tersebut disamping target kinerja BPIP juga sejalan dengan arahan Presiden pada acara ‘Presidential Lecturer’ akhir tahun lalu di istana negara.
Dalam sambutannya, Wakil Kepala BPIP, Prof Hariyono mengatakan bahwa upaya menanamkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat terutama dalam membangun karakter bangsa membutuhkan gotong royong yang melibatkan semua kalangan.
“Gotong royong bukan sekedar kerja bakti tapi merupakan sinergi berbagai kalangan dalam mengimplementasikan dan mengaktualisasikan nilai nilai Pancasila. Karena itu, sangat tepat jika BPIP mengajak semua kalangan, terutama kementerian-lembaga di dalam proses-proses pembinanan Pancasila,” jelas Prof. Haryono saat membuka Diskusi Kelompok Terpumpun Penyusunan Cetak Biru Perencanaan dan Kerjasama Sistem Nasional PIP di Bandung, Kamis (15/10/2020).
Hariyono mengungkapkan bahwa problem integrasi bangsa saat ini bukan sekedar integrasi wilayah, namun juga integrasi tanah air dari Sabang sampai Merauke. Menurutnya, untuk menjaga keutuhan dan integrasi bangsa Indonesia ke depan, perlu dibangun penguatan kesadaran bangsa.
Setiap anggota masyarakat tidak ada lagi yang merasa terasing dengan sesama anak bangsa. Demikian pula, menurutnya konsistensi regulasi yang berbasis pada nilai-nilai Pancasila harus diperkuat secara terus-menerus, dalam kesadaran berpemerintahan.
"Mekanisme bernegara harus dipegang oleh semua komponen masyakat. Dalam berbangsa dan bernegara perlu dikembangkan sikap kedewasaan," ujar Hariyono.
Penyusunan dokumen cetak biru sisnas Diklat PIP disamping sebagai tugas BPIP, juga merupakan amanat para pendiri bangsa. Penyusunan cetak biru diharapkan mampu menyesuaikan perkembangan zaman kekinian.
Untuk itu diharapkan pengembangan Diklat PIP perlu memanfaatkan sarana media sosial.
Lihat Juga :
tulis komentar anda