Legislator Papua Minta Pemerintah Hentikan Konflik di Intan Jaya
Kamis, 08 Oktober 2020 - 03:30 WIB
JAKARTA - Legislator asal Papua di DPR , Yan Permenas Mandenas meminta kepada pemerintah dan TNI/Polri untuk segera menghentikan konflik yang terjadi di Kabupaten Intan Jaya, Papua .
Hal itu disampaikan Yan Mandenas, setelah dirinya kembali mendapatkan kabar adanya seorang gembala gereja atau pewarta gereja Katolik Stasi Emondi, Paroki Bilogai di Distrik Sugapa, bernama Agustinus Duwitau, tertembak timah panas.
"Ada apa sebenarnya di Intan Jaya? Kenapa terjadi konflik? Parahnya lagi kita tidak tahu siapa pelaku penembakan," kata anggota Komisi I Bidang Pertahanan DPR ini, Rabu (7/10/2020). ( )
Yan Mandenas mengaku kaget mendengar ada hamba Tuhan menjadi korban penembakan. Pada pertengahan September lalu, seorang Pdt Yeremia Zanambani juga ditemukan tak bernyawa lantaran ditembak timah panas dan pelakunya hingga saat ini belum diketahui.
"Sampai sekarang kasus alm Pdt Yeremia saja belum terungkap. Mengapa ada lagi yang harus jadi korban. Sebenarnya apa yang terjadi disana?," ujar Yan Mandenas.
Dia meminta pemerintah dan TNI-Polri bertanggung jawab terhadap keamanan masyarakat yang ada di Kabupaten Intan Jaya. "Konflik seperti ini tak boleh dibiarkan begitu saja. Harus ada solusi kongkret yang dilakukan pemerintah bersama TNI dan Polri. Jangan sampai peristiwa seperti ini berlarut-larut. Itu bisa membias ke daerah lain di Papua," katanya. ( )
Anggota Fraksi Gerindra ini juga mempertanyakan sudah sejauh mana Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) mengungkap sejumlah aksi penembakan yang terjadi di Intan Jaya, khususnya terhadap almarhum Pdt Yeremia.
"Kita harap bersama tim TGPF bentukan pemerintah pusat bekerja ekstra untuk mengungkap kasus penembakan almarhum Pdt Yeremia. Kerja dengan keterbukaan. Tak boleh ada yang ditutup-tutupi. Siapa yang ditemukan bersalah, harus dikatakan bersalah," katanya.
Yan Mandenas pun berencana segera ke Papua untuk melihat sejumlah isu yang terjadi di sana, termasuk konflik yang terjadi di Intan Jaya. "Satu, dua hari ini saya akan tiba di Papua. Saya akan menyerap aspirasi mengenai isu-isu yang berkembang di Papua agar mana yang bisa kami perjuangkan, kami perjuangkan," katanya.
Hal itu disampaikan Yan Mandenas, setelah dirinya kembali mendapatkan kabar adanya seorang gembala gereja atau pewarta gereja Katolik Stasi Emondi, Paroki Bilogai di Distrik Sugapa, bernama Agustinus Duwitau, tertembak timah panas.
"Ada apa sebenarnya di Intan Jaya? Kenapa terjadi konflik? Parahnya lagi kita tidak tahu siapa pelaku penembakan," kata anggota Komisi I Bidang Pertahanan DPR ini, Rabu (7/10/2020). ( )
Yan Mandenas mengaku kaget mendengar ada hamba Tuhan menjadi korban penembakan. Pada pertengahan September lalu, seorang Pdt Yeremia Zanambani juga ditemukan tak bernyawa lantaran ditembak timah panas dan pelakunya hingga saat ini belum diketahui.
"Sampai sekarang kasus alm Pdt Yeremia saja belum terungkap. Mengapa ada lagi yang harus jadi korban. Sebenarnya apa yang terjadi disana?," ujar Yan Mandenas.
Dia meminta pemerintah dan TNI-Polri bertanggung jawab terhadap keamanan masyarakat yang ada di Kabupaten Intan Jaya. "Konflik seperti ini tak boleh dibiarkan begitu saja. Harus ada solusi kongkret yang dilakukan pemerintah bersama TNI dan Polri. Jangan sampai peristiwa seperti ini berlarut-larut. Itu bisa membias ke daerah lain di Papua," katanya. ( )
Anggota Fraksi Gerindra ini juga mempertanyakan sudah sejauh mana Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) mengungkap sejumlah aksi penembakan yang terjadi di Intan Jaya, khususnya terhadap almarhum Pdt Yeremia.
"Kita harap bersama tim TGPF bentukan pemerintah pusat bekerja ekstra untuk mengungkap kasus penembakan almarhum Pdt Yeremia. Kerja dengan keterbukaan. Tak boleh ada yang ditutup-tutupi. Siapa yang ditemukan bersalah, harus dikatakan bersalah," katanya.
Yan Mandenas pun berencana segera ke Papua untuk melihat sejumlah isu yang terjadi di sana, termasuk konflik yang terjadi di Intan Jaya. "Satu, dua hari ini saya akan tiba di Papua. Saya akan menyerap aspirasi mengenai isu-isu yang berkembang di Papua agar mana yang bisa kami perjuangkan, kami perjuangkan," katanya.
(abd)
tulis komentar anda