Putri AHY Alami Perundungan, KPAI Nilai Bisa Berdampak ke Psikologis

Rabu, 06 Mei 2020 - 08:27 WIB
Komisioner KPAI bidang Pendidikan, Retno Listyarti menilai perundungan siber itu bisa berdampak pada psikologis Aira. Foto/SINDOnews
JAKARTA - Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menyayangkan cyber bully atau perundungan siber yang dialami Almira Tunggadewi Yudhoyono, Putri Pasangan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Annisa Pohan. Adapun pelaku perundungan sibernya adalah Pegiat Media Sosial (Medsos) Denny Siregar.

Komisioner KPAI bidang Pendidikan, Retno Listyarti menilai perundungan siber itu bisa berdampak pada psikologis Aira. Maka itu, KPAI mengimbau netizen atau warganet untuk berhenti melakukan cyber bully atas kasus naskah pidato COVID-19 yang ditulis oleh Aira.

"Sesuai dengan Undang-undang No 35 Tahun 2014 tentang perlindungan anak, maka ananda wajib dilindungi dari cyber bully karena akan berdampak pada psikologisnya. Dalam masa pandemi seperti ini, tekanan psikologis membahayakan karena akan menurunkan imun ananda," ujar Retno Listyarti kepada SINDOnews, Rabu (6/5/2020).



Dia mengimbau netizen untuk peduli pada perlindungan anak dan dapat memberikan contoh baik dalam bermedia sosial kepada anak-anak Indonesia. "KPAI juga mendorong polemik di medsos atas kasus ini dihentikan keduabelah pihak demi kepentingan terbaik bagi ananda," ungkapnya.

Apalagi, kata dia, penjelasan AHY sebenarnya sudah menyiratkan bahwa naskah pidato berbahasa Inggris dengan tema COVID-19 yang dibuat anaknya, Aira bukan untuk tujuan politik, tetapi murni merupakan tugas dalam Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ), karena itu merupakan tugas sekolah yang diberikan gurunya. "Hanya saja, karena AHY adalah pimpinan salah satu partai politik di Indonesia, maka tidak heran jika postingannya menyulut reaksi yang bernada politis," ujarnya.

Dia mengatakan, perundungan siber itu terjadi setelah AHY memposting tugas sekolah putrinya, Aira berupa naskah pidato dalam Bahasa Inggris tentang usulan lockdown untuk memutus mata rantai penyebaran Corona. Retno menjelaskan, postingan AHY menjelaskan tentang naskah pidato putrinya, Aira tentang lockdown dalam masa pandemi Corona ini, dan kenapa harus lockdown secara mandiri di rumah.

Terkait hal tersebut, kata dia, Aira kemudian mengajak ayah dan bundanya untuk berdiskusi dalam merampungkan naskah pidatonya. Retno menambahkan, AHY mengaku terkejut dengan tugas sekolah tersebut.

Pasalnya, Aira diketahui baru menginjak kelas enam sekolah dasar, tetapi harus menjabarkan realitas wabah virus Corona yang menjadi pandemik saat ini. "Ini menunjukkan bahwa AHY dan Anissa berperan sangat baik sebagai orangtua yang selalu siap mendampingi anaknya PJJ, karena pelaksanaan kebijakan belajar dari rumah. memang sangat membutuhkan kehadiran orangtuanya," imbuhnya.

Postingan AHY kemudian menjadi berita di beberapa media online. Salah satu berita di media online kemudian di posting oleh salah satu akun di Twitter yang menurut Anissa Pohan diduga kuat menjadikan anaknya yang masih di bawah umur sebagai bahan olok-olokan politik. "Bahkan Anissa langsung memention Presiden Jokowi. Pada postingan yang lain, Anissa juga memention @KPAI_official yang merupakan akun resmi KPAI," katanya.
(cip)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More