Hasil Survei, PDIP Teratas, PKS dan PSI Alami Kenaikan Elektabilitas
Senin, 05 Oktober 2020 - 15:23 WIB
JAKARTA - Dominasi PDI Perjuangan masih belum tertandingi, di mana elektabilitasnya masih bertengger di urutan pertama. Temuan survei yang dilakukan oleh Voxpopuli Research Center menunjukkan PDIP masih unggul, meskipun sedikit turun dari survei sebelumnya pada Juni 2020.
Elektabilitas PDIP mencapai 31,3%, turun dari 33,5%. Sementara itu partai-partai politik yang lain cenderung stagnan atau mengalami penurunan. Hanya dua parpol yang mengalami kenaikan, yaitu Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Solidaritas Indonesia (PSI). “Di antara parpol-parpol koalisi yang berkuasa hanya PSI yang naik elektabilitasnya, sedangkan luar pemerintahan PKS yang mengalami kenaikan,” ungkap Direktur Eksekutif Voxpopuli Research Center Dika Moehamad dalam keterangan tertulis kepada pers di Jakarta, pada Senin (5/10/2020). (Baca juga: Elektabilitas PDIP-PSI-PKS Naik di Tengah Wabah Covid-19)
PSI mengalami kenaikan elektabilitas dari 4,5% menjadi 4,7%. Koalisi lainnya adalah Gerindra yang stagnan dari 14,1% menjadi 13,9%, Golkar turun dari 9,8% jadi 8,7%, PKB turun dari 6,4% menjadi 5,9%, Nasdem dari 4,3% menjadi 3,8%, dan PPP dari 2,7% menjadi 2,0%. (Baca juga: Elektabilitas Tak Genap 5%, Bagaimana Peluang Gatot dan Moeldoko di 2024?)
PKS naik elektabilitasnya dari 5,3% menjadi 5,6%, sedangkan parpol di luar pemerintahan lainnya adalah Demokrat yang stagnan 3,4% kini 3,3% dan PAN turun dari 1,4% menjadi 1,2%. “Pada sejumlah isu yang menjadi tarik-menarik antara koalisi berkuasa dan di luar pemerintahan, seperti penanganan Covid-19 dan pengesahan RUU omnibus law, dominasi lebih nampak antara Golkar dan Demokrat, tapi tidak berdampak pada elektabilitas,” jelas Dika. (Baca juga: Persaingan Menuju Pilpres 2024, Elektabilitas Semu Kepala Daerah)
Menurut Dika, justru PSI dan PKS yang menikmati kenaikan elektabilitas. Sebagai catatan, PSI tidak memiliki wakil di Senayan, tetapi terwakili dalam sejumlah posisi di pemerintahan. Sedangkan PKS tidak sevokal Demokrat dalam melancarkan kritik terhadap kebijakan pemerintah. Pada papan bawah, semua parpol mengalami penurunan elektabilitas. Mereka adalah Perindo dari 0,8% menjadi 0,6%, Hanura dari 0,6% jadi 0,5%, dan Berkarya dari 0,4% jadi 0,2%. Sisanya PBB, PKPI, dan Garuda 0%, dan tidak tahu/tidak menjawab 18,3%.
Survei Voxpopuli Research Center dilakukan pada 11-20 September 2020, melalui telepon kepada 1.200 responden yang diambil secara acak dari survei sebelumnya sejak 2019. Margin of error survei sebesar ±2,9% pada tingkat kepercayaan 95%.
Elektabilitas PDIP mencapai 31,3%, turun dari 33,5%. Sementara itu partai-partai politik yang lain cenderung stagnan atau mengalami penurunan. Hanya dua parpol yang mengalami kenaikan, yaitu Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Solidaritas Indonesia (PSI). “Di antara parpol-parpol koalisi yang berkuasa hanya PSI yang naik elektabilitasnya, sedangkan luar pemerintahan PKS yang mengalami kenaikan,” ungkap Direktur Eksekutif Voxpopuli Research Center Dika Moehamad dalam keterangan tertulis kepada pers di Jakarta, pada Senin (5/10/2020). (Baca juga: Elektabilitas PDIP-PSI-PKS Naik di Tengah Wabah Covid-19)
PSI mengalami kenaikan elektabilitas dari 4,5% menjadi 4,7%. Koalisi lainnya adalah Gerindra yang stagnan dari 14,1% menjadi 13,9%, Golkar turun dari 9,8% jadi 8,7%, PKB turun dari 6,4% menjadi 5,9%, Nasdem dari 4,3% menjadi 3,8%, dan PPP dari 2,7% menjadi 2,0%. (Baca juga: Elektabilitas Tak Genap 5%, Bagaimana Peluang Gatot dan Moeldoko di 2024?)
PKS naik elektabilitasnya dari 5,3% menjadi 5,6%, sedangkan parpol di luar pemerintahan lainnya adalah Demokrat yang stagnan 3,4% kini 3,3% dan PAN turun dari 1,4% menjadi 1,2%. “Pada sejumlah isu yang menjadi tarik-menarik antara koalisi berkuasa dan di luar pemerintahan, seperti penanganan Covid-19 dan pengesahan RUU omnibus law, dominasi lebih nampak antara Golkar dan Demokrat, tapi tidak berdampak pada elektabilitas,” jelas Dika. (Baca juga: Persaingan Menuju Pilpres 2024, Elektabilitas Semu Kepala Daerah)
Menurut Dika, justru PSI dan PKS yang menikmati kenaikan elektabilitas. Sebagai catatan, PSI tidak memiliki wakil di Senayan, tetapi terwakili dalam sejumlah posisi di pemerintahan. Sedangkan PKS tidak sevokal Demokrat dalam melancarkan kritik terhadap kebijakan pemerintah. Pada papan bawah, semua parpol mengalami penurunan elektabilitas. Mereka adalah Perindo dari 0,8% menjadi 0,6%, Hanura dari 0,6% jadi 0,5%, dan Berkarya dari 0,4% jadi 0,2%. Sisanya PBB, PKPI, dan Garuda 0%, dan tidak tahu/tidak menjawab 18,3%.
Survei Voxpopuli Research Center dilakukan pada 11-20 September 2020, melalui telepon kepada 1.200 responden yang diambil secara acak dari survei sebelumnya sejak 2019. Margin of error survei sebesar ±2,9% pada tingkat kepercayaan 95%.
(cip)
Lihat Juga :
tulis komentar anda