Febri Diansyah Sebut Pengunduran Dirinya dari KPK Bukan Tiba-Tiba
Selasa, 29 September 2020 - 19:49 WIB
JAKARTA - Mantan Kepala Biro Humas dan Juru Bicara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Febri Diansyah sempat bergulat selama berbulan-bulan untuk berani mengajukan surat pengunduran diri yang diberikannya pada 18 September 2020.
"Memang keputusan kemarin ketika saya akhirnya mengajukan surat itu, itu tidak lahir tiba-tiba saja, karena itu saya bilang ini pergulatan panjang sekitar 11 bulan atau sekitarnya satu tahun," ujar Febri dalam Podcast Bincang Ringan Info Penting (Brifing) yang digelar SINDOnews secara daring, Selasa (29/9/2020).
( ).
Dalam surat pengunduran dirinya, Febri mengakui dirinya sudah mencoba berbuat apa yang bisa dilakukannya selama hampir setahun terakhir . Namun, setelah melihat kondisi KPK yang berubah, dirinya pun memberanikan diri untuk pamit dari KPK.
"Tapi setelah menggunakan banyak pertimbangan diskusi dengan beberapa orang teman dan juga merefleksikan kembali beberapa pertanyaan awal, pertanyaan awalnya sederhana ketika anda berada di suatu tempat seberapa signifikan anda bisa berkontribusi untuk pemberantasan korupsi ?" katanya.
"Ketika saya sudah merefleksikan itu, akhirnya saya sampai pada jawaban oke saya tidak tepat lagi di sini karena bayangan saya perkiraan saya atau ya rencana yang ada di dalam pikiran saya harapannya lebih berkontribusi kalau berada di luar KPK," tambahnya.
( ).
Keluarga serta teman-temannya menganggap Febri menuliskan surat pamitnya seperti 'putus cinta'. Febri mengakui kecintaannya terhadap pemberantasan korupsi. "Karena memang kami bekerja di KPK bukan sekadar bekerja karena target atau rutinitas, tapi karena cita-cita memang kita jaga sedemikian rupa. Jadi dengan segala kecintaan kita berada di sana tapi ya ini pilihan, makanya saya bilang dalam kecintaan saya terhadap KPK saya pamit meskipun ini agak kontradiktif tapi itu realitanya," pungkasnya.
"Memang keputusan kemarin ketika saya akhirnya mengajukan surat itu, itu tidak lahir tiba-tiba saja, karena itu saya bilang ini pergulatan panjang sekitar 11 bulan atau sekitarnya satu tahun," ujar Febri dalam Podcast Bincang Ringan Info Penting (Brifing) yang digelar SINDOnews secara daring, Selasa (29/9/2020).
( ).
Dalam surat pengunduran dirinya, Febri mengakui dirinya sudah mencoba berbuat apa yang bisa dilakukannya selama hampir setahun terakhir . Namun, setelah melihat kondisi KPK yang berubah, dirinya pun memberanikan diri untuk pamit dari KPK.
"Tapi setelah menggunakan banyak pertimbangan diskusi dengan beberapa orang teman dan juga merefleksikan kembali beberapa pertanyaan awal, pertanyaan awalnya sederhana ketika anda berada di suatu tempat seberapa signifikan anda bisa berkontribusi untuk pemberantasan korupsi ?" katanya.
"Ketika saya sudah merefleksikan itu, akhirnya saya sampai pada jawaban oke saya tidak tepat lagi di sini karena bayangan saya perkiraan saya atau ya rencana yang ada di dalam pikiran saya harapannya lebih berkontribusi kalau berada di luar KPK," tambahnya.
( ).
Keluarga serta teman-temannya menganggap Febri menuliskan surat pamitnya seperti 'putus cinta'. Febri mengakui kecintaannya terhadap pemberantasan korupsi. "Karena memang kami bekerja di KPK bukan sekadar bekerja karena target atau rutinitas, tapi karena cita-cita memang kita jaga sedemikian rupa. Jadi dengan segala kecintaan kita berada di sana tapi ya ini pilihan, makanya saya bilang dalam kecintaan saya terhadap KPK saya pamit meskipun ini agak kontradiktif tapi itu realitanya," pungkasnya.
(zik)
tulis komentar anda