Waspada! Dari Berbagai Penelitian Obesitas Rentan Terpapar COVID-19
Selasa, 29 September 2020 - 16:29 WIB
JAKARTA - Wakil Ketua Bidang Apoteker Advance dan Spesialis PP Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) , Kerry Lestari Dandan mengatakan dari berbagai penelitian baik di Indonesia maupun global mereka yang obesitas lebih rentan terpapar COVID-19 .
“Jadi kami ini ada satu konsorsium riset di Kemenristek Dikti dan salah satu dari periset kami itu memperhatikan tentang itu. Berdasarkan hasil riset dan ini tidak hanya di Indonesia saja, dari riset global menyatakan bahwa risiko terkena COVID-19 ini pada mereka yang obesitas,” ungkap Kerry dalam diskusi di Media Center Satgas COVID-19, Graha BNPB, Jakarta, Rabu (29/9/2020). (Baca juga: Rektor IPB Beberkan Tiga Manfaat Positif Covid-19 Diumumkan Terbuka)
Kerry juga mengatakan mereka yang obesitas ini selain lebih rentan terkena COVID-19, mereka juga mempunyai risiko terjadinya komplikasi. “Karena apa? Karena biasanya obesitas ini akan berkaitan dengan penyakit komorbid lainnya. Jadi ada yang kita sebut sebagai sindrom metabolik atau metabolik sindrom yang awalnya terjadi karena obesitas sehingga memicu terjadinya resistensi insulin dan akhirnya terjadilah yang kita sebut sebagai gangguan toleransi glukosa dan terjadilah diabetes,” jelasnya.
Selain itu, Kerry menjelaskan orang dalam kondisi obesitas ini juga memicu terjadinya hipertensi. “Dan selain itu juga hipertensi, juga tadi diabetes dan juga obesitas ini juga ada hubungannya dengan juga regulasi metabolisme yang menjamin bagaimana kondisi tubuh ada dalam keseimbangan sehingga mengganggu kemampuan tubuh untuk bertahan terhadap infeksi, termasuk infeksi COVID-19,” katanya.
Kerry pun mengimbau masyarakat untuk menjaga supaya tidak terjadi obesitas. “Karena obesitas ini memicu terjadinya ikutan dari sindrom metabolik yang terganggu yang kita sebut sebagai metabolic syndrome. Nah metabolic syndrome itu macam-macam tadi ada yang diabetes, ada hipertensi, ada juga terjadinya aterosklerosis dan sebagainya itu awalnya dari obesitas,” paparnya.
( )
Dia menambahkan salah satu upaya yang bisa dilakukan untuk menghindari obesitas adalah dengan menjaga pola makan yang seimbang. “Yang pasti untuk menghindari obesitas tentu saja kita harus selalu mengukur output dan input jangan terlalu banyak juga konsumsi yang diberikan dan juga kita juga harus menjaga supaya pola hidup kita seimbang,” tutupnya.
“Jadi kami ini ada satu konsorsium riset di Kemenristek Dikti dan salah satu dari periset kami itu memperhatikan tentang itu. Berdasarkan hasil riset dan ini tidak hanya di Indonesia saja, dari riset global menyatakan bahwa risiko terkena COVID-19 ini pada mereka yang obesitas,” ungkap Kerry dalam diskusi di Media Center Satgas COVID-19, Graha BNPB, Jakarta, Rabu (29/9/2020). (Baca juga: Rektor IPB Beberkan Tiga Manfaat Positif Covid-19 Diumumkan Terbuka)
Kerry juga mengatakan mereka yang obesitas ini selain lebih rentan terkena COVID-19, mereka juga mempunyai risiko terjadinya komplikasi. “Karena apa? Karena biasanya obesitas ini akan berkaitan dengan penyakit komorbid lainnya. Jadi ada yang kita sebut sebagai sindrom metabolik atau metabolik sindrom yang awalnya terjadi karena obesitas sehingga memicu terjadinya resistensi insulin dan akhirnya terjadilah yang kita sebut sebagai gangguan toleransi glukosa dan terjadilah diabetes,” jelasnya.
Selain itu, Kerry menjelaskan orang dalam kondisi obesitas ini juga memicu terjadinya hipertensi. “Dan selain itu juga hipertensi, juga tadi diabetes dan juga obesitas ini juga ada hubungannya dengan juga regulasi metabolisme yang menjamin bagaimana kondisi tubuh ada dalam keseimbangan sehingga mengganggu kemampuan tubuh untuk bertahan terhadap infeksi, termasuk infeksi COVID-19,” katanya.
Kerry pun mengimbau masyarakat untuk menjaga supaya tidak terjadi obesitas. “Karena obesitas ini memicu terjadinya ikutan dari sindrom metabolik yang terganggu yang kita sebut sebagai metabolic syndrome. Nah metabolic syndrome itu macam-macam tadi ada yang diabetes, ada hipertensi, ada juga terjadinya aterosklerosis dan sebagainya itu awalnya dari obesitas,” paparnya.
( )
Dia menambahkan salah satu upaya yang bisa dilakukan untuk menghindari obesitas adalah dengan menjaga pola makan yang seimbang. “Yang pasti untuk menghindari obesitas tentu saja kita harus selalu mengukur output dan input jangan terlalu banyak juga konsumsi yang diberikan dan juga kita juga harus menjaga supaya pola hidup kita seimbang,” tutupnya.
(kri)
tulis komentar anda