Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Apresiasi Kinerja Erick Thohir
Minggu, 27 September 2020 - 16:07 WIB
JAKARTA - Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (DPP IMM) mengapresiasi kinerja Erick Thohir dalam Kabinet Indonesia Maju Presiden Joko Widodo (Jokowi) . Selain memiliki kecakapan, pengalaman serta wawasan yang luas, Erick dinilai telah memberikan angin segar dalam wajah pengelolaan lembaga negara.
Ketua Umum DPP IMM, Najih Prastiyo mengatakan, telah memperhatikan sosok Erick Thohir yang memiliki pengalaman dalam mengelola bisnis, sejak awal telah membuat komitmen untuk melakukan suatu reformasi struktural organisasi di dalam tubuh perusahaan pelat merah tersebut. Pada periode awal setelah pelantikan, Erick Thohir langsung membuktikan komitmennya dengan menunjuk sepasang wakil menteri, membentuk inspektorat jenderal, menghapus jabatan sekretaris kementerian, hingga memangkas jumlah deputi. "DPP IMM memberikan apresiasi kepada Erick Thohir atas keberhasilan serta komitmennya sebagai Menteri BUMN dalam melakukan berbagai terobosan dan inovasi untuk memperbaiki dan memajukan BUMN," katanya dalam keterangan tertulisnya, Minggu (27/9/2020). (Baca juga: Reformasi Kesehatan, Erick Thohir: Puskesmas Ujung Tombak Penanganan Covid-19)
Komitmen Erick Thohir untuk memperbaiki struktur organisasi di internal Kementerian BUMN adalah dengan melakukan sejumlah rotasi di dalam BUMN, serta menempatkan orang-orang yang kredibel untuk menduduki posisi penting. Sejumlah nama yang muncul kemudian adalah Basuki Tjahaja Purnama, Chandra Hamzah hingga Rudiantara masuk mengisi posisi strategis. Masuknya orang-orang pilihan ini dinilai menjadi upaya bersih-bersih di dalam tubuh BUMN itu sendiri dengan melakukan efisiensi kerja serta mencegah terjadinya korupsi terhadap keuangan negara yang bersumber dari salah kelola. (Baca juga: Bansos Apa Saja yang Diperpanjang Hingga 2021? Ini Penjelasan Menteri Erick)
Najih juga menganggap, Erick memiliki konsep ketika menjabat sebagai Menteri BUMN. Erick setidaknya ada empat strategi untuk mengembangkan perusahaan milik negara di bawah kepemimpinannya. "Dimulai dari reformasi birokrasi untuk memutus rantai birokrasi yang berbelit-belit, restrukturisasi utang-utang BUMN untuk melihat prioritas penggunaan utang tersebut, mengembalikan lini bisnis inti perusahaan milik negara dan yang terakhir menjadikan pangan, energi dan health security sebagai prioritas pembangunan," katanya.
Dia mengungkapkan, upaya holdingisasi yang dilakukan oleh Erick Thohir merupakan suatu upaya yang sangat bagus dalam memperbaiki kinerja serta mempermudah pengawasan. Erick juga mengevaluasi anak dan cucu perusahaan yang tidak sesuai dengan core bisnis induknya agar perusahaan-perusahaan BUMN Fokus pada inti bisnisnya. "Hal ini merupakan terobosan dalam melakukan penataan lini bisnis inti dari BUMN agar tidak tumpang tindih," ucapnya.
Berbagai gebrakan dan terobosan Erick Thohir tentu akan mendapat respons dan gejolak di internal BUMN. Najih menerangkan, holdingisasi akan memperkecil jumlah direksi dan komisaris. Sehingga muncul juga gerakan-gerakan yang menuntut Erick untuk mundur dari Menteri BUMN, karena ketidakpuasan akibat tidak terakomodirnya kepentingannya.
Dia menegaskan, DPP IMM mendukung penuh gerakan-gerakan Erick Thohir dalam rangka melakukan pembenahan di tubuh BUMN. "DPP IMM mendukung upaya dan langkah perbaikan yang ditempuh oleh Erick Thohir di internal BUMN dengan tetap fokus dan menghiraukan kelompok maupun individu yang tidak menginginkan adanya perbaikan di tubuh BUMN," tegas Najih.
Selain soal BUMN, DPP IMM juga memperhatikan upaya Erick Thohir saat menjadi Ketua Pelaksana Komite Penanggulangan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional. Sebagai ketua, dia menjelaskan, Erick telah maksimal melakukan sinergitas dengan kementerian, lembaga terkait dan para kepala daerah dibuktikan dengan penyerapan anggaran semakin meningkat. "Hal ini dapat diartikan bahwa kegiatan penanggulangan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional telah berjalan di tingkat pusat dan daerah," ujarnya.
Untuk itu, DPP IMM Mengajak semua kelompok masyarakat untuk bersatu padu dalam menghadapi pandemi Covid-19 dengan tidak mengganggu kerja-kerja perbaikan yang sedang di lakukan. Apalagi melakukan upaya mengadu domba rakyat untuk tidak saling percaya satu sama lain. "Hampir satu tahun masa jabatannya sebagai menteri BUMN membuktikan kelayakannya dalam mengemban amanah tersebut dengan tanggung jawab dan hasil yang terukur. DPP IMM menilai Erick Thohir sebagai seorang Menteri BUMN dengan segala kapasitas yang dimilikinya, mampu untuk membawa perubahan yang lebih baik terhadap lembaga dan juga dampaknya dapat dirasakan oleh seluruh masyarakat Indonesia, terutama dalam situasi pandemi Covid-19 yang saat ini terjadi," tutupnya
Ketua Umum DPP IMM, Najih Prastiyo mengatakan, telah memperhatikan sosok Erick Thohir yang memiliki pengalaman dalam mengelola bisnis, sejak awal telah membuat komitmen untuk melakukan suatu reformasi struktural organisasi di dalam tubuh perusahaan pelat merah tersebut. Pada periode awal setelah pelantikan, Erick Thohir langsung membuktikan komitmennya dengan menunjuk sepasang wakil menteri, membentuk inspektorat jenderal, menghapus jabatan sekretaris kementerian, hingga memangkas jumlah deputi. "DPP IMM memberikan apresiasi kepada Erick Thohir atas keberhasilan serta komitmennya sebagai Menteri BUMN dalam melakukan berbagai terobosan dan inovasi untuk memperbaiki dan memajukan BUMN," katanya dalam keterangan tertulisnya, Minggu (27/9/2020). (Baca juga: Reformasi Kesehatan, Erick Thohir: Puskesmas Ujung Tombak Penanganan Covid-19)
Komitmen Erick Thohir untuk memperbaiki struktur organisasi di internal Kementerian BUMN adalah dengan melakukan sejumlah rotasi di dalam BUMN, serta menempatkan orang-orang yang kredibel untuk menduduki posisi penting. Sejumlah nama yang muncul kemudian adalah Basuki Tjahaja Purnama, Chandra Hamzah hingga Rudiantara masuk mengisi posisi strategis. Masuknya orang-orang pilihan ini dinilai menjadi upaya bersih-bersih di dalam tubuh BUMN itu sendiri dengan melakukan efisiensi kerja serta mencegah terjadinya korupsi terhadap keuangan negara yang bersumber dari salah kelola. (Baca juga: Bansos Apa Saja yang Diperpanjang Hingga 2021? Ini Penjelasan Menteri Erick)
Najih juga menganggap, Erick memiliki konsep ketika menjabat sebagai Menteri BUMN. Erick setidaknya ada empat strategi untuk mengembangkan perusahaan milik negara di bawah kepemimpinannya. "Dimulai dari reformasi birokrasi untuk memutus rantai birokrasi yang berbelit-belit, restrukturisasi utang-utang BUMN untuk melihat prioritas penggunaan utang tersebut, mengembalikan lini bisnis inti perusahaan milik negara dan yang terakhir menjadikan pangan, energi dan health security sebagai prioritas pembangunan," katanya.
Dia mengungkapkan, upaya holdingisasi yang dilakukan oleh Erick Thohir merupakan suatu upaya yang sangat bagus dalam memperbaiki kinerja serta mempermudah pengawasan. Erick juga mengevaluasi anak dan cucu perusahaan yang tidak sesuai dengan core bisnis induknya agar perusahaan-perusahaan BUMN Fokus pada inti bisnisnya. "Hal ini merupakan terobosan dalam melakukan penataan lini bisnis inti dari BUMN agar tidak tumpang tindih," ucapnya.
Berbagai gebrakan dan terobosan Erick Thohir tentu akan mendapat respons dan gejolak di internal BUMN. Najih menerangkan, holdingisasi akan memperkecil jumlah direksi dan komisaris. Sehingga muncul juga gerakan-gerakan yang menuntut Erick untuk mundur dari Menteri BUMN, karena ketidakpuasan akibat tidak terakomodirnya kepentingannya.
Dia menegaskan, DPP IMM mendukung penuh gerakan-gerakan Erick Thohir dalam rangka melakukan pembenahan di tubuh BUMN. "DPP IMM mendukung upaya dan langkah perbaikan yang ditempuh oleh Erick Thohir di internal BUMN dengan tetap fokus dan menghiraukan kelompok maupun individu yang tidak menginginkan adanya perbaikan di tubuh BUMN," tegas Najih.
Selain soal BUMN, DPP IMM juga memperhatikan upaya Erick Thohir saat menjadi Ketua Pelaksana Komite Penanggulangan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional. Sebagai ketua, dia menjelaskan, Erick telah maksimal melakukan sinergitas dengan kementerian, lembaga terkait dan para kepala daerah dibuktikan dengan penyerapan anggaran semakin meningkat. "Hal ini dapat diartikan bahwa kegiatan penanggulangan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional telah berjalan di tingkat pusat dan daerah," ujarnya.
Untuk itu, DPP IMM Mengajak semua kelompok masyarakat untuk bersatu padu dalam menghadapi pandemi Covid-19 dengan tidak mengganggu kerja-kerja perbaikan yang sedang di lakukan. Apalagi melakukan upaya mengadu domba rakyat untuk tidak saling percaya satu sama lain. "Hampir satu tahun masa jabatannya sebagai menteri BUMN membuktikan kelayakannya dalam mengemban amanah tersebut dengan tanggung jawab dan hasil yang terukur. DPP IMM menilai Erick Thohir sebagai seorang Menteri BUMN dengan segala kapasitas yang dimilikinya, mampu untuk membawa perubahan yang lebih baik terhadap lembaga dan juga dampaknya dapat dirasakan oleh seluruh masyarakat Indonesia, terutama dalam situasi pandemi Covid-19 yang saat ini terjadi," tutupnya
(cip)
Lihat Juga :
tulis komentar anda