Relaksasi PSBB, Gus Nabil: Pemerintah Harus Fokus Pangan, Ekonomi dan Kesehatan Warga

Senin, 04 Mei 2020 - 11:24 WIB
Anggota Komisi IX DPR dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Muchamad Nabil Haroen. Foto/Istimewa
JAKARTA - Pemerintah sedang mengkaji mengenai relaksasi penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) agar masyarakat tidak stres dan terkekang di tengah pandemi.

Anggota Komisi IX DPR dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Muchamad Nabil Haroen berpendapat, relaksasi penerapan PSBB harus dikaji secara matang dengan beberapa pertimbangan strategis.

Pemerintah harus merujuk pada tujuan utamanya, yakni menjaga nyawa, keamanan dan kesejahteraan rakyat. Meski diakui PSBB menjadikan ekonomi melambat yang pada akhirnya berdampak pada sirkulasi keuangan dan pendapatan warga.

"Ini yang harus dikaji, bagaimana mengelola ketahanan pangan, pendapatan warga, sekaligus penanganan medis," kata Nabil Haroen, Senin (4/5/2020).

Jikapun relaksasi PSBB diberlakukan, menurut Nabil, harus ada peraturan ketat terkait penjarakan fisik (physical distancing) dan social distancing, serta pentingnya memakai masker.



"Warga harus diberitahu kita berada dalam kehidupan dengan pola baru, dengan mengutamakan kesehatan," ujarnya.

Menurut Nabil, saat ini beredar teori konspirasi terkait Covid-19. Ada yang mengaitkan virus berasal dari China, Amerika Serikat dan bahkan Yahudi.

"Ini harus dihentikan dan masyarakat jangan sampai terprovokasi. Kita perlu hidup dengan pola komunikasi yang sehat," tutur Ketua Umum Pimpinan Pusat Pagar Nusa Nahdlatul Ulama ini.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(dam)
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More