Sejumlah Pertimbangan Perluasan Monitoring Kemanan Siber di BSSN

Kamis, 10 September 2020 - 14:52 WIB
Kemudian, sambung Syahrul, focus major project selanjutnya yaitu pembangunan CSIRT. Dalam menyikapi ancaman siber, BSSN telah membentuk CSIRT sebagai salah satu pelaksana keamanan siber di Indonesia. CSIRT merupakan organisasi atau tim yang bertanggung jawab untuk menerima, meninjau dan menanggapi laporan dan aktivitas insiden kemanan siber.

"CSIRT terdiri atas CSIRT nasional atau pusopkamsinas pusat operasi kemanan siber nasional. Kemudian CSIRT sektoral pada sektor pemerintahan, IKN dan privat, serta CSIRT organisasi," paparnya.

Di tahun 2020, Syahrul menjelaskan, akan dibentuk 15 CSIRT yang tersebar di K/L dan daerah. Kemudian di tahun 2021 ditargetkan sebanyak 25 CSIRT yang tersebar di K/L dan daerah. Untuk 2022 ditargetkan 27 CSIRT, 2023 sebanyak 27 CSIRT dan 2024 ditargetkan sebanyak 20 CSIRT yang tersebar juga di K/L dan daerah.

Namun, dia menambahkan, pada 2020 ini BSSN mendapatkan pemotongan anggaran akrena pandemi Covid-19 sebesar 52% dari alokasi Rp2,20 triliun. Sehingga alokasi BSSN di 2020 ini menjadi Rp1,061 triliun.

"Penghematan anggaran ini sangat menyulitkan khususnya dalam menjalankan khususnya proyek-proyek nasional BSSN, khususnya untuk mencapai kinerja di 2020," ungkapnya.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(maf)
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More