Kasus Positif Covid-19 Kian Mengkhawatirkan, Rumah Sakit di Ambang Kolaps
Rabu, 09 September 2020 - 09:02 WIB
Sebelumnya Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) juga mengaku mendapat laporan angka keterisian rumah sakit di daerah sudah banyak di atas 70%. PB IDI juga menyarankan kepada pemerintah, khususnya pemerintah daerah, agar segera memitigasi kondisi rumah sakit.
Ketua Umum PB IDI Daeng M Faqih mengatakan, dari pemetaan tersebut akan ketahuan apakah rumah sakit perlu menyiapkan tempat tidur tambahan ataukah perlu menambah ruang perawatan. Apabila dengan penambahan ruang perawatan, namun masih saja tidak cukup, pemerintah daerah dinilai perlu segera menyiapkan rumah sakit rujukan tambahan. “Termasuk menyiapkan alat-alatnya, fasilitasnya, termasuk tenaga kesehatannya,” ucapnya saat dihubungi KORAN SINDO.
Anggota Komisi IX DPR Intan Fauzi mengatakan, lonjakan kasus positif setiap harinya yang mencapai 3.000 diakibatkan pemeriksaan yang terus ditingkatkan baik PCR maupun PCM. Tetapi, jumlah itu dinilai masih belum mencerminkan kondisi faktual di lapangan dengan jumlah penduduk Indonesia yang lebih dari 273 juta. Dia berharap bisa menyiapkan tenaga kesehatan dan tempat tidur untuk pasien. (Lihat videonya: Kesultanan Buton yang Tidak Pernah Dijajah Negara Eropa)
Intan melanjutkan, Indonesia sejak Maret sudah membangun berbagai rumah sakit khusus infeksi sehingga terjadi peningkatan kapasitas ruang isolasi di rumah sakit rujukan dan nonrujukan. Dia menyebut kecukupan ruang perawatan pada rumah sakit di setiap berbeda-beda. Dia menyebut angka rata-rata keterisian rumah sakit di Tanah Air masih 49%.
“Kalau secara kecukupan ruang isolasi terkait bed juga memang beragam karena bicara Bali, Jakarta, atau beberapa daerah, Sulawesi, Sumatera memadai, tapi kesiapan di RS provinsi di Indonesia rata-rata sekitar 49%, artinya masih jauh,” sebutnya. (Kiswondari/Bima Setiadi)
Ketua Umum PB IDI Daeng M Faqih mengatakan, dari pemetaan tersebut akan ketahuan apakah rumah sakit perlu menyiapkan tempat tidur tambahan ataukah perlu menambah ruang perawatan. Apabila dengan penambahan ruang perawatan, namun masih saja tidak cukup, pemerintah daerah dinilai perlu segera menyiapkan rumah sakit rujukan tambahan. “Termasuk menyiapkan alat-alatnya, fasilitasnya, termasuk tenaga kesehatannya,” ucapnya saat dihubungi KORAN SINDO.
Anggota Komisi IX DPR Intan Fauzi mengatakan, lonjakan kasus positif setiap harinya yang mencapai 3.000 diakibatkan pemeriksaan yang terus ditingkatkan baik PCR maupun PCM. Tetapi, jumlah itu dinilai masih belum mencerminkan kondisi faktual di lapangan dengan jumlah penduduk Indonesia yang lebih dari 273 juta. Dia berharap bisa menyiapkan tenaga kesehatan dan tempat tidur untuk pasien. (Lihat videonya: Kesultanan Buton yang Tidak Pernah Dijajah Negara Eropa)
Intan melanjutkan, Indonesia sejak Maret sudah membangun berbagai rumah sakit khusus infeksi sehingga terjadi peningkatan kapasitas ruang isolasi di rumah sakit rujukan dan nonrujukan. Dia menyebut kecukupan ruang perawatan pada rumah sakit di setiap berbeda-beda. Dia menyebut angka rata-rata keterisian rumah sakit di Tanah Air masih 49%.
“Kalau secara kecukupan ruang isolasi terkait bed juga memang beragam karena bicara Bali, Jakarta, atau beberapa daerah, Sulawesi, Sumatera memadai, tapi kesiapan di RS provinsi di Indonesia rata-rata sekitar 49%, artinya masih jauh,” sebutnya. (Kiswondari/Bima Setiadi)
(ysw)
tulis komentar anda